And.. it happened again ..

Innalilahi wa inna illaihi rajiun .. Kayanya baru beberapa waktu lalu saya mendengar kabar duka tentang salah satu anak buah yang mengandung & kehilangan bayinya, eh tadi malam jam 21.00 mendadak saya terima sms yang mengejutkan lagi.. Salah satu mantan teman sekantor yang sekarang udah resign & menetap di Bogor yang lagi hamil 7 bulan juga kehilangan bayinya..

Shock lagi. Seperti mimpi.. Rasanya baru kemarin saya ikut sedih karena salah satu anak buah saya kehilangan bayinya, sekarang salah satu teman baik saya juga mengalami hal itu, sudah usia kandungan 7 bulan pula.. Jadi keinget lagi , saya juga kehilangan bayi saya saat usia 6 bulan dalam kandungan karena tali plasentanya terpilin-pilin sehingga si bayi tidak dapat asupan makanan & oksigen..

Sedih bangetlah, pasti. Tapi ya wis diikhlaskan aja, apapun itu, pasti Allah udah punya rencana yang indah buat kalian, buat kita.. Kita kan nggak pernah tahu apa rencana Allah selanjutnya. Insyaallah segala kebaikan akan tercurah setelah kita mendapat musibah ini..

Amien3x ya rabbal alamieen..

Tabah ya dear .. >:D<

* dedicated to Noeny & Faisal *

[devieriana]

Continue Reading

When you thought I wasn’t looking

Children_Painting_4

MOMMY…

When you thought I wasn’t looking,…
I saw you hang my first painting on the refrigerator,..
you looked so-so-so proud…
and I immediately wanted to PAINT another one…

When you thought I wasn’t looking,…
I saw you feed a Stray cat, and show your love to the cat…
and from that, I learned that it was GOOD to Be KIND to animals….

When you thought I wasn’t looking,…
I saw you make my Favorite cake for me… and from that I learned,
the LITTLE things can be THE SPECIAL things in life.

When you thought I wasn’t looking,…
I heard you say a Prayer,…
and I knew THERE is GOD I could always TALK TO
and I learned to TRUST in HIM

When you thought I wasn’t looking,…
I saw you make a Meal and take it to a friend who was sick,…
and I Learned that we ALL have to HELP to take CARE of each other…

When you thought I wasn’t looking,…
I saw you give of Your time and money to help people who had nothing…
And I learned that those who have something
SHOULD GIVE to those who don’t…

When you thought I wasn’t looking,…
I saw you take Care of our house and everyone in it…
and I learned that We have to take care of what we are GIVEN.

When you thought I wasn’t looking,…
I saw how you handled your responsibilities, even when you didn’t feel good…
And I learned that I would have to BE RESPONSIBLE when I grow up.

When you thought I wasn’t looking,..
I saw your tears falling down from your eyes,..
And I learned that sometimes things HURT, but it’s all right to CRY…

When you thought I wasn’t looking,…
I saw that you Cared…
And I wanted
to BE EVERYTHING that I could be..

When you thought I wasn’t looking,…
I learned most of life’s lessons that I need to know…
TO BE GOOD and PRODUCTIVE person when I grow up…

When you thought I wasn’t looking,…
I looked at you…
and wanted to say…

“Mommy… Thank you for ALL the THINGS I saw,..

When you thought I wasn’t looking…”

[devieriana]

 

picture taken here

Continue Reading

Salut !!

SALUT !!

Hanya 1 kata itu yang bisa saya ucapkan buat rekan-rekan & team saya. Di tengah keterbatasan personil di week 3 bulan ini, di tengah errornya aplikasi karena perpindahan server, di tengah-tengah padatnya training di sela hari yang terbatas, di sela banyaknya target yang harus achieve di tiap week-nya.. mereka bisa selalu (mengusahakan) untuk achieve di setiap periode kerjanya. Sumpah, saya salut banget dengan kinerja mereka. Saya bangga banget punya mereka di samping saya. . *hugs..*

 

Saya cuma bisa bilang alhamdulillah. Bersyukur banget punya team yang sesolid & sekompak ini. Di tengah riweuhnya kerjaan & migrasi server sehingga aplikasi tapping yang megap-megap hampir 3 hari mampu dengan cepat menyesuaikan begitu aplikasi up lagi.  Pheww.. *peluk lagi* . Team saya ini beranggotakan 11 orang, 9 diantaranya langsung under saya. Bekerja dengan mereka enjoy banget, sudah seperti keluarga sendiri. Senang, sedih , repot, gerah, dijalanin & dirasain bareng. Kalau soal cela-celaan, curhat, serius-seriusan, mereka tuh partner yang cihuy banget, partner yang all in deh pokoknya.. Kalau team lain mungkin udah nyerah ketika harus “di gempur” dengan perubahan sistem & target yang segambreng, alhamdulillah rekan-rekan tercinta saya ini tuh termasuk yang “tabah” *siap-siap di timpuk sandal* , jarang protes, tetep ngelakoni dengan konsisten. Kalaupun ada ngeluhnya ya wajarlah, pasti ada, tapi itu ga pernah lama, selalu hanya di awal-awal aja. Selanjutnya alhamdulillah lancar kerjanya.

