Sedihmu, adalah tangisnya
Gembiramu, adalah suka citanya
Nyamanmu, adalah bahagianya
Jenuhmu, adalah bosannya
Pun penatmu juga lelahnya..
Gembiramu, adalah suka citanya
Nyamanmu, adalah bahagianya
Jenuhmu, adalah bosannya
Pun penatmu juga lelahnya..
Dua raga, terpasung dalam satu jiwa..
Terayun dalam satu frekuensi rasa yang sama
Ragamu hanya sebatas rupa, namun dia adalah nyawa
Sayang, kau tak ujung percaya
kau anggapnya dusta belaka,
“Pergilah, kau tak tahu apa-apa tentang rasaku!”,
Sedihnya berlumur isak & air mata
Rasa-mu tak sama dengan rasa-nya
Pikir-mu tak sama dengan pikir-nya
Jiwa-mu tak sama dengan jiwa-nya
Karena…
.. hati-mu (ternyata) bukan untuk-nya ..
– Jakarta, 20090405, life in mono –
[devieriana]