Beberapa waktu yang lalu saya sempat membahas tulisan tentang Serafina Ophelia yang dengan lucu, lugu & menggemaskan saat membawakan puisi yang berjudul “Ibu & facebook”. Jadi teringat dengan shoutout seorang teman yang menanyakan : “seberapa banyak Facebook menyita waktu anda di internet, tuliskan dalam persen”.
Hasilnya :
* Waah…byk mas! Yg jelas jam tiduuuur…berkurang, Hiks!
* Another survey ! FB is almost take 50% of my 24 hours life…..!!!!
* Wah ud kyk kesurupan niy hehe…
* buka facebook setelah jam kerja , mau pulang masih macet jadi nunggu jalanan lancar , so pulang malem jangan dikira lembur ….he..he..he..
* Loss 20% jam tidur.. but, gain 100% for golden memories.. meureun….
* mgkn sktr 80%.. Mw’a c online 24 jam,, tp si laptop kayak’a bisa teriak gara2 kepanasan,, hihihi..
* Another survey ! FB is almost take 50% of my 24 hours life…..!!!!
Sudah se-addict itukah pada facebook? Sampai-sampai status “being present” tidak lagi penting? Sedikit memprihatinkan ketika perhatian seseorang hanya terfokus pada pendar layar kecil bernama handphone atau komputernya. Saya sendiri tidak munafik, sempat ikut-ikutan demam facebook walau hanya bertahan 2 bulan, setelah itu .. bablas, berasa hambar, karena teman-teman saya di friendster “rehoming” ke facebook semua, teman-teman kantor ketemu lagi di facebook.. Seolah-olah akhirnya dunia hanya selebar situs facebook, hehehehe.. 😀
Padahal, dari apa yang pernah saya baca, berdasarkan survey Hewlett Packard menyebutkan bahwa :
” Mereka yang sering teralih perhatiannya karena e-mail mengalami penurunan IQ sebanyak 10 poin – dua kali lebih banyak dari yang dialami pengidap marijuana “
WAKKSS.. Yaah, jangan dooong. Masa udah IQ pas-pasan gini masa iya mau mengalami penurunan lagi? 🙁 . Saya sadar, saat perhatian saya terfokus ke internet konsentrasi saya jadi terpecah-pecah ga jelas (maksudnya lebih konsen ke internetnya dibandingkan kerjanya, ha5x 😀 ). Ya memang, tidak sepenuhnya pengaruh internet itu buruk, tidak kita pungkiri bahwa internet juga berperan besar terhadap akses ilmu pengetahuan. Tak heran jika nantinya koranpun akan tergantikan dengan koran online.
Di era tech-savvy ini, perkembangan internet makin didukung dengan berbagai alat komunikasi canggih macam, Blackberry, I-Phone, PDA, dan sebagainya. Yang sebagian diantaranya memberikan kemudahan akses push mail setiap saat. Hingga menyebabkan ada sebagian orang yang jadi lebih nyaman eksis di dunia maya ketimbang di dunia nyata. Berbeda jauh dengan beberapa tahun lalu saat gadget-gadget canggih belum semenjamur sekarang. Yang mana orang bisa saja “unplugged” dengan internet & semacamnya, melakukan aktivitasnya sehari-hari tanpa adanya ketergantungan terhadap email & internet. Istilahnya : “ga internetan juga gapapa..”. Tapi sekarang kenapa bisa se-addict ini ya? 😀
Jawabannyapun beragam :
“eranya udah beda, bu. Udah makin canggih. Jadi ya wajarlah..”
“jangan salah, ga semua pengaruh internet itu buruk, gue dapet informasi update berita di belahan dunia manapun ya via internet, gue bisa intouch dengan teman-teman di luar negeri ya karena internet, pokoknya internet TOP BANGET.. ”
“lu bayangin aja ya, hidup lo ada di jaman batu, dimana lo ga ada teknologi, ngapa-ngapain musti manual, kemana-mana lo musti jalan kaki. Gimana-gimana yang namanya teknologi pasti berkembang. Bisa ngebayangin ga lo? Ga mungkin kita stuck di 1 jaman ituuu mulu. Bisa gila kali gue..”
“yaa semua pasti ada jamannyalah say.. It’s all about trend. Dulu jaman chatting via MIRC ya ngiranya MIRC udah paling top markotop, trus ada yang namanya YM, G-talk ya MIRC ga ada apa-apanya. Kaya friendster, dulu boleh paling keren, sekarang.. kagak ada apa-apanya dibanding facebook. HP juga sekarang udah udah must have item.. Lu bakal gak lucu banget ketika lo samasekali ga pegang HP. yang ada juga lu bakal ga tau apa2, orang nyari lu juga susah, kagak bisa dihubungi”
dan segudang jawaban lainnya..
Hmm, lantas apa hubungannya antara , internet, konsentrasi & produktivitas? Pada saat perhatian kita hanya tertuju pada internet, internet, dan internet otomatis fokus kita ke kerjaan (kita ngomongin kerjaaan ya, kalo yang ga ada kerjaan mah terserah lu dah) otomatis akan berkurang, dengan berkurangnya konsentrasi maka akan mengurangi produktifitas kerja, yang ujung-ujungnya mengurangi kinerja karyawan & company profit.. Wohohoho.. jauh sekali kaitan antara internet & profit perusahaan ya? Ya ini saya tuliskan “separah-parahnya”. Syukur-syukur kalau semua bisa lebih aware & sadar diri, bahwa kita kerja buat perusahaan, bukan buat internetan (warning buat saya sendiri juga.. ahahahaha ).
Coba bayangkan ketika puluhan tahun silam, saat Albert Einstein, Alexander Graham Bell, Thomas Alfa Edison sudah ada teknologi seperti sekarang, apa iya mereka bisa membuat penemuan-penemuan fenomenal ya? karena menurut apa yang pernah saya baca, manusia bisa bekerja secara efektif & menghasilkan kreatifitas adalah ketika dia berada dalam kondisi sedang tidak diinterupsi & konsentrasi penuh. Lha, kalau sekarang, sedikit-sedikit “ping!!” muncul di layar HP 1 new email, belum ada 5 menit nanti “ping!!” lagi, 1 new email lagi .. begitu seterusnya. Kok jadinya kita yang diperbudak email ya? kalau ingin mengetahui apakah kita sudah terjangkiti email addict silahkan baca : email addict
Ada banyak hal yang bisa kita kerjakan selain hanya berkomunikasi via HP atau PC kita. Ada hal-hal yang jauh lebih membutuhkan perhatian & need a human touch. Ada tugas berpikir, inovasi, analisa, dan tetap menghargai situasi face to face dalam berinteraksi itu yang jauh lebih penting. Seharusnya dengan makin canggihnya teknologi, akan makin memperkaya pengetahuan kita, makin meningkatkan produktifitas & kreatifitas kita, serta memperluas networking kita. Secanggih apapun teknologi itu nantinya, jangan sampai kita yang dikontrol oleh teknologi, tapi kitalah yang mengkontrol penggunaan teknologi..