 

Entah karena mindset mereka tentang pekerjaan ini sudah sama semua yaitu tanggung jawab, ditunjang dengan attitude kerja mereka yang bagus, sehingga alhamdulillah semua tanggung jawab bisa diselesaikan dengan baik.  Jadi begitu dapat distribusi kerjaan masing-masing ya udah mereka jalanin itu sebagai bentuk profesionalisme & tanggung jawab. Kemampuan mereka juga alhamdulillah rata-rata sama, ga ada yang melebihi  atau kurang satu sama lain. Saya yang paling salut adalah manajemen waktunya mereka. Ga pernah mereka sampai yang keteteran banget, apalagi sampai ga achieve samasekali. Boleh di bilang hampir ga pernah  😉 . Begitu tahu kerjaan bakal banyak atau sadar kalau speed kerja mereka temponya lebih lambat dari yang lain otomatis mereka akan datang lebih pagi atau pulang lebih malam dari yang lain, atau mereka bakal bela-belain ke kantor hari Sabtu deh hanya untuk menyelesaikan tugas mereka. Itulah salah satu bentuk tanggung jawab & profesionalisme kerja mereka.

 

To you all my team, I love you..

To have you all here beside me is like a treasure

Thanks for all, Dears   🙂

*peluk-peluk*

 

 

[devieriana]

gambar nyomot dari sini

 

 

Continue Reading

Review ..

Beberapa hari terakhir ini saya disibukkan dengan banyaknya pekerjaan  sebagai leader, emailing, persamaan persepsi & banyak kegiatan administratif lainnya. Entah karena pikiran yang terpartisi jadi beberapa bagian, pekerjaan yang banyak tadi, target yang belum terpenuhi, kendala di lapangan dll plus kondisi emosional yang kurang stabil menyebabkan mood juga berubah-ubah.

Tanpa disadari mungkin sudah banyak kata-kata atau perbuatan arogan yang sudah terlontar dari mulut & tulisan saya. Mungkin tanpa sadar saya sudah menempatkan diri di posisi yang bukan posisi & kewenangan saya. Mungkin ada aturan-aturan yang saya “ciptakan” sendiri hanya untuk terlihat lebih sempurna, teratur & tertib (menurut saya sendiri).

Sempat tertegun ketika salah seorang sahabat yang mengkritisi sikap saya yang mungkin terlalu keras terhadap diri sendiri & orang lain (partner kerja atau teman).  Seperti biasa, layaknya manusia lain, pasti ngeles dulu kalau dikritik kan? hehehe.. ;)) .  Tapi biasanya ga lama setelah itu seperti ada yang mengetuk hati saya, “halooo.. open your heart please, seseorang sedang menyadarkan kamu tentang hal yang tidak kamu ketahui tentang dirimu sendiri..”. Akibatnya hari ini saya mendadak jadi lebih “ngaca”. Gosh, actually I am just nobody. Saya bukan siapa-siapa, saya nggak punya apa-apa, saya belum jadi apa-apa. Apa yang bisa saya sombongkan sih? Sontak pikiran itu menari-nari di pikiran saya seharian ini. No, no, bukan krisis percaya diri  yang sedang saya rasakan, tapi lebih ke review diri sendiri.

Tuhan, sudah separah itu ya saya? Kesalahan-kesalahan yang mungkin sudah tahunan  tanpa sengaja saya pupuk & saya pelihara ternyata sekarang telah mengakar dalam diri saya. Terlalu besar ego yang saya punya. Terlalu sombong saya untuk mengakui kesalahan diri sendiri. Ketika saya mengkritik orang lain sebenarnya justru 4 jari-jemari saya yang lain malah menunjuk diri sendiri. Senang melihat orang lain terlihat bersalah di mata orang lain. Duh, saya kok jahat sekali ya..  🙁

Tuhan, ampuni saya. Maafkan hambamu yang sok tahu, sombong, dan menjengkelkan ini ya Allah.. Untuk semua teman & orang-orang terdekatku.. Maafin aku yaaa…

[devieriana]

Continue Reading

Sang Rakun ..

rakun

 

 

 

 

Anda tahu binatang rakun ga? Atau yang bahasa latinnya Procyon Lotor. Binatang yang kalau di film-film Disney digambarkan dengan lucu & culun. Tapi buat saya selucu-lucunya hewan rakun tetap saja menakutkan. Jangankan sama rakun, sama kucing & hewan berbulu lainnya saya juga geli 🙁 . Ok, rakun itu culun, tapi apakah dia “seculun” penampilan luarnya?

