One Step Closer!

Hai, masih ingat dengan tulisan tentang perjuangan mengikuti lomba desain seragam pramugari Citilink beberapa waktu lalu? Ya, sekarang masih berlanjut, sodara-sodara. Nggak pernah terbayangkan sebelumnya kalau perjalanan yang harus saya ikuti bersama para finalis lainnya akan sepanjang dan seribet ini.

Berawal dari puluhan atau bahkan ratusan desain yang masuk ke panitia, terpilihlah beberapa desain sebagai semifinalis, dan akhirnya dikerucutkan menjadi 6 finalis yang dianggap berhak maju ke babak selanjutnya dan berkesempatan mengikuti serangkaian kegiatan baik mentoring, presentasi, sampai dengan melihat perwujudan desain kami dalam bentuk real di catwalk.

Dari serangkaian kegiatan yang diadakan oleh Fortune PR, ada sebuah sesi yang sangat berkesan, yaitu mentoring. Para finalis dibimbing langsung oleh seorang konsultan desainer yaitu Mbak Era Soekamto. Mbak Era ini adalah seorang fashion designer kenamaan Indonesia yang dikenal lewat label Urban Crew (rancangan yang bertema urban, rebellious, dan streetwear fashion) serta busana-busana ladies look berlabel Era Soekamto. Tidak pernah terbayangkan bahwa akhirnya saya akan bisa berinteraksi sedekat ini dan mendapatkan ilmu langsung dari pakarnya. Dulu, bertatap muka langsung dengan seorang Era Soekamto mungkin hanya sebatas mimpi di siang bolong, alias nggak mungkin aja, gitu. Tapi ternyata mimpi itu sekarang menjadi nyata \:D/

Pertemuan pertama saya dengan Mbak Era berlangsung pada hari Minggu, 16 Oktober 2011, di Starbuck PIM 1. Ya, hanya ada saya, Mbak Era, dan 2 rekan dari Fortune PR yang menemani sesi mentoring saya siang itu. Mengapa sesi mentoring saya kok seperti spesial sekali, privat dan di Starbuck pula? :D. Karena finalis lainnya baru akan menjalani mentoring hari Senin dan Selasa, tanggal 17 – 18 Oktober 2011 sementara di waktu yang sama, saya harus terbang ke Bali, ada tugas ke Istana Tampaksiring, sehingga sangat tidak memungkinkan jika harus mengikuti acara mentoring selama 2 hari itu. Beruntung rekan-rekan panitia sangat mengerti jadwal kegiatan saya, sehingga saya masih diberikan kesempatan untuk mengikuti sesi mentoring yang sama dengan finalis lainnya.

Di pertemuan itulah mindset saya yang selama ini berjalan lempeng, “diobrak-abrik” oleh Mbak Era. Mata dan pikiran saya pelan-pelan dibuka untuk melihat lebih jauh tentang siapa saya, apa passion saya, bagaimana bekerja di dunia kreatif, bagaimana cara membuat sebuah desain yang everlasting dan tidak membosankan, apa dan siapakah pelaku perubahan dunia, bagaimana cara menggambar postur tubuh manusia,membuat mind mapping, storyboard, dll. Sungguh saya merasa sangat beruntung, karena tanpa perlu mengeluarkan biaya saya bisa mendapatkan ilmu sebanyak itu 😉

Jadwal yang diberikan panitia kepada kami memang sangat padat dan terkonsentrasi di Jakarta. Dalam perkembangannya, dari 6 finalis yang dinyatakan lolos, ternyata 2 finalis (dari Bali dan Surabaya) menyatakan mengundurkan diri, sehingga hanya tersisa 4 finalis saja (2 dari Bandung,  dan 2 dari Jakarta). Dalam waktu yang sangat singkat kami digembleng habis-habisan baik secara mindset dan arah desain yang harus kami buat. Yang paling berkesan adalah ketika kami nampak mulai jenuh dan gambar kami pun mulai sama antara desain yang satu dengan lainnya, kami harus terus menggambar, tangan nggak boleh berhenti, bahkan kami harus terus cari ide, browsing sana-sini. Ketika puluhan desain kami ajukan dan tidak ada satu pun yang di-confirmed, ya kami harus terus membuat sampai ada yang dinyatakan confirmed. Hwaa :((

Ternyata tidak mudah menggabungkan antara idealisme dan tuntutan perusahaan. Tidak semua ide ajaib bisa bisa diaplikasikan. Tidak semua yang kta anggap bagus itu sesuai dengan yang dimau perusahaan. Intinya, butuh banyak penyesuaian. Masing-masing dari kami diminta untuk membuat 3 desain seragam, terdiri dari terusan one piece, setelan two pieces, dan three pieces. Setelah puluhan desain yang kami buat ditolak mentah-mentah oleh Mbak Era, akhirnya 3 desain pun diterima untuk diwujudkan dalam bentuk mock up yang akan dipresentasikan secara langsung di depan dewan juri tanggal 28 Oktober 2011.

