Stress stadium 4 ..

 

busy

 

 

Mungkin judulnya agak berlebihan ya.. tapi biar deh, saya memang lagi ingin berlebihan a.k.a lebay sekarang. Berlebihan load pekerjaannya, berlebihan pula tingkat stressnya 🙁 . Beberapa hari ini , tepat menuju tanggal 30 April 2009 yang namanya pekerjaan itu masyaallah banyak banget. Mana saya harus kerja sendirian, spv saya kebetulan sedang terserang morning sickness hebat karena kehamilan ketiganya jadi terpaksa ga bisa ngantor s/d seminggu ini. Praktis saya kontrol & maintain anak-anak saya sendiri, ambil keputusan sendiri, stress-stress sendiri, nyaris tanpa backup. Asli berat. Apalagi ditambah dengan persiapan buat pemilihan Best Agent. Wah, malah makin kuadrat pangkat dua beban pekerjaan saya 🙁

 

Hari ini kayanya peak time stressnya saya deh. Dimulai dari pagi hari, setelah login absensi, langsung buka PC, cek emai, cek kerjaan anak-anak, emailing, dan taraa.. mulailah kening & muka berkerut sampai dengan makan siang. Gara-gara menyiapkan laporan dan segala tetek bengeknya sampai ga ada 1 pun dari anak-anak saya yang berani tanya, hehehe.. (maafkan aku ya guys..hiks), komulir data download percakapan dari team saya, belum compressing data (yang kalau sudah proses kompresing pasti PC saya jadi lemot persis kaya orangnya). Rekap coaching konseling, mana ditelponin melulu dari lantai 9, belum disuruh mondar-mandir “devi, kamu ke meja saya sekarang ya..”, ditanya-tanya progressnya sampai mana, cara kerja ini-itu gimana. Uber-uberan laporan deh ceritanya. Ya kalau sudah gini yang ada gencet menggencetlah, saya nggencet siapa lagi kalau bukan anak-anak saya. Benernya sih ya kasian.. tapi mau gimana lagi  🙁 

 

Tapi kalau saya pikir-pikir sendiri masa iya sih saya ga bisa handle? Bisanya sih bisa, tapi kebanyakan kerjaannyaa.. 🙁 . No smile deh buat hari ini. Stress berat ceritanya. Mulai kepala sampai pundak & leher belakang langsung kaku, pegel-pegel.. Hanya sembuh kalau dipijit pakai duit seratus ribuan.. halaaahhhh.. :D. Ngakunya stress tapi.. kenapa masih bisa ngeblog ya? Ya blogging adalah salah satu cara buat saya untuk sedikit merasakan rekreasi dari hiruk-pikuk pekerjaan & deadline yang menghimpit saya.. *alasan*

 

Hmm.. alamat bakal pulang malem lagi nih, mengingat kerjaan masih setumpuk, bahkan ada yang belum kepegang sejak tadi pagi.. 🙁

 

 

 

 

Continue Reading

Don't Judge the book from it's cover ..

Seringkali kita terjebak & terpesona oleh tampilan luar, fisik yang menarik, kemasan yang aduhai. Padahal belum tampilan luar sebagus isinya & disitulah kita seringkali tertipu. Kadang kita hanya mau menerima seseorang yang sama dengan kita, yang sejajar, yang selevel dengan kita. Mengecilkan keberadaan orang lain yang kita anggap aneh & tak sepadan.

Sebenarnya ini adalah posting lama di blog saya, yang menceritakan tentang seorang unemployment bernama Susan Boyle, seorang wanita usia 47 tahun yang nekad mengikuti ajang pemilihan Britain Got Talent 2009. Jika melihat tampilan fisiknya yang “enggak banget” siapapun bakal mikir, “dih, emang situ bisa apa sih? Apa? nyanyi? Yakin suara kamu bagus? Kagak kalah bagus sama kaleng rombeng?”, sambil melihat dengan sinis dari atas kebawah. Sama halnya dnegan kita yang saat pertama kali memandang seseorang yang di mata kita kurang ok, aneh, atau pandangan underestimate yang lain, banyak kalangan yang mencibir & meremehkan penampilan Susan yang jauh dari cantik (jika kita melihat dengan ukuran & kacamata calon artis, calon superdiva, calon selebritis, calon mahabintang atau superstar yang idealnya ya pasti dari segi fisik ada selling point-nyalah : cantik, langsing, enak dilihat, fabulous).

Tapi apa yang terjadi setelah beberapa waktu mereka merendahkan Susan? Membuat komentar miring, mentertawakan, dll. Apa reaksi mereka ketika Susan mulai menyanyi? Ekspresi mereka bukan hanya ternganga, kagum, tapi juga sampai rela memberikan standing applause untuk suaranya yang dahsyat, tak terkecuali para juri yang tadinya juga memandang sebelah mata. This reality show was so inspiring. Menyadarkan mata banyak orang bahwa tak selamanya yang terlihat buruk itu pasti buruk. Tak selamanya seseorang yang berpakaian kumal, sangar & bertato itu pasti penjahat. Tak selamanya orang yang lemah itu terlihat selemah apa yang kita sangka.

Belajar menerima seseorang in a whole package, lengkap dengan segala kelebihan & kekurangannya. Karena dibalik kekurangan pasti ada kelebihan yang kita tidak sangka-sangka.

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=deRF9oEbRso&hl=en_US&fs=1&rel=0]

I dreamed a dream in time gone by
When hope was high and life worth living
I dreamed that love would never die
I dreamed that God would be forgiving

Then I was young and unafraid
And dreams were made and used and wasted
There was no ransom to be paid
No song unsung, no wine untasted

But the tigers come at night
With their voices soft as thunder
As they turn your hope apart
As they turn your dreams to shame

And still I dream he’d come to me
That we would live the years together
But there are dreams that cannot be
And there are storms we cannot weather

I had a dream my life would be
So different from the hell I’m living
So different now from what it seemed
Now life has killed the dream I dreamed

(I Dreamed A Dream – Les Miserables)

gambar dipinjam dari sini

Continue Reading