Tak terasa akhirnya kita sudah berada di penghujung tahun 2014, tahun yang katanya bersimbolkan kuda; shio saya . Dalam beberapa hari ke depan kita akan segera meninggalkan tahun 2014 ini dan siap menyambut pergantian tahun yang baru 2015.
Dibandingkan tahun sebelumnya, tahun 2014 ini menjadi tahun yang relatif penuh dengan cerita, dan sekaligus menjadi awal segala perubahan dalam hidup saya. Highlight-nya adalah kehadiran seorang gadis kecil yang akhirnya mengubah seluruh hidup saya.
Tahun 2014 adalah tahun di mana saya resmi menyandang status ibu. Sebuah status yang sudah begitu lama saya tunggu pasca kehamilan pertama saya tahun 2008. Akhirnya di tahun inilah Allah mengizinkan saya dan suami untuk memilikiΒ buah hati, setelah ‘kosong’ selama kurang lebih 6 tahun. Allah begitu baik, ketika Dia mengiyakan suatu kebaikan, Dia akan menyertakan kebaikan-kebaikan lainnya di belakangnya. Allah bukan hanya menganugerahi saya kehamilan yang sehat, tapi juga menghadiahi saya proses persalinan yang lancar, mudah, dan murah. Saya yang awalnya agak paranoid menggunakan BPJS ternyata ketika melahirkan secara cesar kemarin justru dibuat ternganga karena saya hanya membayar biaya naik kelas kamar saja sebesar Rp 315.000,00, selebihnya free. Bukan itu saja, ketika pasien lainnya mengalami kesulitan mencari kamar lantaran semua kamar penuh, sedangkan saya… seperti serbakebetulan, ada 1 kamar kelas 1 yang kosong, dan bisa segera saya tempati beberapa jam tepat setelah saya operasi. Alhamdulillah.
Sudah, itu sajakah? Ketika teman-teman dan tetangga saya yang kebetulan juga mengalami kelahiran cesar dan mereka masih susah payah mengembalikan staminanya pascaoperasi, alhamdulillah dalam 2 hari pascaoperasi saya sudah bisa menggendong Alea dan berjalan ke sana-ke mari (walaupun awalnya ya mewek juga karena namanya perut habis disayat tapi harus ‘dipaksa’ untuk bergerak supaya otot-otot di sekitar perut agar tidak kaku) sehingga pemulihannya jauh lebih cepat. Makanya saya sudah diperbolehkan pulang setelah 3 hari saya berada di RSUD Pasar Rebo, padahal dulu saya sempat seminggu di RS Medistra karena pemulihan saya berjalan lebih lama (mungkin juga karena secara fisik dan mental saya tidak sesiap sekarang). Dan seminggu setelah operasi saya malah sudah bisa belanja di rest area dekat rumah π Allah memang sangat sayang sama saya. Dia bekerja dalam cara yang luar biasa dan tak tanggung-tanggung ketika memberi kebaikan kepada umatnya.
Ketika saya membuat postingan ini, gadis kecil saya sudah berusia 5 bulan 6 hari. Tak terasa sudah hampir setengah tahun dia bersama kami. Alhamdulillah, dia sehat dan dikaruniai tumbuh kembang yang sempurna. Hari ini terakhir saya mengantor sebelum cuti panjang sampai dengan awal tahun 2015. Besok, 24 Desember 2014 kami sekeluarga akan terbang ke Surabaya untuk berlibur di sana sampai dengan tanggal 3 Januari 2015, so ini akan menjadi penerbangan pertama Alea. Yaay! Akhirnya dia akan bertemu dengan keluarga besar Mamanya di sana
Apakah lalu semua kejadian di tahun 2014 berjalan manis dan sempurna? Tentu saja tidak. AdaΒ beberapa kejadian yang kurang mengenakkan, yang awalnya terasa sulit saya lalui. Tapi lagi-lagi, kok ndilalah semuanya seperti sudah diatur oleh Allah, semua hal yang saya anggap sulit dan tidak mungkin itu semuanya dimungkinkan. Ah, Allah memang baik banget!
Kalau dari segi pekerjaan alhamdulillah semuanya lancar. Di tahun inilah untuk pertama kalinya saya merasakan bagaimana hiruk-pikuknya kantor saya ketika pergantian pemimpin negara terjadi. Eh, tidak secara langsung juga sih, karena di hari yang sama ketika pergantian Presiden saya sedang tidak berada di kantor. Tapi ikut merasakan kesibukan, keribetan, dan keharuan yang sama walaupun hanya memantau di social media
Intinya, tahun 2014 ini adalah tahun yang ‘nano-nano’ buat saya. Semua peristiwa asam, manis, pahit, campur jadi satu. Tahun pembelajaran yang disertai dengan ‘kurikulum’ baru yang mengajarkan saya tentang bagaimana menjadi orangtua dan menjadi pribadi yang kuat.
Lalu, bagaimana dengan tahun 2015? Adakah resolusi seperti tahun-tahun sebelumnya? Ah, saya sebenarnya tidak pernah serius beresolusi kok, karena sering kali yang awalnya saya jadikan resolusi hasilnya malah bablas; tapi yang bukan jadi resolusi malah jadi π . So, mendingan saya jalani saja tanpa ada resolusi-resolusian. Atau biar nggak berat, sebut saja rencana tahun 2015
Dear Allah, I thank you for this amazing 2014. Thank you for such a memorable journey, where the ups and downs are there. People jugde and learn from the past, they evaluate the things that they did, and project it to the future. They predict what tommorrow will be, but the future still remains Your mystery.
For everything that occured —the good and the bad thing— I feel so grateful and delighted because I have seen Your love and your kindness through this wonderful year. Your hands never let me go, Your protection is gentle and strong.
Dear Allah,Β I am pretty excited to welcome 2015 with a bunch of love, and faith again an again. Because I want to walk with You, want to feel and embrace the love You have.
Therefore, since all my plans are meaningless without Your blessings, I ask for Yours so then, let Your will be done in my life.
Semoga apa yang kita kerjakan dan cita-citakan di tahun 2015 berhasil dan menjadi berkah untuk kita semua. Semoga kita diberikan usia yang penuh manfaat, dan kesehatan yang sempurna. Kiranya Allah memperkenankan segala doa kita. Aamiin ya rabbal alamiin…
Jadi, sebelum saya berlibur sampai dengan awal tahun depan, saya ingin mengucapkan Selamat Natal bagi teman-teman yang merayakannya; dan Selamat Tahun Baru 2015 bagi semuanya.
Sampai bertemu (di postingan) tahun depan ya… π
Daaagh!
[devieriana]
sumber ilustrasi dari bedbathandbeyond