Nah, kalau di cerita sebelumnya saya begadang menunggu jahitan, kali ini saya begadang mempersiapkan konsep presentasi dalam bentuk power point, plus diskusi tentang storyboard dengan Cah Ndableg yang sudah baik banget mau saya repoti dengan rikues ini itu dan bawel-bawelnya saya. Makasih ya ^:)^. Begitu juga dengan Goenrock yang di hari sebelumnya saya kejar-kejar untuk menyelesaikan pola Batik Megamendung seperti yang saya mau. Bukan apa-apa, saya juga dikejar-kejar sama orang produksi :-s. Terima kasih ya, kalian sudah baik banget mau bantuin saya. Sayang deh sama kalian *group hugs* >:D<. Beruntung sudah tidak lagi mengurus mock up seperti beberapa waktu lalu, karena 15 mock up desain kami sudah dikerjakan oleh timnya Mbak Era. Pffiuh.. \:D/

Satu hal yang pasti adalah kami benar-benar stress menjelang presentasi, tidak ada satu pun dari kami (saya, Rico Lambert Tuerah, Dinda Pertiwi, dan Tinambunan Kalahari) yang berhasil tidur nyenyak. Ditengah emosi yang nggak jelas lantaran PMS, harus memaksakan otak untuk mengeluarkan ide sekreatif mungkin :-s. Jadi, jangankan tidur, untuk memejamkan mata sebentar saja rata-rata kami sudah tidak sempat. Saya sih sempat tidur, tapi itu sudah menjelang pukul 4 pagi. Si Hubby yang kebetulan belum pulang dari proyek sejak pagi karena menangani proyek kerjaan yang nyaris deadline, dini hari sekitar pukul 2 langsung meluncur untuk mengeprint storyboard yang ukuran A2 di kertas Albatros dan juga motif batik Megamendung dalam Korean Cloth di daerah Benhill. Koordinasi kami untuk soal print menge-print hanya via email, BBM dan telepon. Sangat digital sekali ya komunikasi kami, ya? ;)). Saya paksakan tidur karena paginya harus mengemsi di Upacara Hari Sumpah Pemuda. Jadi mau tidak mau ya harus menyimpan energi dan suara, karena kalau kurang istirahat suara saya mendadak parau 🙁

Pagi-pagi sekali saya berangkat ke kantor karena upcara berlangsung pukul 07.45, jadi setengah jam sebelumnya sudah harus berada di lokasi. Alhamdulillah semuanya lancar. Selepas upacara, langsung berganti kostum dan bergerak menuju Auditorium Garuda City Centre di Soekarno-Hatta, Cengkareng, tempat dimana penjurian akan berlangsung. Sudah, kalian jangan tanya apa yang saya rasa dan apa yang ada dalam pikiran saya waktu itu. Benar-benar blank page! Pasrah dengan apa yang akan terjadi ketika penjurian nanti. Whatever will be, will be, deh :-s

Ternyata acara yang rencananya berlangsung mulai pukul 9 pagi itu baru dimulai pada pukul 10, karena kostum yang akan dipresentasikan belum datang. Sebelum kostum datang sih kami berempat masih bisa hahahihi, nge-tweet, BBM-an, dan foto-foto, padahal sih aslinya tegang semua ;)). Tapi begitu kostum mulai berdatangan, wajah-wajah kami pun mulai berubah tegang, karena itu pertanda waktu presentasi hanya tinggal menghitung detiknya saja. Satu persatu para pramugari mulai berganti kostum dengan seragam desain kami. Saya, ketika melihat mereka menggunakan baju hasil desain saya, rasanya campur aduk. Terharu dan masih tidak percaya.

Setelah Con Korfiatis beserta para juri sudah lengkap, presentasi pun dimulai. Satu persatu dari kami mulai mempresentasikan karyanya, dimulai dari Dinda Pertiwi, saya, Rico Lambert Tuerah, dan ditutup oleh Tinambunan Kalahari. Jangan ditanya saya ngomong apa aja di depan sana, yang jelas alhamdulillah sesi itu sudah terlampaui dengan baik [-o, tinggal syuting testimoni dan profil finalis saja 😀

Con Korfiatis, penasihat direksi Garuda untuk pengembangan Citilink, seusai acara mengatakan:

“Saya kagum sekali dengan pencapaian dan kerja keras kalian. Jika dibandingkan dengan desain pertama kalian, perubahan konsep desain kalian sangat menakjubkan. Hanya dalam waktu yang singkat karya kalian bermetamorfosa. Tentu akan sulit bagi kami untuk menentukan siapa yang layak untuk menjadi pemenangnya. Terima kasih untuk semua usaha kalian. Proud of you!”

Ah, akhirnya hampir selesai juga serangkaian acara yang panjang ini. Beruntung teman-teman di kantor dan juga si Bapak yang memberikan semangat dan dukungan penuh kepada saya untuk mengikuti lomba ini, walau dengan konsekuensi saya harus sering meninggalkan kantor selama setengah hari atau seharian penuh selama mengikuti acara ini :-s

Tinggal satu tahap lagi yang harus kami jalani, yaitu Awarding Nite yang jika tidak ada perubahan akan diselenggarakan di Planet Hollywood tanggal 7 November 2011 nanti. Sebenarnya ini adalah acara untuk pers dan media. Menurut informasi yang saya dapat kemarin, akan ada sekitar 70-150 media cetak dan elektronik yang akan meliput acara ini. Selain itu jajaran direksi Garuda dan Citilink juga direncanakan akan hadir dalam acara tersebut. Pffiuh..  *ngelap keringat*

Berdoa untuk apapun yang terbaik, karena saya yakin semua sudah berusaha menampilkan yang terbaik untuk acara ini. Terima kasih untuk semua pihak yang sudah membantu dan memberi dukungan buat saya selama mengikuti kegiatan ini. Tanpa kalian saya mungkin tidak akan sampai ke tahap ini ^:)^. Love you, guys! >:D<

Wish me luck!

[devieriana]

 

dokumentasi pribadi

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *