Blog it with your heart

Ada banyak teman lama yang menyapa via facebook mempertanyakan sejak kapan saya suka menulis. Hohoho.. pertanyaan kesekian kalinya yang saya terima pagi ini. Ya mungkin dulu-dulunya mereka nggak pernah lihat saya aktif menulis ya, terus kok tiba-tiba di facebook saya nangkring beberapa tulisan “gak penting”-nya saya itu sebagai website..  😀

Soal menulis sebenarnya memang sudah lama. Sejak saya masih SD sudah suka yang namanya menulis. Pelajaran Bahasa Indonesia yang paling saya suka ya pas bagian menulis essay. Yang lain bisa cuma setengah halaman, saya bisa 3x lipatnya. Saya juga suka membuat komik & membuat “buku”. Ahahaaayy.. Buku apa itu? Buku cerita karangan saya sendiri yang saya edarkan dari teman ke teman. Bayangkan saja, jaman SD saya sudah sedemikian narsisnya nyebar-nyebarin buku cerita ala saya yang “culun” banget :mrgreen: . Tapi walau begitu, anehnya saya dulu gak pernah suka nulis diary, layaknya ABG-ABG belon netes kala itu. Punya sih, cuma gak pernah aktif menuliskan apa yang saya rasakan, atau alami secara intens, & historically. Saya nulis kalau saya lagi pengen nulis. Jaman dulu kan belum ada yang namanya blog ya, trus friendster atau facebook, apalagi wordpress & blogspot.

Nah baru ketika hip-hipnya orang pada bikin blog di friendster, saya pun sedikit demi sedikit mulai memberanikan untuk menulis. Oh, ok.. Tulisan apa sajakah itu? Renungan. Ya saya suka sekali menulis cerita yang berbau renungan. Awalnya hanya sekedar copas dari milis atau email. Trus lama-lama berkembang menjadi tulisan keseharian saya bersama teman-teman yang super gokil. Secara saya sendiri sebenarnya tipikal orang yang rame & suka bercanda. Jadi kebanyakan justru cerita “caur”, lucu-lucuan. Bahasanya pun semau-mau saya, kadang pakai aku-kamu, gue-elo, pokoknya jauh banget dengan yang sekarang. Kalau baca-baca lagi suka senyum sendiri. Ya ampun, tata bahasa saya waktu itu ajaib banget ya.. 😀

WordPress ini kalau dihitung-hitung adalah blog saya yang ke-5. Itupun awalnya karena saya bosan dengan semua tulisan saya, blog-blog saya yang isinya ya itu-itu melulu. Kayanya gak ada yang bikin greget(an) gitu. Akhirnya iseng saya bikin aja di wordpress. Saat itu sebenarnya tujuan saya adalah untuk membuat jurnal harian selama kehamilan. Mmh, semacam jurnal ibu hamil begitulah.

Sayangnya jurnal ini gak bertahan lama. Saya berhenti menulis jurnal harian ketika baby yang saya kandung meninggal di usia kehamilan 6 bulan. Itu terjadi sekitar bulan Agustus 2008. Rasanya blog ini gak ada gunanya, pikir saya waktu itu. Jangan ditanya bagaimana perasaan saya waktu itu ya. Yang jelas, jurnal ini bakalan saya stop sampai dengan waktu yang belum bisa ditentukan. Itu saja pikiran saya waktu itu.

Tapi lama kelamaan, setelah ngeblog ngalor-ngidul ga jelas di situs-situs sebelah sana-sini kok rasanya ada yang “memanggil” untuk menghidupkan kembali wordpress saya yang mati suri ini. Akhirnya sekitar awal tahun 2009 saya mulai tata lagi, susun lagi, re-arrange tulisan-tulisan saya yang ancur-ancuran itu. Tepatnya blog ini adalah sebagai media belajar menulis yang lebih terarah & teratur. Sampai sekarangpun saya masih menjadikan blog ini sebagia media pembelajaran bagi saya. Baik itu tentang penulisan, pemikiraan saya yang sederhana & utamanya tentang kehidupan. Sebagai media sharing dengan pengunjung blog saya aja.

