Nikmati Saja

IMG-20150902-WA009

Jadi sebenarnya hari ini saya itu tiba-tiba saja galau. Di week end kemarin saya total di rumah menemani Alea mulai pagi dia bangun tidur sampai malam hari dia tidur. Buat saya yang seorang ibu bekerja kebersamaan bersama Alea termasuk dalam daftar me time. Kalau ibu-ibu lain yang kesehariannya sudah bersama bocah mungkin me time-nya akan berkebalikan dengan saya, misalnya dengan nyalon-nyalon lucu atau sekadar meluangkan waktu khusus untuk diri sendiri. Ya kan namanya mengasuh anak sekaligus mengurus rumah kan lumayan PR ya, Bu… Jadi maklumlah kalau ada waktu khusus buat refreshing. Nah, berhubung saya cuma ketemu sama Alea setelah jam pulang kantor dan week end jadilah saya menyebut kebersamaan saya bersama Alea adalah termasuk me time.

Di usia balita saya yang bulan ini menginjak 14 bulan, saya lagi jatuh cinta banget sama dia. Jatuh cinta karena Alea sedang lucu-lucunya, mulai bisa menirukan omongan orang, lagi suka menonton film animasi dan mendengarkan lagu-lagu anak, suka menari, dan sedang suka bersosialisasi dengan anak-anak lain baik yang sebayanya maupun yang jauh lebih besar daripada dia. Pokoknya dia sedang seperti sebuah spons besar yang menyerap sebanyak-banyaknya air. Tapi bukan Spongebob, hehehe…

Kalau saya sedang ada di rumah, apapun aktivitas Alea maunya sama saya. Mulai makan, minum, pup, main, sampai bobonya. Seolah meminta ‘kompensasi’ dari ketidakhadiran di setiap hari kerja. Jadi, begitu ada mamanya, dia girang banget. Setelah sekian lama, oh.. ternyata begini ya rasanya punya ‘buntut’. Ke mana-mana ada yang mengikuti.

Kalau soal drama pascalahiran sudah berlalu, kini beralih ke drama sebelum ngantor. Setiap pagi, kalau dia sudah bangun dia pasti maunya ikut saya membikin sarapan. Padahal dapur itu kan kurang aman buat bayi/balita. Tapi ya bagaimana lagi, dia maunya ikut ke mana pun saya melangkahkan kaki, jadi kadang ya terpaksa kalau sudah tidak bisa dibujuk oleh papa atau eyangnya ya dia ikut saya membuat sarapan di dapur.

Kalau tiba waktunya saya berdandan, dia pun ikut sibuk ‘berdandan’. Mengusapkan kuas blush on ke wajahnya secara random dengan ekspresi kegelian. Usai mengeluarkan seluruh isi tas make up saya, biasanya kalau sudah menemukan barang yang disukai, Alea pasti langsung memojokkan diri dan asyik dengan barang ‘temuannya’ itu. Contohnya kuas blush on yang sudah dipreteli atau lipstik. Lipstik saya yang sudah hampir habis jadi belepotan ke mana-mana karena dicolek-colek Alea. Lucunya, kalau saya tanya, “siapa yang nakal mainan lipstik Mama?”. Dengan lucu dia menjawab, “Aea…”. Alea.

Kalau sudah selesai dandan, aktivitas berikutnya adalah seterika. Saya selalu menyeterika baju yang akan dipakai hari ini sebelum berangkat ke kantor. Biasanya untuk membuat dia ‘sibuk’ adalah dengan menyetelkan video film animasi kegemarannya atau video lagu anak. Tapi kalau dia sedang ‘drama’ pasti ada saja caranya meminta perhatian. Misalnya tiba-tiba minta menyusu atau minta pangku di tengah aktivitas saya menyeterika. Jadi, kadang eyangnyalah yang suka membujuk dengan mengajak main sesuatu di ruang tamu, atau apapun yang bisa mengalihkan perhatiannya sementara saya menyeterika.

