Kemarin pagi, kebetulan saya bersama beberapa teman mewakili kantor untuk hadir dalam acara “Penanaman Satu Miliar Pohon” di Waduk Jatiluhur, Purwakarta. Berangkat dari kantor sekitar pukul 06.30 wib dan sampai di lokasi sekitar pukul 08.45 wib (padahal acaranya pukul 09.00) :D. Kalau dibandingkan dengan rekan dari kementerian lain kami memang datang belakangan, selang beberapa menit sebelum Presiden beserta rombongannya datang.
Ada beberapa hal menarik ketika saya berkunjung kesana. Yang paling kelihatan nyata ya sambutan masyarakat Jatiluhur yang.. sumpah.. bikin saya terharu :(. Sepanjang jalan menuju lokasi kami disambut oleh murid-murid SD berseragam Pramuka didampingi oleh guru masing-masing, yang mengacung-acungkan bendera kecil sambil melambaikan tangan ke arah kami. Senyum sumringah terkembang diantara bibir-bibir mereka. Jadi iseng mikir, kira-kira apa ya yang ada dalam pikiran mereka ketika melihat kami? Jangan-jangan mereka mengira kami adalah rombongan Presiden atau bahkan mereka menyangka ada Presiden dan Bu Ani bersama kami ya? :-o. Perasaan saya? Jujur nih ya, campur aduk. Antara geli dan terharu. Terharu karena belum pernah ikut ketularan disambut seperti ini. Gelinya, ya saya merasa lucu, karena kami kan bukan siapa-siapa. Duh, andai mereka tahu kalau yang mereka dadahin ini tukang fotokopi semua ya.. :D.
Venue penanaman pohonnya sendiri agak jauh dari tempat kami parkir. Sisanya harus kami tempuh dengan jalan kaki. Mmmh, rasanya sedikit kagok juga ya berjalan diantara murid-murid SD yang berbaris rapi di pinggir jalan begitu :D. Tak lama kemudian Pampampres dan iring-iringan voorijder Presiden mulai memasuki lokasi, dan seperti biasa pulalah sirinenya sedikit berisik dan nggak penting (setidaknya buat saya). Di dalam mobil terlihat Presiden dan Bu Ani sedang melambaikan tangan ke arah kami yang menyempatkan berhenti sebelum melanjutkan perjalanan kaki kami ke venue, dan ke arah barisan murid-murid SD itu. Riuh rendah suara mereka dan tepukan tangan mengiringi kedatangan Presiden dan Bu Ani ke lokasi. Wow, sedemikian dielu-elukannya ya.. Ya kan tidak semua daerah berkesempatan dikunjungi oleh RI 1 kecuali memang sedang ada acara disana.
Janjian sama temen dari tim advance kepresidenan, malah nggak ketemu. Ya gimana mau ketemu, lha wong sampai lokasi kita nggak bisa komunikasi sama sekali. Karena sesuai dengan standar aturan keprotokolan selama acara kenegaraan yang dihadiri oleh Presiden berlangsung untuk sementara waktu sinyal alat komunikasi akan diacak (di-jamming). Baru bisa berkomunikasi lagi ketika saya sudah beberapa meter meninggalkan lokasi, tepatnya ketika sudah di dalam bus pas mau pulang! 😐 .
barisan murid-murid SD di sepanjang jalan
Pulangnya pun ternyata kami masih mengalami hal yang sama. Dari atas bus yang kami tumpangi itu terlihat sederetan murid-murid SD berseragam Pramuka yang bergerombol melambaikan tangan dan bendera-bendera kecil ke arah kami. Bahkan yang bikin saya terharu ada lho seorang bapak tua berseragam hansip yang hormat kepada kami sampai bus yang kami tumpangi hilang dari pandangannya. Ya Tuhan, masih ada ya orang yang seperti itu loyalitasnya? Sayang nggak sempat saya foto karena bapak itu berdiri pas di tikungan dan bus kami mulai melaju ikut dalam iring-iringan rangkaian team kepresidenan.