Kapan saya menulis? Bisa kapan aja, at anytime, & anywhere. Bisa di kantor, dirumah, di pom bensin, di mall. Salah satu tulisan di blog ini bahkan ada yang “terlahir” di pom bensin ketika hujan turun dengan deras & terpaksa harus berteduh disana. Hwee? gimana nulisnya tuh? Pakai buku & pulpen, dengan punggung suami sebagai “meja”, hahahaha :mrgreen: . Oh ya, saya selalu bawa buku tulis kemana-mana. What for? Ya buat apa aja, nyatet belanjaan salah satunya, heheheh.. Gaklah.. salah satunya buat menulis. Yang namanya ide kan gak bisa ditebak kapan munculnya. Bisa saja pas di mall, di pom bensin kaya tadi, intinya dimana-mana deh. Bisa langsung jadi 1 tulisan utuh, atau bisa cuma temanya saja. Kalau sekedar tema biasanya saya simpan di kepala & handphone saya yang cupu itu.. 😀

Kalaupun akhirnya sekarang banyak yang membaca tulisan saya yang acak adul ini, walaupun sebatas silent reader, saya bersyukur banget. Intinya tulisan saya ada yang baca :mrgreen: . Saya menulis apa yang saya suka, saya mau, menarik perhatian saya, & sebatas apa yang saya tahu. Jujur saya justru jarang menulis hal-hal yang sifatnya pribadi. Kalaupun iya ada yang bersifat pribadi (baik yang menyangkut diri saya maupun orang lain) saya berusaha menjaga anonimitas objek penulisan saya. Siapapun gak ingin hal pribadinya dijadikan konsumsi publik bukan? 😉

Saya juga nggak mencari popularitas, karena bukan itu tujuan utama saya menulis. Sudah dikunjungi walaupun sebatas silent reader sajapun saya sudah terimakasih sekali, apalagi sampai di follow atau diberi komentar, alhamdulillah banget.. 🙂 .Kalau ditarik ke belakang, saya bersyukur dengan apa yang sudah saya terima sampai dengan hari ini. Berkat tulisan-tulisan di blog yang sederhana ini pula saya mendapat banyak teman yang semua akhirnya jadi sahabat terbaik saya.

Satu pesan yang masih saya ingat sampai sekarang, “menulislah dengan hati”. Ya, itulah yang sampai saat ini terus saya coba.. Menulis dengan hati..  🙂

 

[devieriana]

Continue Reading

Renungan dari sebuah "Copy Paste"

Dari sekian banyak tulisan yang sudah saya buat , diantaranya emang ada bebrapa yang menjadi tulisan favorit buat saya. Salah satunya yang berjudul Tuhan Andai saya Boleh Memilih . Tulisan ini pernah dianggap sebagai enlightment oleh beberapa sahabat karena mungkin tulisan itu menggambarkan kebanyakan dari kita ya. Atau mungkin karena saya menulisnya dari hati berdasarkan pengalaman & perenungan pribadi ya, makanya “kena” banget 😀 .

Tulisan itu merupakan hasil refleksi selama beberapa tahun terakhir. Renungan ketika saya menyikapi suatu masalah, menyelesaikannya & satu lagi..menerima takdir-NYA.  Jujur dulu saya pribadi yang keras (sekarang juga masih sih, kadang-kadang :mrgreen: .), termasuk orang yang terlalu banyak bertanya, seringkali kurang bisa menerima, terus merasa kurang dengan apa yang saya miliki, sering menganggap Tuhan itu nggak adil. Tapi seiring dengan bertambahnya usia saya secara chronological, plus bertambahnya beban & masalah hidup, kok saya merasa merasa di-trigger untuk mengubah seluruh mindset saya  yang negatif jadi lebih positif. ya Termasuk ketika ada banyak usaha yang saya lakukan harus gagal, perjuangan saya harus kandas, tidak semua yang saya inginkan bisa saya dapat dengan mudah. Semua itu yang membuat saya berpikir about what life is.

