“Imagination is not a talent of some people, but is the health of every person”
– Ralph Waldo Emerson –
Suatu siang di hari Minggu, saya dikenalkan oleh teman saya Wongiseng kepada seorang teman yang peduli dengan cerita, dongeng, dan dunia imajinasi yaitu Mas Bukik. Lho, kok tiba-tiba? Iya, gara-gara saya pernah mendongeng di situs Kisah Anak yang dikelola oleh om Wongiseng beberapa waktu yang lalu. Hingga tersambunglah pada permintaan untuk melakukan interview #imagineview bersama @ImagineID . Hmm.. Mau nggak ya? 😕
Apa itu Imagineview? Imagineview adalah interview via twitter (proses atau penyebarannya) yang bertujuan untuk memicu imajinasi, cara berpikir berbeda. Imagineview diadakan oleh Imagine Indonesia (@ImagineID) sebuah gerakan sosial (social movement) yang mencita-citakan terwujudnya Indonesia sebagaimana yang kita imajinasikan. Saat ini mereka tengah menyebarluaskan Free Ebook Indonesia Bercerita yang sementara ini dapat diunduh di . Saat ini @ImagineID tengah menggagas http://indonesiabercerita.org/, mendidik melalui cerita, membebaskan imajinasi anak, membangun karakter bangsa. Aktivitas utamanya menyediakan podcast cerita gratis yang dpt digunakan ibu/guru/pejuang muda untuk bercerita pada anak/murid/komunitas.
Awalnya sempat kurang PD karena saya bukan murni seorang pencerita. Saya juga merasa kalau kehadiran saya di dunia dongeng anak hanya bersifat temporer. Saya “setor” suara hanya beberapa kali, dan sekarang-sekarang belum lagi, walaupun sudah diminta ;)). Saya merasa belum sepenuhnya menceburkan diri sebagai seorang pendongeng. Sempat menjadi pertanyaan di diri sendiri, sebenarnya apa menariknya sih menginterview saya ya? :-?. Tapi toh akhirnya saya iyakan juga walaupun untuk menjawab email berisi 8 pertanyaan itu saja membutuhkan waktu beberapa hari terkait dengan kesibukan –> tepatnya sok sibuk ;)).
Inilah adalah versi asli imagine view bersama saya sebelum diedit kedalam versi twitter oleh @ImagineID, yang di-publish via twitter pada tanggal 31 Oktober 2010 kemarin. Silahkan menyimak :
Q1. Apa kesibukan saat ini? Adakah yang terkait cerita (story)?
A1. Kesibukan saya saat ini sebagai PNS di Sekretariat Negara. Tidak ada kaitannya sama sekali dengan dunia perdongengan ya? :D. Tapi kalau dari segi suara sering dilibatkan untuk mengisi acara sebagai master of ceremony di acara-acara kantor/protokoler.
Q2. Apa pengalaman paling mengesankan tentang cerita atau anda sebagai pencerita?
A2. Saya ceritain dulu awalnya kenapa saya ikut-ikutan mendongeng via web ya. Saya penasaran aja dengan situs http://kisahanak.wordpress.com yang dikelola oleh @wongiseng. Nah kebetulan background saya dulu mantan orang callcentre, jadi saya mencoba mendongeng dengan suara alakadarnya ala saya. Jadi sebenarnya menjadi seorang pencerita itu tidak sengaja 😀
Kesukaan saya dengan dongeng berawal dari pengalaman masa kecil saya dulu yang terbiasa didongengi oleh orangtua saya, dibelikan buku dongeng, dan juga dibelikan kaset Sanggar Cerita yang waktu itu ngehits banget 😀 (ketahuan deh usia saya berapa). Semua cerita saya suka karena pasti ada nilai-nilai kehidupan yang ingin disampaikan dengan cara yang sederhana dan mudah diterima untuk anak seusia saya pada waktu itu.
Kalau pengalaman mengesankan sebagai pencerita, saya itu orangnya ekspresif, jadi kalau saya sedang bercerita ya saya akan sertai mimik, suara dan gaya sesuai tokoh yang saya ceritakan. Nah, paling seneng kalau sudah melihat ekspresi bocah-bocah itu tertawa atau melihat saya dengan ekspresi heran, karena itu berarti saya sudah berhasil menjadikan saya manusia yang aneh buat mereka, hihihi.. \m/ ;))
Q3. Sebagai pencerita, apa sebuah benda yang melukiskan diri anda? Apa artinya?
A3. Oh ya, saya mengibaratkan diri saya seperti sekotak pensil warna. Kenapa? Ya karena punya banyak warna itu penting. Sekarang coba bayangkan apa jadinya kalau dunia ini cuma ada satu warna saja? Tentunya nggak asik banget ya? Nah, kebetulan saya memang orangnya rame, jadi semoga saya bisa ikut melengkapi “warna-warna” yang sudah ada sehingga terlihat lebih harmonis dan manis (kaya saya), hahaha.. :)) :-”
Q4. Cerita itu sendiri bisa dianalogikan sebagai apa? Apa kekuatannya?
