Di Balik Cerita Ulang Tahun

Happy Birthday

Tahun ini adalah ulang tahun yang istimewa buat saya. Karena di tahun 2017 ini ulang tahun saya jatuh di hari dan weton yang sama dengan ketika saya lahir dulu. Sama-sama jatuh di hari Jumat dan, weton yang sama yaitu Pon! Halah, penting banget, yaa… Ya hari kaya begini kan belum tentu bisa ditemukan di setiap tahun, jadi wajarlah kalau saya menganggap ulang tahun di 2017 ini istimewa. Lebih istimewa lagi ketika jatuhnya di bulan Ramadan. Jadi saya nggak perlu traktiran teman satu biro… *eh*

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, saya sudah molor duluan sebelum pukul 00.00, waktu di mana orang-orang sering mendapatkan kejutan atau ucapan selamat ulang tahun pertama kalinya. Tapi saya selama ini belum pernah ada kejutan apa-apa tuh. Tapi biasanya sih yang mengucapkan selamat ulang tahun duluan Pak Suami sih, tentu saja sayanya juga sambil merem karena tidak kuat menahan kantuk.

Paginya barulah mulai ramai smartphone saya berbagai ucapan dari keluarga, whatsapp-whatsapp group dan pribadi, sama riuhnya dengan ucapan selamat di sosial media. Ah, kalian… terima kasih ya. Semoga doa yang sama juga tercurah pada kalian semua ya. Aamiin…

Yang lucu dan mengharukan itu pas di kantor. Jadi ceritanya sudah jam pulang kantor. Di ruangan hanya ada beberapa orang teman saja yang masih tinggal karena lembur. Saya sendiri sudah bersiap akan pulang sebenarnya. Sampai akhirnya ada 2 orang teman yang mengajak pulang bareng. Anyway, sampai situ saya masih belum nyadar lho kalau mereka berdua ini mau kasih saya surprise ulang tahun. Yang saya lihat mereka ini kok masih ribet aja nggak pulang-pulang, sementara saya sudah siap dari tadi.

birthday surprise

Ketika saya sedang asyik mainan HP, tiba-tiba salah satu dari mereka datang ke kubikel saya dengan alasan mencari berkas yang ditinggalkannya tadi. Padahal seingat saya dia nggak meninggalkan berkas apa-apa. Sampai akhirnya saya baru sadar kalau mau dikasih surprise ketika tiba-tiba dia menutup mata saya dari belakang, dan datanglah beberapa teman yang masih di ruangan, berkumpul di kubikel saya sambil membawakan mini tart dengan beberapa lilin ulang tahun. OMG! Kalian ini ya… 😀

Setelah mengucap doa dalam hati, saya pun meniup lilin ulang tahun dengan perasaan terharu. Kuenya, tentu saja belum bisa dimakan saat itu juga, kan masih pada puasa, hihihi…

Tak putus sampai situ saja, ternyata keesokan harinya saya diberi surprise oleh Pak Suami dan adik tercinta berupa… dijajanin di mall, boleh milih kado apa aja yang saya suka. Yes! Kesempatan! Saatnya menguras dompet dua orang ini! Hahaha… Eh, tapi nggaklah, saya nggak setega itu. Saya cuma pilih apa yang kebetulan saya butuhkan saja kok. High heels impian saya dan dompet. Sudah itu saja… *nangis lihat bon*

Hari Seninnya, saya pikir semua kejutan dan kado-kadoan sudah selesai dong, ternyata alhamdulillah masih ada yang kasih kado lagi. Kali ini berupa mini ice cream yang bentuknya imut lucu, yang dirajut sendiri oleh temen kantor, dan yang satu lagi yaitu In Ear Monitor, semacam alat untuk memonitor suara yang didesain agar pas terpasang di telinga penyanyi itu lho. Pas terima kado yang ini saya langsung membatin, wah, berasa sudah jadi penyanyi profesional aja ya, pakai IEM, hihihik. Ah, suka semualah pokoknya. Thank you very much, dear you!

Tapi, ngomong-ngomong yah, dari sekian banyak kado ulang tahun yang pernah saya terima, ada satu kado yang belum pernah saya terima sama sekali. Eh, pernah ding, tapi sudah dulu banget dan bukan dalam rangka ulang tahun, di zaman masih belum menikah. Apa itu? Bunga. Lah?! Iya, dulu sudah pernah sih kode-kodean sama suami soal bunga-bungaan ini, sampai dengan kemarin jawaban dia masih keukeuh

“Haiyah, ngapain sih minta dikasih bunga segala, wong ya nggak bisa dimakan, nggak tahan lama. Kasih kado itu yang bermanfaat, tahan lama, bisa dipakai, gitu…”

Jadi ya begitulah, pemirsa. Mungkin beginilah nasib bersuamikan orang teknik yang terbiasa berpikir pragmatis, dan kebetulan bukan tipe romantis. Halah, malah curhat, hahaha. Tapi ada enaknya juga sih nggak dikado bunga, kalau pemikirannya begitu, saya malah bisa minta kado yang lebih mahal dari harga bunga. Ye kaaan…

 

 

[devieriana]

 

 

picture source: from here

Continue Reading

Selamat Ulang Tahun!

Sepertinya ulang tahun saya yang kesekian ini jadi moment yang langka & cukup bersejarah dalam kehidupan saya deh. Bagaimana tidak, saya merasakan yang namanya ulang tahun di kantor orang & dalam moment yang bersejarah dalam sejarah karir saya. Ya, tepat di tanggal 2 Juni kemarin saya memasuki usia yang ke 17 tahun. Uhuk!! ;;). Kalau kata teman saya, “heu, 17 tahun? Maksudnya 17 tahun cahaya?”. Buset dah :)). Ya baiklah, usia saya bertambah 1 tahun & mengurangi jatah usia hidup saya di dunia selama 1 tahun juga.

Awalnya saya pengen banget merahasiakan ulang tahun saya, karena kalau kata senior-senior saya di kantor, siapa yang ulang tahun tepat pas prajabatan bakal dikerjain habis-habisan. Ya jelas jiper dong saya. Terbukti saya berdoa melulu di twitter.. maksudnya berharap semoga nggak akan dikerjain terlalu heboh aja. Kualat deh yang ngerjain saya, secara saya senior disitu, kecuali sama fasilitator/trainer BPS sih. mereka jelas jauh lebih tua daripada saya ;)). Tapi kok ya beberapa hari sebelumnya para widyaiswara (sebutan untuk trainer) sudah notice kalau saya berulang tahun tanggal 2 Juni nanti. Jadi ya sudahlah ya saya pasrah aja, apalagi sudah diumumkan pula di depan kelas.

Pagi harinya saya ya seperti biasa aja gitu. Suami & beberapa teman sudah mengucapkan secara spesial tepat di pukul 12 malam. Kalau keluarga saya sih biasanya pagi. Pas di kelas pun juga nggak yang terlalu heboh gimana gitu, paling mereka pada ngucapin, “Selamat Ulangtahun ya mbak..semoga..bla3x”. Udah itu doang. Tapi ada 1 sesi yang mengharukan. Ketika salah satu widyaiswara hari itu mengajak teman-teman sekelas untuk menyanyikan lagu Happy Birthday buat saya, wogh..asli saya pengen nangis. Nggak nyangka kalau lagu Happy Birthday terasa begitu sakral & mengharu biru buat saya saat itu.

Saya juga nggak menyangka bakal ada kejutan-kejutan lain yang disiapkan oleh teman-teman. Wong siang sampai sore mereka berlaku wajar. Hanya saja ada satu hal yang mengherankan & sempat membuat saya sedikit curiga :D.Biasanya kalau makan malam, semua pasti kumpul di ruang makan secara lengkap, nggak ada satu pun yang keluar asrama. Lha ini kok pada ngilang satu-satu. Kalau ditanya ada yang mau beli satelah, beli sabunlah, belanjalah, ke ATM-lah. Intinya jumlah teman saat itu yang makan malam di ruang makan berkurang drastis. Heran banget dong. Tapi saya nggak mau GR ah, secara saya juga sedang menunggu kiriman kue tart dari suami saya yang mau kita makan bersama-sama, gitu.. ;;)

Tak lama setelah makan malam, suami saya datang membawakan sebuah kue tart lengkap dengan lilinnya, plus 3 kotak donat J-Co. Akhirnya saya merayakan ulangtahun saya secara sederhana dengan makan tart blackforest dan anek donat bersama teman-teman. Setelah makan tart & foto-foto kita kembali ke alam..eh kamar masing-masing. Saya pun siap tidur. Tapii, sekali lagi ada yang aneh dengan gerak-gerik teman sekamar saya. Yang satu keluar kamar, katanya mau ke kamar sebelah, yang satu lagi mendadak mandi. Intinya saya sendiri yang siap mau tidur.

Tiba-tiba, pas sudah mau merem, terdengar ketukan pintu didepan kamar saya. Ah males banget deh aslinya, soalnya kan sudah PW (posisi wenak) banget itu. Akhirnya ya sudahlah saya buka pintunya..dan..

“HAPPY BIRTHDAAAAYY..!! <:-P, seru semua teman di depan kamar saya.

Satu pan pizza ukuran besar ada di depan saya. Saya pun diberi mahkota balon khas ala Pizza H*t & ketigapuluh sembilan teman saya lengkap menyanyikan lagu Happy Birthday lagi buat saya. Wow, lagi-lagi saya surprise banget <;D. Nggak nyangka mereka menyempatkan untuk merencanakan sebuah kejutan manis buat saya.

Makasih buat kejutan indahnya ya teman-teman. Makasih juga buat doanya. Semoga hal baik yang sama juga buat kalian semua ya.. Yang jelas, kenyang sekali saya malam itu. Sumpah ;))

Love you all, guys.. :*. Lagu favorit saya ini buat kalian yah.. 😉

[devieriana]

dokumentasi pribadi

Continue Reading