Kalau lagi mellow, ada juga perasaan iba melihat begitu inginnya saya ada buat dia, menemani dia setiap hari. Melihat tangan mungilnya memeluk saya erat sembari dia menyusu dan menonton film favoritnya (Baymax, Frozen, Penguin of Madagascar, Barney, dan Gazoon); melihat dia makan dengan lahap ketika saya suapi, atau tertidur lelap di pelukan saya, itu precious banget…

Mama saya pernah bilang begini, dulu…
“Nikmati saja setiap waktu bersama anak-anakmu. Karena masa kecil tidak akan pernah kembali. Hidup juga tidak akan pernah berulang dan begitu-begitu saja karena pasti akan ada perubahan.”

Diam-diam saya merenung. Iya juga ya, nikmati saja setiap detik kebersamaan bersama Alea. Membayangkan bahwa dalam beberapa bulan ke depan Alea akan mulai sekolah playgroup. Dia akan mulai bersosialisasi, punya teman, punya lingkungan baru. Dan tanpa terasa dia akan memulai kehidupannya sebagai anak sekolah, dan seterusnya sampai akhirnya dia dewasa dan punya kehidupan sendiri.

Sederhana saja, saya dan suami ingin memberikan Alea kasih sayang semaksimal mungkin yang kami bisa, dan harapan kami semoga Alea memiliki masa kecil yang bahagia, di tengah kehidupannya sebagai seorang anak yang kedua orangtuanya bekerja.

Btw, tadi pagi agak sepi nih, nggak ada yang ngegrecoki aktivitas pagi, soalnya Alea masih tidur pulas sampai waktunya kami berangkat kerja…

****

– ditulis dalam multitasking mode (smsan, watsapan, mengoreksi berkas, input ke aplikasi, dan kegiatan clerical lainnya, sambil mengejar waktu mendekati jam pulang kantor –
[devieriana]

Continue Reading

Balada Cincin Berlian

diamond ring

Di suatu siang, di tengah kesibukan saya menyelesaikan berkas yang menumpuk di meja, tiba-tiba smartphone saya berbunyi lirih. Sepintas terlihat nama seorang teman dari biro sebelah. Hmm, tumben dia bbm; biasanya jarang banget kalau nggak ada perlu/nanya sesuatu ๐Ÿ˜€

Teman: Hei, Mbak… Kamu suka cincin, nggak?

Saya: Hmm, suka… Aku suka pakai aksesoris-aksesoris gitu. Cincin apaan?

Teman: Nah, kalau gitu kebetulan banget dong, aku ada cincin berlian nih, Mbak. Mbak mau nggak? hehehe….

WHAT?! Siang-siang begini tiba-tiba ditawari cincin berlian? ๐Ÿ˜ฎ

Saya: Bentar, bentar, kamu ini nanya, mau ngasih, apa mau jualan? :mrgreen:

Teman: Hihihihihik, mbak mau liat nggak? Ada sertifikatnya kok, Mbak….

Saya: Wah, jualan nih kayanya ๐Ÿ˜†

Teman: Kinda, Mbak :lol:. Ya, namanya nyoba bisnis kecil-kecilan, Mbak…

Saya: Kalau bisnis berlian aja disebut bisnis kecil-kecilan, gimana bisnis gede-gedeannya? Jual langsung di tambangnya kaya grosiran gitu? ๐Ÿ˜†

Teman: Cuma bantuin bisnisnya mertua aku, Mbak…

Saya: Kamu tuh, mbok ya kalau nawarin berlian itu ke ibu-ibu deputi, Bu Menteri, atau ibu-ibu pejabat lainnya gitu. Nawarin berlian kok ke staf Kepala Biro. Udah gitu nawarinnya nggak pakai kira-kira, yang paling gede pula berliannya ๐Ÿ˜†

Teman: Hahahahak, kemarin aja aku bawa 6 buah ke kantor, cuma sisa 1 yang paling besar dan paling bagus. Menurutku sih modelnya ok banget!

Saya: Laris amat? ๐Ÿ˜ฎ Emang harganya berapaan sih? Bisa dicicil lewat koperasi, nggak? :mrgreen:

Teman: Murah kali, Mbak. Dari mertua aku harganya 22,5 juta. Mbak mau ambil berapa? Buat mamanya Mbak juga gapapa, kok. Kemarin aku bawa cincinnya lengkap, tapi aku lupa mau nawarin ke Mbak ๐Ÿ˜€

Eh, buset dah ya, demi apa siang-siang begini ditawari cincin berlian seharga dua puluh dua setengah juta? Habis beli berlian trus saya harus puasa, gitu? ๐Ÿ˜ฎ

Iseng saya cerita ke salah satu teman di kantor yang kebetulan mengurusi masalah simpan pinjam di kantor, beliau komentar,

“Kan kalau pinjaman yang kemarin di-approve masih ada kembaliannya tuh, Dev. Udah, beli aja! Cuma 22,5 juta ini! :mrgreen:”

Hih, kompor!

Lain lagi dengan komentar salah satu teman saya yang pecah tawanya seketika mendengar saya ditawari cincin berlian seharga 22,5 juta itu.

“Nah, berarti menurut dia kamu itu potential customer, Mbak….”

Oh, gitu ya? Jadi gimana? Perlu nge-print duit sekarang nggak nih?
๐Ÿ˜†

 

[devieriana]

 

ilustrasi dipinjam dari sini

Continue Reading

Obrolan Absurd (2)

Sudah lama saya nggak posting tentang yang absurd-absurd disini ya ;)). Kalau kapan hari saya posting tentangย Obrolan Absurd sama temen-temen, sekarang sekalian suami saya juga suka ketularan absurdnya.Yang absurd siapa sebenarnya sih tergantung situasi dan kondisi aja sih. Saya? Ah saya kan sebenarnya anak yang pendiam, nggak ngomong kalau nggak ditanya.. *ngikir kuku* :-”

1. Dengan si hubby : Balada radang tenggorokan

Saya : Duh, paling males deh kalau lagi radang gini. Pasti demam.. ๐Ÿ™
Hubby : Ya udah nih minum minyak ikan nih..ย  *mengulurkan botol besar berisi kapsul minyak ikan punya Bapak dan meminta saya mengambil 2 butir kapsul bening*
Saya : Emang ngaruh gitu kalau minum minyak ikan? Efeknya apa? *ragu-ragu*
Hubby : Ya udah ambil, minum. Bawel amat! Efeknya? Abis ini kamu bisa renang!


2. Sama si hubby : Balada macet (di depan lampu merah KFC Mampang)

Hubby : Yaelah, macetnya kok ya sampai sepanjang ini? Hari apa sih ini?
Saya : Sabtu, malem Minggu. Halah kaya baru jadi orang Jakarta aja pake ngeluh macet segala..
Hubby : Ya tapi ini antrian macetnya panjang banget kali..
Saya : Ya kan mereka mau nonton Harry Potter, Bibo.. *kalem*
Hubby : *noleh ke belakang dengan tatapan aneh ke saya*
Saya : Ya? Kenapa? Ada yang salah gitu? *muka inosen*
Hubby : @#$%*&@#


3. Sama temen di BBM Group : Balada makan siang

Temen 1 (Istana Negara) : Temans, yuk makan bareng di kantin yuk ..
Temen 2 (Istana Bogor) : Duh, aku nggak punya temen nih.. Makan sendiri dong aku .. ๐Ÿ™
Saya : Jangan sedih gitu dong.. kan disana juga banyak temen angkatan kita..
Temen 2 : Oh ya? Emang ada lagi yang ditempatkan di Istana Bogor selain aku?
Saya : Lah, aslinya kan seangkatan kita bukan 37 orang, tapi 58.
Temen 2 : Hwaa, iyakah? Kok aku baru tahu? ๐Ÿ˜•
Saya : Iya, sisanya berbentuk rusa!


4. Sama temen SMA di BBM : Balada MC acara pengajian


Saya : Aduh, mendadak sakit peruuut.. ๐Ÿ™
Temen : Lha, ngapain sih? Kebelet?
Saya : Nggak, psikis sih.. ๐Ÿ™ :-ss
Temen : Trus, kenapa?
Saya : Mmmh.., nganu, disuruh ngemsi di acara pengajian kantor nih ๐Ÿ™
Temen : Mwahahahaha.. KAMU?! Ngemsi di acara pengajian?! :)) . Nggak salah ta panitianya ini? :))
Saya : Iyaaa.. Udah pake jilbab niih.. ๐Ÿ˜
Temen : Mwahaha, eh, kamu jadi MC di acara pengajian lagi dihukum sama Allah yah?! :))
Saya :ย  *plak! tabok pake talenan*


5. Sama temen SMA : Balada crepes


Temen : Oii, gimana ngemsinya? ๐Ÿ˜€
Saya : Alhamdulillah lancar.. Kamu lagi dimana ini?
Temen : Lagi dijalan, mau pulang. Keujanan, neduh dulu. Eh, aku pinjem duitnya napaaah..
Saya : Hahaha, gak keliru tah? Heh, kebodohan apa yang sudah kamu lakukan? ;))
Temen : Nganu, aku kan tadi neduh, trus beli crepes. Lha, pas crepes-nya udah jadi aku baru sadar kalo dompetku ketinggalan
Saya : KAPOK!! :)) Ya wis ninggal-ninggal apa dulu sana, kunci motor kek, kaos atau apa gitu..
Temen : Aku tadi mau ninggal crepes-ku sebagai jaminan tapi sama masnya nggak boleh.. ๐Ÿ˜
Saya : Ya emang itu masnya yang bikin *plak!!*. Gila! :))
Temen :
gimana kalo masnya aku kasih penawaran diskon liputan dan foto manten gitu ya ๐Ÿ˜• —> kebetulan temen saya ini fotografer & videografer.
Saya : Jangan lupa suruh bedakan dulu ya. Masa mau diliput kok mukanya
kumus-kumus minyakan bau crepes gitu..
Temen : Siyaap!

Jadi demikianlah, keabsurdan itu akan tercipta jika ada pihak-pihak yang mendadak absurd, sudah absurd dari sononya, atau tertular absurd..
Sekian.
;))

[devieriana]

Continue Reading

Obrolan Absurd

Eh, hai.. sudah pada masuk kantor lagi atau masih cuti? Hari ini hari pertama saya masuk kerja lagi setelah libur sejak tanggal 9 September 2010. Suasana kantor masih lengang, sudah banyak yang masuk, tapi tak sedikit pula yang masih cuti.

Seperti tahun-tahun sebelumnya seusai lebaran, di hari pertama masuk kembali ke kantor akan disibukkan dengan kegiatan halal bihalal sebentar dengan Pak Menteri dan para pejabat eselon I s/d IV di gedung utama Mensesneg. Habis itu? Ya sudah kembali ke alam masing-masing. Kerja? Belum tentu juga, wong belum ada kesibukan, hawanya masih hawa lebaran, jadi ya masih kegiatan silaturahmi. Istilahnya masih hari krida :D. Tadi aja saking sepinya kita sudah pengen keluar nonton, tetapi mendadak batal gara-gara pak Deputi justru yang sudah sibuk mondar-mandir bawa berkas ;))

Seperti yang saya bilang kapan hari, lebaran tahun ini saya nggak mudik ke Surabaya, selain karena lebarannya gantian sama suami, sayanya juga belum dapat cuti :((. Nanti deh insyaallah Desember besok pulang sekalian datang ke nikahnya keponakan. Ternyata kalau nggak pulang itu efeknya selama lebaran disini bawaannya mupeng melulu kalau lihat orang mudik. Tapi uniknya selama lebaran ndilalah banyak obrolan lucu dari adik dan teman-teman. Jadilah saya sehari-hari ngikik-ngikik sendiri. Mungkin Allah pengen kasih saya hiburan biar nggak mupeng melulu lihat orang mudik ya ;)).

Berikut ini obrolan-obrolan absurd yang terkumpul selama lebaran :

1. Dengan si Adik via Blackberry Messenger : Balada The Last Airbender

Saya : Adek, kamu lagi ngapain?
Adik : lagi nonton. Kamu lagi ngapain, Mbak?
Saya : lagi habis tarawih nih.. ;))
Adik : oh, kamu habis buka puasa ya? :p
Saya : iya, abis ini mau lanjut tadarusan ;)). Kamu lagi nonton film apa?
Adik : The Last Airbender
Saya : eh, The Last Airbender itu film animasi atau kartun ya? Aku lupa..
Adik : lah, kalau yang kartun itu di Global TV, Mbak!
Saya : oh, lha trus jadinya apa? manusia yah?
Adik : Bukan, Gorilla! ๐Ÿ˜
Saya : halah ๐Ÿ˜ฎ :))

2. Temen SMA (fotografer) via Blackberry Messenger : Untuk portfolio

Saya : Desember insya Allah aku ke Malang
Temen : oh ya? Dalam rangka ada?
Saya : ada sepupu sama keponakan mau lamaran sama nikah..
Temen : sip, sip.. nanti aku foto-foto deh..
Saya : emang sepupuku jadi pakai kamu ya?
Temen : nggak sih. Maksudku moto kamu..
Saya : oh, asyiikk. Mau, mau! :D. Eh, tapi kok aku jadi grogi ya mau difoto-foto sama kamu :))
Temen : tenang aja, selama jadi fotografer aku udah biasa moto model yang mukanya standar kok.. :p
Saya : halah! :)) *ngaca*

3. Temen blogger via gtalk : Menikah era 2.0

Temen : mbak’e maap lahir dan batin ya
Saya : Haduh iyaaa.. Sama-sama, lama nggak keliatan, udah balik ke Jakarta lagi atau masih di Bali?
Temen : masih di Bali.. Nganu, sekalian ini sekalian nyuwun doa restu iki..
Saya : eh, mau nikah yak? Kapaaan? .
Temen : iya, makanya cutinya lama. Insya Allah tanggal 25 September nanti mbak..
Saya : amien, semoga lancar ya.. Dimana?
Temen : di Manado..
Saya : trus undangan dan tiketnya nggak ada nih buat aku?
Temen : semua kok minta tiket :))
Saya : trus, di Jakarta diadain lagi atau cuma di Manado aja?
Temen : di Manado aja, Mbak.. Maunya sih bikin roadshow di seluruh kota, tapi nggak ada sponsor :))
Saya : idih..gaya bener sih, emangnya Pesta Blogger? :))
Temen : Ya begitulah, berhubung calonnya orang sana, ya acara diadakan di sana..
Saya : ya kirain ada acara ngunduh mantu gitu..
Temen : Seiring kemajuan teknologi, sekarang ngunduhnya bs lewat download manager. Biar lebih ringan, nanti mantunya dizip
Saya : blah! :))

dan obrolan pun berlanjut dengan masih membahas hal-hal absurd lainnya dan istilah “pengejawantahan”. Nggak penting banget ya? Besok-besok mau belajar pantun sama majas deh, kali aja keluar pas UAN ;))

4. Sepupu via sambungan telepon : Buta Jakarta

Sepupu : Eh, minal aidzin wal faidzin ya..
Saya : sama-sama.. Kamu lebaran di Antapani (Bandung) yah? salam buat semua ya.. ๐Ÿ™‚
Sepupu : iya, kamu nggak kesini?
Saya : iya insyaallah kalau udah nggak sibuk aku kesana
Sepupu : kamu lebaran dimana?
Saya : Cipayung, dirumah hubby
Sepupu : Oh.. Wah, deket sama rumahnya Gus Dur dong?
Saya : Lah, itu kan Ciganjur.. ;))
Sepupu : Ooh.. (agak ragu). Berarti deket sama rumahnya SBY?
Saya : hiihihi, itu Cikeas, sayang..
Sepupu : Oooh.. jauh ya? Nggak ada hubungannya sama lokasi-lokasi tadi? :))
Saya : nggak adalah, jauh :)). Cipayung itu tempatnya Pelatnas PBSI
Sepupu : oooh.. hahahaha, iya maap, aku kan nggak apal Jakarta.. :))
Saya : *baiklah* ;))

Sebenarnya sih banyak yang lucu-lucu, termasuk di twitter. Tapi kalau semuanya di posting ya bakal seperti memindahkan chattingan disinilah ;)). Bagaimana dengan lebaran kalian? Pasti juga jauh lebih menyenangkan ya ๐Ÿ™‚

[devieriana]

Continue Reading