A4. Dongeng itu menurut saya bisa dianalogikan sebagai sebuah tempat sekolah dengan halaman bermain didalamnya. Kita bisa sambil bermain dengan imajinasi melalui kata-kata/gambar , sekaligus mendapatkan ilmu pengetahuan dan pelajaran berharga tentang hidup melalui pesan moral yang tersirat didalamnya. Bahkan David McClelland dalam artikel The Need for Achievement pernah mengatakan bahwa dongeng dan cerita anak itu memiliki fungsi lain selain sekedar membawa pesan moral. Lebih besar daripada itu, dongeng sebelum tidur bisa mempengaruhi nasib sebuah bangsa.
Q5. Menurut anda, apa arti anak-anak (jamak) bagi kehidupan dan Indonesia?
A5. Anak-anak itu ibarat kertas putih yang kosong. Dia akan menjadi berwarna atau tertulis apa tergantung dari lingkungan yang “menggambarnya”. Mereka punya kecenderungan untuk menyimpang dari aturan, hukum, dan ketertiban karena terbatasnya pengetahuan yang mereka miliki. Mereka akan lebih mudah belajar dengan contoh-contoh yang sederhana. Dia nantinya juga akan tumbuh berkembang menjadi dewasa seperti kita. Tentu saja jiwa yang terbentuk adalah hasil olahan didikan di masa kecil. Jadi kalau ingin menjadikan mereka sebagai sosok calon manusia yang positif ya tanamkan nilai-nilai positif sejak dini. Sehingga melalui prinsip positive parenting diharapkan anak-anak Indonesia akan tumbuh lebih optimal secara fisik, psikososial/kepribadian, kemampuan verbal, berpikir, dan kreatifitas.
Q6. Bila semua harapan anda bisa terwujud, Indonesia seperti apa yang anda saksikan pada tahun 2045?
A6. Belum ada sebuah bangsa yang benar-benar ideal di dunia ini. Tapi jika ada banyak perubahan yang signifikan di Indonesia tentu akan menimbulkan sebuah kebanggaan buat kita sebagai warga negara Indonesia yang sepertinya sekarang masih banyak keluhan disana-sini ya. Wah, kalau semua harapan saya bisa terwujud saya bisa membayangkan Indonesia di tahun 2045 menjadi sebuah bangsa besar yang maju pesat, yang tak hanya kaya sumber daya alam, namun mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas, mumpuni dan berkarakter yang bisa mengolah sumber dayanya secara mandiri. Ah bakal kerenlah pokoknya ;;)
Q7. Bagaimana cerita dan pencerita bisa berkonstribusi dalam pembentukan karakter anak dan bangsa?
A7. Lewat dongeng daya fantasi anak bisa lebih berkembang. Lewat dongeng anak akan dibawa ke sebuah dunia yang tanpa batas, yang pencitraannya bisa diatur sesuai imajinasi mereka. Lewat cerita/dongeng, secara tak langsung kita (pencerita atau orangtua) ikut membantu anak menambah perbendaharaan kata, karena umumnya jika ada kata-kata yang tidak dimengerti mereka pasti akan bertanya. Melalui cerita/dongeng kita akan ikut membantu anak untuk mengembangkan imajinasi, sehingga akal pikiran mereka tetap aktif, terlatih untuk memecahkan beragam masalah. Kita juga bisa menjadikan dongeng sebagai media perantara untuk menyampaikan unsur ilmu pengetahuan, pendidikan akhlak, moral, maupun nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Sehingga diharapkan nantinya melalui dongeng kita juga bisa ikut membentuk karakter anak dan bangsa.
Q8. Adakah tips untuk membuat Indonesia yg kita imajinasikan terwujud?
A8. Kita kadang perlu mempunyai mimpi, imajinasi, khayalan, keinginan yang kuat untuk mencapai sesuatu. Seperti kata Paulo Coelho, “When you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it”. Ya, jika kita punya keinginan dan niat yang kuat, dunia akan membantu kita untuk mewujudkannya. Jadi, jangan remehkan kekuatan mimpi & imajinasi. Kalau kita punya mimpi Indonesia akan lebih baik di masa yang akan datang, ya mulailah dari diri sendiri dulu. Nggak perlu menunggu atau menyalahkan orang lain. Karena yang ada sekarang kita cenderung menyalahkan, belum sampai pada tahap mampu memberikan solusi. Jangan tanyakan apa yang negara bisa berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang bisa kau berikan pada negara.. 😉
Panjang ya? ;)). Untuk menyimak versi twitternya bisa dilihat disini. Hayo, siapa yang mau saya dongengi? :-”
[devieriana]
ilustrasi : http://archann.deviantart.com