Reports making

Sekitar 2 hari yang lalu saya sempat surprise dengan pernyataan anak saya (baca : anak buah saya) yang melontarkan pengakuan kalau dalam bekerja dia mencontoh saya. Mulai dari pembuatan laporan yang (menurut dia) selalu rapi & terstruktur sampai ke detail pemilihan font Tahoma ukuran 10-pun juga diikuti oleh dia. Hwaa.. jadi tersanjung 😀
*ngrapiin poni*

 

Hmm, jadi inget, ternyata bener.. jangannkan seorang anak (yang beneran), yang hidup sama kita tiap hari, bisa mencontoh kita langsung sebagai panutan dalam hidupnya. Baik buruknya seorang anak salah satunya tergantung dari didikan orang tua. Nah kalau kasus yang saya hadapi, kayanya kurang lebihnya sama.. hanya beda peran & bidang saja. Saya team leader & dia anak buah saya.. 😀

 

Bukan apa-apa, saya memang suka dengan laporan yang rapi & enak dibaca. Bukan hanya buat saya tapi juga buat pihak lain yang juga berhubungan dengan laporan saya. Makanya saya paling sebel kalau lihat laporan excel yang berwarna-warni, ukuran hurufnya terlalu besar, atau tidak rata (center, left, right-nya). Memang semua laporaan sanak-anak saya selalu saya olah dulu sebelum saya kirim ke spv, tapi ya kenapa tidak dimulai dari diri sendiri. Melihat laporan yang rapi, terstruktur, tanpa warna-warni yang berlebihan bukannya lebih enak dilihat ya? Karena tak jarang ada lho spv yang meminta laporan data mentah langsung dari teman-teman tanpa harus saya rapikan terlebih dahulu, ya sudah akhirnya apa adanya itu mereka kirim langsung ke spv. Nah kalau kaya gitu kan jadinya kurang nyaman dilihat ya..

 

Hanya sekedar menyarankan, kalau memang ada contoh pekerjaan yang rapi & bagus kenapa ga dicontoh?

 

 

 [devieriana]

 

 

Continue Reading

Salut !!

SALUT !!

Hanya 1 kata itu yang bisa saya ucapkan buat rekan-rekan & team saya. Di tengah keterbatasan personil di week 3 bulan ini, di tengah errornya aplikasi karena perpindahan server, di tengah-tengah padatnya training di sela hari yang terbatas, di sela banyaknya target yang harus achieve di tiap week-nya.. mereka bisa selalu (mengusahakan) untuk achieve di setiap periode kerjanya. Sumpah, saya salut banget dengan kinerja mereka. Saya bangga banget punya mereka di samping saya. . *hugs..*

 

Saya cuma bisa bilang alhamdulillah. Bersyukur banget punya team yang sesolid & sekompak ini. Di tengah riweuhnya kerjaan & migrasi server sehingga aplikasi tapping yang megap-megap hampir 3 hari mampu dengan cepat menyesuaikan begitu aplikasi up lagi.  Pheww.. *peluk lagi* . Team saya ini beranggotakan 11 orang, 9 diantaranya langsung under saya. Bekerja dengan mereka enjoy banget, sudah seperti keluarga sendiri. Senang, sedih , repot, gerah, dijalanin & dirasain bareng. Kalau soal cela-celaan, curhat, serius-seriusan, mereka tuh partner yang cihuy banget, partner yang all in deh pokoknya.. Kalau team lain mungkin udah nyerah ketika harus “di gempur” dengan perubahan sistem & target yang segambreng, alhamdulillah rekan-rekan tercinta saya ini tuh termasuk yang “tabah” *siap-siap di timpuk sandal* , jarang protes, tetep ngelakoni dengan konsisten. Kalaupun ada ngeluhnya ya wajarlah, pasti ada, tapi itu ga pernah lama, selalu hanya di awal-awal aja. Selanjutnya alhamdulillah lancar kerjanya.

 

Entah karena mindset mereka tentang pekerjaan ini sudah sama semua yaitu tanggung jawab, ditunjang dengan attitude kerja mereka yang bagus, sehingga alhamdulillah semua tanggung jawab bisa diselesaikan dengan baik.  Jadi begitu dapat distribusi kerjaan masing-masing ya udah mereka jalanin itu sebagai bentuk profesionalisme & tanggung jawab. Kemampuan mereka juga alhamdulillah rata-rata sama, ga ada yang melebihi  atau kurang satu sama lain. Saya yang paling salut adalah manajemen waktunya mereka. Ga pernah mereka sampai yang keteteran banget, apalagi sampai ga achieve samasekali. Boleh di bilang hampir ga pernah  😉 . Begitu tahu kerjaan bakal banyak atau sadar kalau speed kerja mereka temponya lebih lambat dari yang lain otomatis mereka akan datang lebih pagi atau pulang lebih malam dari yang lain, atau mereka bakal bela-belain ke kantor hari Sabtu deh hanya untuk menyelesaikan tugas mereka. Itulah salah satu bentuk tanggung jawab & profesionalisme kerja mereka.

 

To you all my team, I love you..

To have you all here beside me is like a treasure

Thanks for all, Dears   🙂

*peluk-peluk*

 

 

[devieriana]

gambar nyomot dari sini

 

 

Continue Reading

Learning ..

Ada beberapa hal yang saya pelajari akhir-akhir ini. Terutama selain masalah pekerjaan yang baru juga salah satu diantaranya yaitu kehidupan sosial. Kalau soal pekerjaan ya begitulah.. udah ga perlu dibahas panjang lebarlah ya, soalnya yang jelas semua masih dalam masa penyesuaian, jadi apa yang mau di share kalau isinya masih sama-sama belum benernya, hehehehe..

 

Hal berikutnya yang saya pelajari yaitu pengambilan keputusan. Sometimes saya itu kebanyakan alternatif & inisiatif. Apa yang mungkin buat orang lain ga dilakukan malah saya lakukan, apa yang kadang buat orang lain ga penting saya malah jadikan hal penting, hahahha.. Kadang saya sendiri juga ngerasa, “ampun deh, kebanyakan to do list deh gue”.

 

Beberapa hari ini saya justru banyak disibukkan dengan decision making & diskusi (teleconference & chatting dengan rekan team leader dari 3 callcentre lainnya) untuk koordinasi (makanya jangan heran kalau sejak bulan ini YM saya dipastikan aktif, padahal biasanya appear offline melulu, hehehe). Ya terpaksa online karena hampir tiap hari harus update info terbaru dari 3 callcentre yang lain, saling sharing info terbaru. Ya karena kita kan bekerja dalam team besar yang terpisah di 4 kota (Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung).

 

Hal berikutnya adalah kehidupan sosial. Sebenarnya ada banyak ya, hal-hal yang bersifat umum tapi jarang saya perhatikan. Mulai dari perhatian ke orang lain,  menjalin komunikasi ke orang lain, pengendalian emosi, pengendalian diri, melatih kesabaran.. wah banyak deh. Kalau disebutin satu-satu nanti malah basi, hahahaha.. Soalnya sebenernya hal-hal umum, tapi jarang saya perhatikan aja. 🙂

 

Ya semoga sih kedepannya semua lancar ya..  🙂

[devieriana]

Continue Reading

Stress stadium 4 ..

 

busy

 

 

Mungkin judulnya agak berlebihan ya.. tapi biar deh, saya memang lagi ingin berlebihan a.k.a lebay sekarang. Berlebihan load pekerjaannya, berlebihan pula tingkat stressnya 🙁 . Beberapa hari ini , tepat menuju tanggal 30 April 2009 yang namanya pekerjaan itu masyaallah banyak banget. Mana saya harus kerja sendirian, spv saya kebetulan sedang terserang morning sickness hebat karena kehamilan ketiganya jadi terpaksa ga bisa ngantor s/d seminggu ini. Praktis saya kontrol & maintain anak-anak saya sendiri, ambil keputusan sendiri, stress-stress sendiri, nyaris tanpa backup. Asli berat. Apalagi ditambah dengan persiapan buat pemilihan Best Agent. Wah, malah makin kuadrat pangkat dua beban pekerjaan saya 🙁

 

Hari ini kayanya peak time stressnya saya deh. Dimulai dari pagi hari, setelah login absensi, langsung buka PC, cek emai, cek kerjaan anak-anak, emailing, dan taraa.. mulailah kening & muka berkerut sampai dengan makan siang. Gara-gara menyiapkan laporan dan segala tetek bengeknya sampai ga ada 1 pun dari anak-anak saya yang berani tanya, hehehe.. (maafkan aku ya guys..hiks), komulir data download percakapan dari team saya, belum compressing data (yang kalau sudah proses kompresing pasti PC saya jadi lemot persis kaya orangnya). Rekap coaching konseling, mana ditelponin melulu dari lantai 9, belum disuruh mondar-mandir “devi, kamu ke meja saya sekarang ya..”, ditanya-tanya progressnya sampai mana, cara kerja ini-itu gimana. Uber-uberan laporan deh ceritanya. Ya kalau sudah gini yang ada gencet menggencetlah, saya nggencet siapa lagi kalau bukan anak-anak saya. Benernya sih ya kasian.. tapi mau gimana lagi  🙁 

