Jadi, direkam atau nggak?

Dalam beberapa hari ini merebaknya kasus tentang video porno yang dimainkan oleh 2 orang yang wajahnya mirip dengan artis Ariel & Luna Maya menjadi trending topic di berbagai media, khususnya di media elektronik. Tak heran jika menjadi trending topic, karena kebetulan keduanya adalah 2 orang artis yang cukup dikenal & image-nya tidak seburuk yang kita kira. Ya memang sih sampai sekarang belum ada kepastian tentang siapa sebenarnya kedua orang yang ada dalam video itu. Tapi publik sudah terlanjur menyimpulkan bahwa memang benar 2 artis itulah yang ada di dalam video itu 😕

Jujur nih, waktu saya mendengar heboh berita ini di twitter saya sedang di dalam kelas prajabatan ;)). Hanya kasak-kusuk sana-sini, baru pas istirahat temen-temen pada heboh membahas ini itu. Rata-rata sih pada nggak percaya, karena image Luna sebagai artis yang fun & jauh dari image negatif, kecuali waktu bermasalah dengan infotainment kapan hari ya. Tapi ya sudahlah kalau itu sih mungkin masih wajarlah ya karena namanya manusia pasti ada keselnya juga kalau dijadikan bulan-bulanan berita infotainment. Toh sekarang hubungan dia dengan pihak media juga sudah baik-baik aja kan? Kalau Ariel, ya selama ini saya (untungnya) nggak ngefans sama dia walaupun secara wajah okelah ya. Trus? Ya nggak ada, cuma pengen ngomong gitu doang :)) *plaakk!!*

Belum habis rasa keterkejutan publik, pagi ini pun kita kembali dikejutkan dengan berita tentang (lagi-lagi) pria berwajah mirip Ariel yang kali ini “versus” wanita yang wajahnya mirip dengan artis Cut Tari. Yaelah, kenapa si mas ini lagi sih yang jadi pemeran utama prianya? Nggak ada “aktor” lain apa yang juga merekam hal pribadinya? ;)). Eh, bukan berarti saya ngarep bakal ada artis lain yang berlaku seperti ini lho ya. Cuma heran aja kenapa dia lagi, dia lagi, ada apa dengan kakangmas satu itu? Lagian kok ya iseng banget ya merekam hal yang sifatnya sangat pribadi tanpa menyadari faktor resiko kalau rekaman/dokumentasi itu jatuh ke tangan orang lain & akhirnya mereka yang akan jadi bulan-bulanan media.

Kita tentu yakin bahwa kalau ada orang yang dengan sengaja merekam/mendokumentasikan hal-hal yang dianggap pribadi, pasti sudah sadar dengan akibat/resiko yang akan ditimbulkan jika dokumentasi itu sampai jatuh ke tangan orang lain yang notabene bukan pihak yang berhak untuk mendapatkan dokumentasi itu kan? Lagian kita juga nggak tahu ke depannya nanti hubungan kita dengan orang yang ada dalam video itu bakal seperti apa. Apakah akan baik-baik saja atau akan bermasalah. Atau jika sampai jatuh ke tangan orang lain kita juga nggak pernah tahu apa motivasi orang itu ketika menemukan & lalu menyebarluaskan dokumentasi pribadi kita. Ya kan?

Dari hari ke hari teknologi sudah semakin canggih. Kita jadi lebih mudah dalam membuat sesuatu. Tapi jangan salah, justru dari kemudahan yang sudah disediakan oleh teknologi itu bisa jadi boomerang/senjata makan tuan bagi kita kalau sampai kita lengah atau tidak bijaksana ketika menggunakannya.

Media digital itu bahaya & jangka waktunya sangat cepat. Iya, segala sesuatu yang sudah jadi digital itu sifatnya sudah tak terkontrol. Contohnya nih ya, jaman sekarang untuk merekam suara, membuat foto, sampai membuat klip pendek saja sudah bisa dibuat dari handphone.  Jadi, sekali saja file yang kita anggap rahasia itu ter-copy berarti ada “harapan” untuk menjadi copy-copy lainnya. Iya kalau cuma satu copy, lha kalau copy itu “beranak” menjadi puluhan bahkan ratusan copy, apa nggak hancur kitanya? :-ss

Contoh lagi nih, misal kita punya 1 foto yang kita posting di suatu forum/situs internet. Ternyata dalam waktu 1 jam jumlah yang mengakses foto kita ada 100 orang & masing-masing membuat 1 copy, berarti ada 100 copy dong ya. Nah lho, itu baru 1 jam, gimana kalau satu hari, berarti sudah ada 2400 copy. Satu bulan (30 hari) = 30 x 2400 copy = 72.000 copy. Gila banget kan? Apa nggak langsung ngetop kita jadinya? Ya syukur-syukur sih kalau manfaatnya positif. Lha kalau negatif? ~X(

Yang sifatnya pribadi biarkanlah tetap ada di zona pribadi. Karena kok rasanya nggak penting banget ya kalau sampai hal-hal yang sifatnya sangat intim kita dokumentasikan, sekali pun untuk alasan koleksi pribadi, kecuali kita benar-benar bisa selamanya waspada untuk tidak membiarkan file itu keluar kemana-mana. Ah, tapi kok kayanya nggak mungkin ya, karena sebagai manusia ada saatnya kita lengah/lupa #:-s. Nggak sadar kalau di luar sana ada orang lain yang sirik atau kurang suka sama kita trus berusaha mencari kelemahan/keburukan kita :-O. Buat mereka yang nggak suka sama kita ya jelas bakal puas banget kalau sampai bisa menemukan kartu truf kejelekan kita :-ss

Setelah kasus video ini tentu ada domino effect yang akan menyertai kehidupan para pelaku yang wajahnya terpampang di video porno tersebut. Kalau memang benar mereka adalah artis-artis yang namanya sudah kita kenal itu, bisa jadi bukan hanya nama baik mereka yang akan hancur, tapi juga karir yang mereka bangun dari nol plus kerjasama dengan pihak-pihak yang menggunakan jasa mereka pun akan hancur berantakan. Ya nggak sih? Kan sayang banget tuh kalau efeknya nanti larinya ke nafkah/pendapatan juga nama baik. Susah lho mendapatkan kepercayaan kembali kalau image kita sudah cacat. Bisa sih, tapi pasti butuh waktu lama buat kembali normal. Ibarat cermin yang pecah, bisa kita satukan, tapi retakannya nggak akan pernah bisa rata.

Ya sudahlah ya, nggak perlulah membuka aib, menghujat & menjelekkan orang lain kalau merasa diri kita bukan makhluk sempurna. Karena toh kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi dengan kita di masa yang akan datang. Coba posisikan dalam posisi mereka yang sedang tersudut seperti saat ini, pasti nggak enak banget kan? Menjaga diri dari perbuatan yang menyesatkan itu yang paling penting. :-bd

Jadi.. gimana? mau direkam nggak nih? :-”

[devieriana]

gambar saya pinjam dari sini

You may also like

34 Comments

  1. saya errrrrrrrrrrr

    mencoba saja belum apalagi merekamm

    melasee

    ihhihi

    who am i to judge you on what you say or do *nyanyi

    😀

  2. eh, chat log di bbm soal foto portrait yg dirotate jadi landscape tadi siang itu sudah dihapus kan? reformat gadgetmu kalo perlu, jangan sampek kebaca orang lain loh. ini masalah harga diri, jangan sampek merusak karir kita, dev.

  3. seperti yang mbak bilang, kita ndak perlu membuka aib orang lain, tapi menjadikannya sebagai topik pembahasan dimana-mana, sampe jadi trending topic, hmm….tapi ya beginilah kita, cepat membuat suatu topik terangkat, lalu tak lama kemudian topik itu akan tenggelam, terganti oleh issue-issue yang lainnya

    kita cuma suka kehebohan, hanya itu 😀

  4. Kasihan mereka berdua. Makanya, cepat2 klarifikasi dong, jangan sembunyi2…. kalo gitu ntar publik mengira beneran… 🙁

  5. @plukz : rekam suara buat dongeng? :D. Atau foto-foto buat gonta-ganti avatar? kalau itu sih iya ;)) #pengakuan

  6. @queeny_o : oh kalau sudah nyoba baru direkam gitu? ;)). Iya ya, sudahlah, biarkan mereka dengan masalah pribadi mereka, tambah pusing tar malah stress ya..

  7. @fahmi! : tentu Mi.. percakapan kita tentang kebodohan kita nggak bisa rotate gambar itu sudah kumusnahkan, sak henpon-henponnya 😀 *eh*

  8. @clingakclinguk : lama-lama tar juga bosen sendiri kalau sudah kisaran beberapa hari, semingguanlah ya. Ya sudah nggak usah sok jadi polisi moral itu sih yang penting. Karena kita ya belum tentu bener *ngikir kuku*

  9. @Asop : udah ada klarifikasi tapi Cut Tari doang, itupun nggak mengakui. Ya sudahlah, positif thinking aja mungkin benar bukan dia 😀

  10. katanya ada 32 buah rekaman yah mba?? saya kok ngeri ya?? dan katanya juga kebanyakan ‘mirip’ artis….kalo beneran mah…hebat bener tuh kangmas donjuan…tar disunat berapa kali tuh di akhirat tatatnya…. eh? -__-‘

  11. Kalo itu beneran si ariel sih ya aib besar tuh ketahuan orang banyak aibnya hihihi… kalo orang lain yang cuman mirip aja ya kasian bener deh dianya cz imagenya dah jadi jelek gitu 🙂

  12. @abe : embuh aku nggak ngitung Be, itu udah sama yang mpok Nori? *eh..plaaakkk!* ;)). Ya gitulah, makanya nggak usah pakai direkam-rekam kenapa sih? Heran deh..

  13. @Zanu Zawa : ya seharusnya sih semuanya mengklarifikasi biar nggak timbul fitnah, ya nggak sih? 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *