Depapepe: The Wonderful Duo!

Sore lalu, seperti biasa, saya pulang dengan menggunakan angkutan umum, Metromini 75 arah Mampang. Hiruk pikuk suara pedagang asongan bercampur suara kenek bus yang sibuk mencari penumpang sahut menyahut terdengar. Seperti biasa pula saya memilih duduk di bangku terdekat dengan pintu, supaya turunnya nanti nggak ribet harus “membelah” jubelan  penumpang.

Bus mulai menyusuri kemacetan sore, dan saya pun mulai menyibukkan diri dengan hp saya. Tak lama kemudian naiklah dua orang pengamen, saya tidak seberapa memperhatikan mereka karena kebetulan naik dari pintu belakang dan mereka berdiri di dua bangku setelah saya. Mereka langsung memainkan melodi yang tak asing di telinga. Rasanya ada yang sedikit berbeda dengan pengamen-pengamen yang naik sebelum mereka. Suara mereka terdengar lebih catchy, dan permainan duo gitar mereka sekilas mengingatkan saya pada Depapepe. Baiklah saya sedikit lebay menyamakan mereka dengan Depapepe, tapi memang iya, sekilas hampir mirip. Terutama beat-nya 😀

Mereka membawakan dua buah lagu, Puncak Asmara (Utha Likumahuwa), dan Lemon Tree (Fools Garden). Istimewanya, mereka rupanya mengaransemen ulang dua lagu tersebut menjadi versi yang iramanya lebih seru. Kurang lebih perbandingannya seperti lagu Mau Dibawa Ke Mana versi Armada dan Marcel gitu, deh 🙂

Jadi pengen membahas Depapepe, deh. Pertama kali saya mengenal duo gitaris asal Jepang ini dari sahabat saya Rachman Jafar yang saat itu masih tinggal di Jerman. Dia dulu sering memosting lagu-lagu kesukaannya di Multiply . Selera musiknya waktu itu memang tidak selalu ke lagu-lagu mainstream ya, ada  beberapa artis yang justru jarang terdengar namanya. Seperti halnya Gail, Belle and Sebastian, termasuk Sandy Sondoro dan Yiruma yang waktu itu belum banyak dikenal orang, saya juga pertama kali tahu dari sahabat saya itu. Sering mikir, ini artis mana sih? Lagu siapa sih ini? Nah, termasuk Depapepe, yang namanya unik ini. Ndeso ya saya? ;))

Mungkin sudah banyak yang tahu kalau Depapepe adalah duo gitaris asal Jepang, yang dibentuk pada tahun 2002 dan beranggotakan Miura Takuya dan Tokuoka Yoshinari. Sama seperti anggapan banyak orang, dulu saya pikir mereka adalah dua bersaudara, nyatanya bukan. Kenapa saya langsung jatuh cinta sama musik mereka, karena lagu-lagu mereka itu ear catchy, ringan, dan mampu memainkan musik dalam berbagai tempo. Menurut telinga saya komposisi musik mereka pas, tidak berlebihan.

Sejak saat itulah saya jadi ketagihan mendengarkan lagu-lagu Depapepe, semacam menjadi mood booster kalau sedang tidak bersemangat atau galau :D. Lagu pertama yang “meracuni” saya waktu itu adalah Summer Parade lalu lagu klasik Pachelbel’s Canon in D. Selain ritme musik yang bikin semangat ada juga lagu-lagu mereka yang adem, coba saja dengarkan lagu yang berjudul Orange atau Dreams , dan beberapa lagu lain 🙂

Mood booster No. 1
 

Mood booster No. 2
 

Gara-gara saking ngefansnya sama mereka, sekitar bulan Januari 2009, saya pernah meminta salah satu teman yang kebetulan juga instruktur gitar elektrik, Mas Doni Riwayanto untuk memainkan Summer Parade secara solo guitar padahal Mas Doni waktu itu mungkin juga baru dengar. Hanya dalam beberapa hari Mas Doni berhasil menyelesaikan tantangan saya lho ;)). Keren kok, Mas. Nggak mudah memainkan duet guitar menjadi solo guitar :-bd

Sayangnya saya tidak bisa ke Java Jazz Festival tahun ini, tapi cukup terobati ketika melihat penampilan live mereka di salah satu tayangan variety show salah satu TV swasta \:D/

Sekali lagi, terima kasih buat Mas Rachman yang telah meracuni saya dengan lagu-lagu mereka ;))

 

[devieriana]

sumber ilustrasi dari http://musik.indonesiaselebriti.com/

Continue Reading