 

Tapi kalau saya pikir-pikir sendiri masa iya sih saya ga bisa handle? Bisanya sih bisa, tapi kebanyakan kerjaannyaa.. 🙁 . No smile deh buat hari ini. Stress berat ceritanya. Mulai kepala sampai pundak & leher belakang langsung kaku, pegel-pegel.. Hanya sembuh kalau dipijit pakai duit seratus ribuan.. halaaahhhh.. :D. Ngakunya stress tapi.. kenapa masih bisa ngeblog ya? Ya blogging adalah salah satu cara buat saya untuk sedikit merasakan rekreasi dari hiruk-pikuk pekerjaan & deadline yang menghimpit saya.. *alasan*

 

Hmm.. alamat bakal pulang malem lagi nih, mengingat kerjaan masih setumpuk, bahkan ada yang belum kepegang sejak tadi pagi.. 🙁

 

 

 

 

Continue Reading

Mrs. Grumpy & her teamwork ..

Mungkin benar ya jaman dulu eh bukan jaman dulu saja, sekarang juga masih kok. Kalau anaknya punya hajat, orangtuanya pasti ikut ribet. Ini juga terjadi pada saya. Bukan dalam kehidupan rumah tangga saya ya, tapi justru dalam lingkungan kerja saya. Kebetulan kita bekerja dalam team, saya membawah 12 orang quality assurance yang harus saya maintain setiap harinya. Nnah, dalam rangka ulang tahun Telkomsel yang ke-14 seperti biasa pasti ada event pemilihan best employee gitu. Kategorinya pemilihannya sih banyak, mulai best callcentre agent, best complaint handling officer,  best teamleader, best QA, dan beberapa kategori lainnya.

Karena saya membawahi Quality Assurance, salah satu anak buah saya ada yang jadi kandidat best QA. Mulailah saya sebagai “emak”, kepala suku, pemimpin gank, ketua kelas (kebanyakan ya gelarnya, hehehe) ikut ribet mengurus yang namanya persiapan menjelang hari H tepat di ulang tahun Telkomsel bulan depan tanggal 26 Mei 2009. Sibuk emailing, sibuk bikin power point, sibuk koordinasi sana-sini. Pokoknya jadi (sok) sibuk banget deh.. :p

Phew, alhamdulillah sejauh ini beban kerja saya satu-persatu mulai terurai, sudah tidak benang kusut lagi. Team saya alhamdulillah kooperatif banget. Itu yang saya suka dari mereka. Ada kalanya saya marah sama mereka lantaran mungkin terlalu manja, apa-apa pengennya disediain, apa-apa pengen dibantu, bikin laporan tiap periode kurang rapi. kalau lagi suntuk sama kerjaan, liat laporan yang acak adul selain bisa bikin mata sepet juga bikin saya bisa menghela napas berkali-kali untuk menenangkan diri (ya iyalah meenghela napas berkali-kali, kalau tidak ya matilah..). Tapi alhamdulillah, setelah saya tegur by email disertai contoh laporan yang benar & rapi akhirnya periode ini saya meenerima email laporan hasil kerja mereka dalam format yang rapi, seragam, tanpa warna-warni pelangi. Senangnya, ternyata anak-anak benar-benar  menjalankan saran saya 🙂 .

Saya sering lho dibilang galak, ha5x. Tidak cuma sama suami, sahabat, atau anak buah saya, bahkan teman suami yang belum pernah ketemu sayapun bisa komentar hal yang sama.. hahaha.. “gua tau istri lu tuh galak, Ndre. Tapi galaknya dia itu maksudnya baik..” 😀 .  Okelah, “galak” in positive way, tapi tetep aja galaknya kesebut ya.. hyuumariiii.. 😀 .  Tapi buat yang sudah mengenal saya lebih dekat akan kelihatan kok how care I am, how fun I am, how neat I am, how nice I am, & of course.. how grumpy I am.. 😀 . Tapi pengalaman yang sudah-sudah, saat di Surabaya misalnya, walaupun saya dibilang galak, anak-anak suka sungkan tanya sama saya tapi tetep saya-saya juga yang dicari sama mereka, sayaa resign tetep aja mereka nangis minta saya jangan pindah, hahahaha.. Galak tapi ngangeni ya? apa siiihhhhh.. Kok jadi narsis gini ya saya pagi-pagi.. 😀

 

Ya Allah, semoga hari ini menyenangkan, semua berjalan lancar  sesuai rencana & schedule kerja saya ya..
.. Amien ..

 

*sambil ditemani secangkir cappucinno hangat*

 

[devieriana]

 

 

Continue Reading