Dari situlah ketika tulisan itu jadi sebagian orang yang baca jadi mikir “iya ya?”. Seperti biasa, saya nggak pernah berusaha mengurui dengan apa yang saya tulis atau apa yang ada di pikiran saya. Saya juga masih belum pantas untuk jadi guru buat orang lain. Hanya berusaha menyampaikan pengalaman saya kepada orang lain. Syukur-syukur bisa berguna buat orag lain. Itu aja..

Itulah kenapa ketika ada seseorang yang minta ijin copy paste tulisan saya tadi saya gak merasa keberatan. Malah bangga kalau tulisan saya dibaca oleh orang lain, bisa menginspirasi orang lain. Masalahnya adalah, ketika ketika dia mengcopy paste dengan mengubah nama saya “Dev” di awal tulisan jadi namanya dia. Padahal itu adalah dialog original salah satu sahabat yang lagi curhat. Jadi kalau di ubah ya saya merasa keberatanlah..

Ada seorang teman yang bilang sama saya gara-gara saya posting saya shoutout di facebook tentang kekecewaan saya  itu, “Wah kayaknya belum bakat jd penulis beneran. Seorang penulis sejati akan bangga jika hasil karyanya dinikmati banyak orang bahkan dijiplak sekalipun” . Oh, it’s all about ethic code penulisan, Bos.. Ketika kita ijin copas, ya sertakan sumbernya atau jika kita mengubah sedikit konten ya minta ijinlah dulu, kira-kira berkenan nggak ya yang punya  tulisan? Karena dengan mengubah sedikit saja konten tersebut akan membiarkan orang berasumsi seolah-olah tulisan itu hasil pikirannya.

Walaupun saya hanya seorang penulis pemula, wajar kan kalau saya merasa kurang sreg ketika originalitas tulisan saya di utak atik tanpa konfirmasi dari saya. Karena belum tentu ketika karya Anda diutak-atik atau di copy paste tanpa seijin Anda lalu tulisan tersebut dianggap sebagai buah pikiran orang lain, apakah Anda langsung terima? Belum tentu juga kan?

Belajar menghargai hasil karya orang lainlah intinya…

Continue Reading

Thanks for all compliments ..

thank20you20card

Rasanya senang sekali ya ketika ada rekan yang menyukai, menghargai, mengapresiasi hasil karya kita. Kalau mau lebaynya nih, rasanya seluruh peluh, keringat, kerja keras, daya upaya terbayar sudah.. ;))

Cuma mau GR sedikit nih, gara-gara saya baca komen di akun facebook saya yang bilang “tulisan kamu renyah (emang keripik?), mengalir, asyik, segar, menghibur..”. Haduh, sumpah seneng banget saya. Karena tulisan ala ceker ayam ini macam postingan di blog abal-abal saya ini ternyata ada yang baca & mengapresiasi ya..  🙂

Intinya sih cuma mau bilang terimkaasih buat semua apresiasinya. Semoga saya tetap akan menjaga mood menulis saya ya. Soalnya sempat dibilang ini hobby musiman sama salah satu temen ;)). Semoga bisa saya buktikan bahwa saya serius & nggak musiman ;;)

[devieriana]

Continue Reading

Ahhaaa… :)

_41500258_littlemisssunshine

Sore ini, sebenarnya mood kerja saya sudah hampir hilang samasekali karena selain sudah diluar jam kerja tapi saya masih tertinggal di kantor, selain itu saya sendiri sudah tidak konsentrasi (baca : malas) ;)). Alhasil berkeliaranlah saya di dunia maya. Walau awalnya saya cuma ingin mencari berita yang menyegarkan otak, eh jari-jemari saya malah nyasar ke situs khusus penulis..

Saya jadi menemukan “tempat” yang bisa menyalurkan salah satu cita-cita saya ya. Berkumpul dengan para penulis. Saya sadar sih, tulisan saya masih aneh, jungkir balik, opiknya juga masih bacak-acakan, masih banyak yang perlu dikoreksi, lah kok jadinya saya yang skeptis duluan sih? :)). Tapi jujur, rasanya seneng banget bisa menemukan situs kumpulnya para penulis di Gagas Media..  *jejingkrakan*

Eh tapi belum tahu sih mau ngapain di situs ini.. Tapi ya sudahlah, biarkan mengalir saja. Sambil mempelajari situs ini bekerjanya seperti apa sih? Apa yang bisa saya dapat dari bergabung dengan blognya para penulis ini? 😕

[devieriana]

Continue Reading

Saya & Blog ..

Saya & Blog itu ibarat saudara kandung. Tak terpisahkan.. Dimanapun saya bisa bikin inspirasi tulisan buat blog saya. Apapun bisa jadi bahan tulisan saya. Mau yang serius, konyol, caur.. kalau lagi mood nulis langsung deh ketak-ketik-ketuk.. taraaaa.. jadilah sebuah blog..  😀

Entah kapan awalnya saya mulai senang menulis. Tapi sejak SD rasanya mata pelajaran favorit saya adalah Bahasa Indonesia dengan sub kategori mengarang indah..hehehehe.. Kalau sudah ada materi mengarang indah, namanya otak & jari jemari langsung sinkron menulis apa yang ada didalam pikiran saya.. Soal kerangka karangan yang sebenarnya salah satu bagian penting dalam sebuah tulisan kadang saya abaikan.. ahahahahaha.. sounds weird isn’t it. Tapi ya itulah saya.. malah kebiasaan buruk ini kebawa sampai sekarang.

Kalau ditanya sejak kapan mulai tulis blog.. mmh kapan ya, kayanya sih awal 2007 gitu. Mungkin sedikit terlambat ya, karena fenomena blog ini sudah muncul beberapa tahun sebelumnya hanya saja memang belum semenjamur sekarang. Awalnya juga masih “ogeb” alias bego banget mau nulis apaan sih? Trus efeknya tar apa kalau sudah punya blog? –> stupid question yang waktu itu mute-muter dikepala saya. Yaaa..maklumin ajalah ya.. udik.. 😀

Sampai akhirnya saya merasa kok nyaman banget ya bisa nulis di blog. Tulisan kita bisa dibaca orang lain. Bisa tahu apa yang ada di pikiran orang ketika baca blog kita, suka ketawa baca komen mereka yang kadang suka OOT.. heheheh.. Eh, tapi gapapa, saya malah suka tuh  🙂

Bahan tulisan awalnya sih karena saya suka hal-hal yang berbau motivasi maka kebanyakan isi postingan saya tentang motivasi. Tapi entah kenapa, ternyata ada dorongan yang lebih kuat daripada sekedar copy paste dari situs motivasi. Kenapa saya ga bikin tulisan yang “saya banget” ya? Akhirnya, pelan-pelan saya mulai mengamati & menulis tentang teman-teman saya, tentang kegiatan saya bareng teman-teman, tentang pekerjaan saya, tentang spv saya (kalau yang ini lebih ke : ngomongin.. .xixixix). Sampai akhirnya saya menemukan gaya penulisan ala saya yang cenderung nyantai, kadang serius tapi masih dalam koridor tulisan yang ringan dibaca (mmh, hopefully sih begitu).

Pernah saya curhat dengan salah seorang teman, “saya kok kayanya pengen jadi penulis, ya” . Sama halnya ketika saya pengen jadi penyanyi walaupun suara alakabarnya, “aku kok pengen jadi penyanyi ya? andai ada produser khilaf nawarin aku jadi penyanyi..mau banget deh..”. 😀 Tapi ya baru sebatas curhat bin uneg-uneg itusaja. Belum ada keberanian buat mengajukan naskah ke penerbit.. gaya banget sih omongan saya ya.. hehehehe.. Ya maksudnya memang belum ada tema yang cukup kuat buat diajukan sebagai naskah yang layak untuk diterbitkan –> nyadar  :p  . Buat saya, tulisan saya bisa dibaca orang, dinikmati, itu aja udah seneng banget.. 🙂  .

Sudah ada beberapa teman yang menyarankan untuk bikin buku, tapi kok saya yang kurang pede (atau belum pede) untuk menerbitkan buku. Kecuali mungkin oneday, suatu hari, suatu saat.. Tuhan kasih saya kesempatan buat ketemu sama penerbit yang dengan ikhlas mengajak saya menulis buku ya..Amiiiieeeeeenn.. 😀

[devieriana]

Continue Reading