Tuhan itu Maha Adil ya, disetiap kelebihan makhluknya pasti ada kekurangan, begitu juga sebaliknya, di setiap kelemahan pasti ada kekuatan. Dari apa yang pernah saya baca, ternyata sang rakun ini termasuk binatang yang tingkat kemampuan survival-nya hebat lho. Nah apa saja kelebihan & kekurangan si Rakun?

Pertama, penglihatan seekor rakun termasuk kurang baik, malah cenderung buta warna. Tapi jika sedang berburu ternyata dia bisa menangkap mangsanya dari jarak yang cukup jauh. Dia tidak menggunakan matanya, tapi pendengarannya.

Kedua, termasuk golongan binatang yang malas berenang, tapi kalau dalam kondisi terdesak dia bisa menjadi perenang tangguh yang bisa mengalahkan derasnya arus sungai. Kalah deh saya, saya nggak bisa renang 😐

Ketiga, dia sanggup mencari makan yang jauhnya bermil-mil dari sarangnya jika bahan makanan yang dekat dengan sarangnya sudah menipis.

Keempat, rakun bisa tinggal di mana saja tanpa perlu tergantung dengan habitat awalnya yaitu mixed forest. Dia bisa tinggal dimana saja. Di pegunungan, ladang, pantai, bahkan perumahan penduduk. Nah lho, coba di cek, kali aja rumah kita ada rakunnya ;))

Kelima, pembuat sarang yang cekatan & luar biasa, selain itu dia yang termasuk binatang pemakan serangga bisa menjadi pemakan segala demi mempertahankan hidupnya.

Itu baru seekor rakun, bagaimana kita manusia ya? Kita yang diciptakan sebagai makhluk ciptaan Tuhan paling sempurna di muka bumi ini, masa bisa kalah sama seekor rakun? Kadang kalau kita sudah terbiasa enak suka males usaha lebih giat. Semoga nggak semuanya ya ;). Bagus sih kalau Anda termasuk dalam golongan yang “tidak” tadi. Tapi kalau termasuk golongan yang “iya”, berarti sama kaya saya.. xixiixix..  😀

Nggak, bukan itu sih yang mau saya bahas. Begini, tidak semua manusia diberikan keberuntungan dalam hidup. Kaya, cantik/ganteng, pinter, sukses, punya segalanya, nggak pernah gagal dalam hidupnya, lingkungan keluarga & sosial yang aman tenteram, gemah ripah loh jinawi, nggak pernah tertimpa musibah apapun. Kayanya cuma ada dalam cerita dongeng deh. Dongeng aja masih ada sengsara-sengsaranya juga kan? Normalnya, yang namanya kesandung, kepepet, mengalami cobaan, & mengalami ketidaksempurnaan hidup itulah yang nyata-nyata ada di kehidupan manusia. Nah kebanyakan dari kita akan jadi jauh lebih berusaha kalau sudah “kepepet” oleh tuntutan hidup.

Dalam kehidupan kita, seperti halnya rakun, kemampuan luar biasa itu bisa muncul kepermukaan jika di-trigger oleh permasalahan hidup. Saya punya cerita nyata seorang OB di perusahaan yang kembang kempis kena krisis global, dengan “karir” terancam PHK sewaktu-waktu. Apa yang akan kita lakukan jika kita ada di posisi sang OB tersebut. Dia sudah berkeluarga. Sebagai seorang kepala keluarga yang hidupnya tergantung pada gaji seorang OB, apalah yang bisa dilakukan kalau hanya menggantungkan diri pada gajinya sebagai OB? Nah, ternyata disinilah jiwa si rakun itu muncul. Berawal dengan modal Rp 500.000,- dia memberanikan diri membuka warung makanan ayam penyet. Dari usaha kecil-kecilan ini ternyata menjadi usaha yang cukup menghasilkan. Bahkan sekarang dia tidak lagi membuka kedai, tapi depot & juga toko tanaman hias. Sekarang dia sudah sukses dengan usahanya & berhenti menjadi OB. What amazing story isn’t it? Mungkin jika tidak ada krisis global & perusahaan tempatnya bekerja saat ini baik-baik saja nasibnya masih tetap sama menjadi seorang OB .

Manusia sudah didesain dengan sempurna oleh Tuhan. Lengkap dengan survival instinct-nya. Kalau seekor rakun saja bisa setrampil & segesit itu kenapa kita tidak bisa? Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Jadi, mau jadi pinter/bodoh, kaya/miskin, sehat/sakit, bahagia/sengsara, berhasil/gagal semua berawal dari diri kita sendiri ..  🙂

 

[devieriana]

 

Continue Reading