Sepanjang jalan saya berpikir sendiri. Ternyata masih ada ya antusiasme, loyalitas, dan keluguan khas masyarakat daerah seperti itu? Ditengah-tengah hujatan dan protes ketidakpuasan atas kepemimpinan SBY, ternyata di daerah-daerah seperti itu masih banyak yang menyambut dan mengelu-elukan. Entahlah, saya sendiri kurang bisa membedakan antara benar-benar mengelu-elukan atau sekedar rasa bangga daerahnya menjadi pusat acara nasional yang dihadiri oleh RI 1 beserta segenap menterinya.
By the way, sampai sekarang pun saya masih takjub lho, Sodara-sodara.. 😀
[devieriana]
dokumentasi pribadi
10 Comments
waktu gw sd, tiap suharto ngelewatin sekolah gw, sekolah pasti dibubarkan sejenak dan anak2 disuruh menyambut depan sekolah pake bendera merah putih kecil2… rasanya hal itu agak kurang selama habibie-mega-gusdur jadi presiden… balik lagi pas sby… maklum, presidennya kan penyanyi tenar :))
sempet fotobareng pak beye ndak mbak?
Saya nanam pohonnya di sekitar rumah saja, dan ndak perlu mengundang RI 1 segala :).
Jangankan Presiden yang lewat…
Saya juga ingat dulu pas jaman2nya rombongan ABRI Masuk Desa, mereka lewat di jalan raya depan rumah kami… kami anak2 serempak berloncatan bersorak-sorak riang.. *tak ada yg menyuruh.. Bangga saja…
Dan jangankan pejabat yang lewat…
Sebuah mobil bagus saja yang lewat dan berpapasan dengan kami di jalan raya kami pasti melambai senang, kemudian sebagian pengemudi mobil akan melambat, ikut melambai sambil tersenyum, sebagian membalas hanya dengan kleksonnya…
dan kejadian itu akan dengan bangga kami ceritakan sama orangtua saat makan malam di dapur yg diterangi lampu pijar 5 watt… Dengan bangga… 🙂
eh ternyata kalo ada presiden lewat komunikasi di-jamming toh yo … sakno dong orang2 yang kerja di istana ?? O_o
Mustinya sih begitu…
Pemerintah itu didukung sbg pemerintah selama beliau masih jd pemerintah…
Klo dah gak jd pemerintah, tetep didukung sebagai bukan pemerintah… (apa ini?) *plak
soal anak2 yang berbaris di sepanjang jalan menyambut kedatangan peserta acara itu tentunya ada yg menggerakkan (bukan atas kemauan mereka sendiri), namun ya tentu msh ada rasa bangga juga bisa ikut menyambut, melambaikan tangan, bisa melihat langsung sosok kepala negara, ini bukan hal yang terjadi setipa hari toh di sana, lain halnya jika presiden atau para pejabat yg melintas di jalan protokol di ibukota negeri ini, saya pikir rasanya akan lain, yang lebih banyak muncul adalah rasa gemes atau bahkan dongkol, karena ada salah satu biang kemacetan lewat 😛
saya setuju sama om warm.
Inget jaman SD dulu ikut “menyambut” rombongan pak Harto sama teman-teman dan guru-guru di pinggir jalan. Rasanya seneng banget bapak presiden dan ibu berkunjung ke kota saya. Padahal ga jaman itu udah termasuk kota metropolitan kedua di Indonesia 😀
mereka dadah dadah karena tau bakal dilewati blogger berkamera. tentu mereka pingin difoto, trus tampang mereka nongol di internet… biar eksis! mwahahahaaa 😀
bagaimanapun,
presiden teteplah pimpinan terpilih di mata rakyat
dan tetep terhormat di mata mereka
termasuk saya 😀