Guru Bagi Sesama

Ada sebuah kata-kata filosofis yang membuat saya masih terngiang-ngiang sampai sekarang sejak melihat sebuah tayangan di salah satu televisi swasta beberapa waktu yang lalu, tentang sekelompok wanita yang bergerak di bidang LSM yang peduli AIDS di Surabaya. Nah kebetulan salah satu diantaranya ternyata seorang wanita yang “hanya” berpendidikan SMP tapi dia justru adalah pemimpin LSM itu.

Salah satu kata-katanya yang menurut saya inspiring sekali kurang lebih seperti ini :

“Suami saya selalu berusaha membangkitkan semangat saya. Dia bilang, kamu harus terus maju, jangan minder walaupun kamu hanya tamatan SMP. Sekolah tidak harus selalu ditempuh melalui pendidikan formal. Siapapun bisa jadi guru bagi lainnya. karena setiap kali kamu bertemu dengan orang lain atau orang baru, selalu ada ilmu baru yang bisa kamu dapatkan dari mereka. Pun halnya dengan tempat/lokasi. Ilmu tidak selalu didapatkan di sekolah. Dimanapun bisa menjadi tempat belajar bagimu..”

Kata-kata sederhana yang maknanya tentu tidak sesederhana kalimat yang terucap ya, karena nyatanya ada banyak makna yang tersirat didalamnya.

Tanpa sengaja seringkali kita justru banyak mendapatkan/mencuri ilmu dari orang lain tanpa kita sadari. Kita meniru sifat baik orang lain, berkaca dari kebijakan orang lain, atau belajar mengatasi masalah dari mereka dan lalu menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Nah, karena saking banyaknya yang sudah kita dapatkan dari orang lain kita baru sadar kalau ternyata ada banyak orang yang sudah berperan & berpengaruh dalam hidup kita.

Guru kita bahkan tidak selalu orang yang berasal dari kalangan akademisi, yang usianya harus lebih tua atau lebih berpengalaman dibandingkan dengan kita. Kita acapkali diajari oleh seseorang yang usianya justru jauh lebih muda daripada kita, seseorang yang pendidikannya jauh dibawah kita, atau bahkan bagi yang sudah memiliki putra/putri seringkali banyak belajar hal dari mereka. Kita belajar dari hal-hal kecil atau sesuatu yang remeh. Lokasi kita mendapatkan ilmu itu pun bukan terbatas lagi di sebuah bangunan dalam lingkup pendidikan, tapi bisa dimana saja. Bisa dijalanan, di rumah, di kantor, warung, fasilitas umum, dan lain-lain.

Saya pun banyak belajar dari teman-teman saya yang usianya sangat beragam, malah kebanyakan lebih muda daripada saya. Belajar bagaimana fokus menelusuri masalah dan mencari akar permasalahannya, belajar bekerja secara teliti, belajar sportif, belajar menjawab secara diplomatis ketika dibutuhkan. Bahkan tak jarang ada sebuah proses pembelajaran ketika ada hal-hal negatif yang menghampiri kehidupan saya, belajar bagaimana menerima sebuah kekalahan/kegagalan dengan positif dan lalu menjadikan sebuah pelecut semangat yang baru untuk sesuatu yang lebih baik ke depannya.

Ternyata banyak sekali pengaruh dan ilmu positif yang bisa kita dapatkan dari orang lain dan lingkungan sekitar ketika kita mau membuka diri. Kita bisa belajar dari siapapun, dimanapun. Karena sesungguhnya “everyone is a teacher for other”. Hmm, kalau begitu bisa jadi tanpa kita sadari mungkin selama ini kita juga telah menjadi guru/panutan bagi orang lain ya? 😕

Tuluslah ketika berbagi, akan ada imbalan berupa kebahagiaan tersendiri ketika kita mengetahui orang lain yang juga mendapatkan hal-hal positif karena kita..

Have a nice weekend :-bd

[devieriana]

Continue Reading