“Para Penulis tidak akan pernah bersatu karena mereka akan saling membunuh dengan tulisannya masing-masing”
Statement yang bisa menimbulkan multipersepsi. Ada yang mengartikannya secara spesifik arti kata “membunuh” sama dengan arti realnya yaitu membunuh , tindakan kriminal, ada juga yang mengartikan dari sisi bisnis penulisan buku, ada juga yang mengartikan dengan point of view yang berbeda & bukan dari keduanya.
“Para penulis tidak akan pernah bersatu karena mereka akan saling membunuh dengan tulisannya masing-masing”, kalau in my opinion kurang lebih artinya seorang penulis bisa saja dibunuh karakternya oleh penulis lain, dipengaruhi oleh penulis lain. Misal : seorang penulis A menulis dengan tema X & ternyata tulisannya digemari banyak orang, menjadi best seller. Hal ini bisa menginspirasi penulis lain untuk menulis hal yang sama dengan gaya penulisan yang hampir sama karena melihat “oh, ternyata menulis tema X itu banyak digemari orang nih, ikutan ah..”. Alhasil dia menulis dengan tema yang hampir sama, padahal sebelumnya dia belum pernah menulis tema & gaya penulisan seperti itu. Saya tidak menyebut copy cat, plagiat atau menjiplak ya, tapi lebih ke menginspirasi orang lain 😉 . Atau, ada lagi pengertiannya : kemarin tidak sengaja saya membaca salah satu blog yang jujur isinya saya suka, karena menurut saya all content blognya cerdas. Tapi ya namanya dunia tulis menulis ga semuanya berkomentar positiflah (gak cuma di dunia tulis menulis aja, hal apapun pasti ada yang seperti itu). Ada like & dislike-nya juga pasti. Nah secara kebetulan juga salah satu tulsian di blog tersebut ada yang di link oleh blogger lain & dibahaslah tulisan itu di blog tersebut. Ada ratusan komen yang mampir ke thread tersebut ada yang setuju ada juga yang tidak setuju. Nah hal kaya begitu juga bisa disebut pembunuh. Kalau niat mau cari bunuh-bunuhan karakter lewat tulisan begitu di google mah banyak.. 😀
Kembali lagi ke niat & ketulusan. Kalau tulisan yang sifatnya hanya untuk menarik simpati massa atau menaikkan hits blognya, atau intinya hanya untuk menuai sensasi sih mungkin working ya. Tapi balik lagi ke niat & tujuan menjadi penulis itu apa sih? Kalau dari awal niatnya menulis aja tanpa ada tendensi persaingan, atau niatnya berbagi ilmu, dan semacamnya sih ya ga akan ngaruh ya. Malah justru akan menambah khasanah ilmu pengetahuan buat pembacanya ya (jiaah, khasanaaah..:-D ) . Kalau kita ngomongin tentang komunitas penulis buku yang senior saya kok belum nemu ya. Umumnya mereka berdiri sendiri-sendiri sebagai penulis independen/profesional. Kalaupun ada penulis yang bersatu dalam sebuah komunitas kebanyakan mereka adalah para penulis pemula (CMIIW ya). Untuk sesama penulis, apalagi yang profesional, penulis lain dianggap sebagai kompetitor, jadi tidak mungkin bersatu dalam komunitas.
Mungkin disitulah letak sisi pembunuhannya ya. Bukan dalam terminologi membunuh yang sesungguhnya, tapi lebih ke pembunuhan karakter si penulis akibat adanya like & dislike dari penulis lainnya. Menulis = menuangkan apa yang ada di pikiran kita. Sometimes writing could be a cleansing tool for our brain. Orang bebas memberikan opini masing-masing, menulis apapun. Tidak ada yang bisa membatasi apalagi memenjarakan sebuah buah pikiran .
 [devieriana]