Ketika sebuah apresiasi begitu dihargai ..

Sekecil apapun perhatian yang kita berikan pada seseorang jika itu dihargai akan berbeda rasanya. Sebuah hal menarik saya dapatkan hari ini. Diawali dari sebuah hal kecil yang amat sangat sederhana. Kebetulan saya suka membaca. Beberapa teman saya di facebook adalah penulis/penerbit buku. Awalnya jelas saya ga kenal mereka secara personal lah ya.., karena saya mengenal mereka dari buku yang saya baca/beli. Sejak saya senang membaca & lantas di dukung dengan adanya facebook saya makin rajin mencari profil penulis buku yang saya baca & ingin berinteraksi secara langsung, menyampaikan pujian atau masukan (kalau ada). 

 

Mostly mereka menanggapi secara positif (alhamdulillah). Kalau memang bagus saya tidak ragu bilang bagus, perfect. Tapi ketika saya menemukan kejanggalan di buku mereka saya pasti tanya, yang paragraf ini maksudnya apa ya? atau kalau ada yang janggal atau kurang sesuai dengan pengertian salah satu jargon telekomunkasi  :  “eh bukannya roaming itu artinya begini ya mas?” (kebetulan saya kerja di telekomunikasi jadi saya sedikit banyak ngertilah masalah begitu-begitu, hehe), atau ketika ada kejanggalan penggunaan sebuah istilah saya pasti akan langsung kasih masukan 🙂 . Sebelumnya maaf ya mbak/mas.. bukan saya bermaksud keminter/sok pinter ya .. tapi akan lebih baik kalau kita tahu mana yang benar ya kenapa tidak kita share ke beliau-beliau itu? iya kan? Siapa tahu kita akhirnya bisa saling tukar pikiran tentang itu. Saya sih ambil positifnya aja ya, toh selama maksud kita baik ya why not? Memang sebagian orang yang saya ceritain pasti bilang, “ya ampun lu tuh ya, kagak ada kerjaan deh “, atau ada juga yang bilang :  “sebelum mengkritisi seorang penulis jadilah penulis lebih dulu, maka kamu akan tahu gimana sulitnya mempublish sebuah buku, menerima pujian sampai kritikan pedas”.

 

O’ow, saya bukan kritikus buku ya. Maaf..  Saya cuma penikmat hasil tulisan mereka. Sejauh ini saya tidak pernah mengkritisi mereka secara berlebihan kok karena saya juga bukan penulis buku, saya juga belum pernah ngerasain gimana sulitnya nulis buku, jadi saya kasih masukan yang umum-umum aja.

 

Mostly saya selalu memberikan compliments atas hasil kerja mereka. Saya salut dengan apapun yang mereka sudah hasilkan. Perjuangan mereka bikin gimana supaya bukunya laris, booming, sampai cara menarik audience untuk menghadiri talk show buku mereka.. They’re all just great! Sebagai seorang pembaca wajar kan kalau misal saya ingin berinteraksi dengan penulisnya secara langsung jika ada kesempatan? Even itu hanya sebatas via email, buat saya cukup untuk menyampaikan apresiasi saya kepada mereka 🙂

 

Setiap buku yang saya baca (untuk saat ini utamanya fiksi tapi yang ada unsur  edukasinya buat saya, misal :  fashion (LSDLF & JPVFK – by Syahmedi Dean, perbankan (Divortiare & A Very Yuppy Wedding by Ika Natassa), hukum (Good Lawyer  by Risa Amrikasari & Friends, tapi ada juga beberapa buku yang non fiksi (Talk Inc by presenter Becky Tumewu, Erwin parengkuan & psikolog Alexander Sriewijono) )  saya selalu ambil ilmunya. Pengetahuan kan bisa diambil dari mana aja tho? Nah, kemarin sore saya coba berdiskusi dengan salah satu penulis sekaligus buku Good Lawyer, Mbak Risa Amrikasari. Jujur, pas mau nulis email saya ragu, gimana nanti balasan dari beliau ya? Karena kalau saya lihat dari statement-statement dia kan selalu keras, lugas, tegas  & berbeda dengan yang lain. Sempat saya mau urungkan niat. Tapi ah, kenapa ga di coba dulu sih? Itu kan tampilan luarnya Mbak Risa kaya begitu, siapa tahu dia type very kind person, siapa tahu responnya positif.  Ya sutra, kita coba saja.. Bismillah.. email sent!

 

Pagi ini ketika buka email, taraaaa…. saya kok jadi surprise sendiri dengan jawaban beliau ya. Simply, beliau say thank you buat apresiasi saya terhadap bukunya, trus malah cerita begini, begini, begini.. ujung-ujungnya.. : “Mbak Devi dimana? Aku kirimin yang cetakan keduanya deh, hadiah dari aku hihi… gratis! 😉  “. HAH?!? saya takjub sendiri..  Sampai sedemikian besarnyakah apresiasi saya yang cuma seujung kuku itu dibalas dengan dikasih buku cetakan kedua yang sudah seperti saya inginkan, gratis langsung oleh penulis sekaligus publishernya ..  🙂  . Mbak Risa, saya anggap buku ini hadiah buat ulang tahun saya minggu depan ya.. hehehehe 🙂

 

Meskipun buat orang lain, “Oh, cuma gitu doang?Hmm, biasa aja kali..”. Tapi buat saya, jujur.. saya merasa dihargai. Memang sih soal diberi buku langsung oleh penulisnya bukan hal pertama buat saya. Tapi jarang lho ada orang yang sedemikian besar perhatiannya pada hal-hal kecil yang kita perbuat. Ketulusan. Itu yang saya pelajari hari ini. Segala hal yang kita kerjakan dengan tulus, pasti akan berbalas dengan ketulusan pula. Buat Mbak Risa & friends.. have a good work ya.. 🙂

 

 

 

 

You may also like

8 Comments

  1. Wah senangnya bisa tahu kalau ada seorang yang begitu tulus meluangkan waktu dan memberikan masukan yang berharga atas hasil kerja keras kami. Thanks Mba Devi 🙂

    Salam

    Mhimi

  2. Wahhh..wahh…senangnya Mbak Devi. Semakin tahu n kenal Mbak Risa, mbak Devi bakalan dapet ilmu n pengalaman yang luar biasa. Ide-ide n perhatian Mbak Risa ke sahabat, teman dan pembacanya sangat menawan hati (hehehe…Rinto banget ya). Mengutip pernyataan seorang teman : “Mbak Risa itu…manusia langka, mungkin cuma satu2nya di dunia. Bisa berkenalan dengannya, Terima kasih Tuhan”

  3. Dear Mbak Risa,

    hwaaaa… thank you, thank you, thank you,.. sampe dianter segala lengkap dengan tandatangan & pin-nya.. Surprise banget 🙂
    Nice having a friend like you Sist.. have a good work ya 🙂

  4. Mbak Devi,

    Masukan seperti menandakan bahwa seorang pembaca memberi perhatian lebih kepada buku yang dibacanya, dan itu kesempatan yang sangat berarti buat penulis untuk mendapatkan masukan dari pembacanya, so I really appreciated!
    To me, my book readers are my friends, and having a special friend like you is gracious! 😉

    Love,
    Risa

  5. Yah.. B dev, (cie cie) Istimewanya ketulusan dy bsa sampai dg tepat k b dev 🙂
    Tp justru ketulusan kita terkadang selalu dipertanyakan atau bahkan ditiadakan :'( .. Cur col.. ^^v

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *