Lelaki Sayap Jingga

angel

Perempuan bersayap pelangi terpekur di sudut malam bersama pendar cahaya keperakan. Jemarinya ngilu, bibirnya bisu, wajahnya layu. Menunggu lelaki bersayap jingga pulang membawa jutaan kilowatt rindu & kerjap mata yang menyimpan cinta..

Melihat lelaki sayap jingga itu begitu jauh, berdiri tegak pada sebuah pulau kecil. Butuh sebuah perahu untuk mencapainya, butuh ribuan kayuh untuk menjumpanya, butuh ribuan kepak sayap untuk memeluknya. Sayang sayap kecilnya sedang patah, terbebat perban dedaunan kering. Hanya sepenggal harapan akan perjumpaan, di sebuah tempat, pada suatu waktu. Di sebuah ruang & hati dimana dia bisa menikmati mahligai rembulan lelaki bersayap jingga yang cahayanya memancar lembut melerai gundah jiwa..

Perempuan bersayap pelangi itu akhirnya lelap diujung malam. Terkulai tak berdaya, letih ditemani pendar cahaya keperakan & rembulan yang berjelaga..

—————————–

* Lagi pengen belajar nulis beginian.. Kalau jelek maklumin yah.. Namanya juga belajaranΒ Β πŸ˜€

[devieriana]

gambar dari sini

You may also like

10 Comments

  1. setuju, darling. Kadang justru dari kerinduan itu kita merasakan aliran cinta yang sebenarnya..
    Ini cuma mencoba menggubah curhat seseorang menjadi sebuah prosa narsis alias Narasi Romantis, baru nyoba nulis yang kaya begini.. πŸ˜€

  2. kerinduan, mbak devi, memang membuat lara, namun rindu itu adalah salah satu tanda cinta yang abadi πŸ™‚

  3. hihihihi.. hadooh malu saya.. baru belajaran nih πŸ˜€
    Nanti deh kalo pas mood-nya coba bikin lagi yang agak panjangan.. :mrgreen:
    Makasih ya dear πŸ˜‰

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *