Ketika Hati Terpanggil..

Kalau Anda sempat melihat tayangan Kick Andy di Metrotv kemarin, tanggal 18 Apil 2010, Anda mungkin akan merasakan hal yang sama dengan saya, terharu. Karena tayangan itu benar-benar membukakan mata saya bahwa ternyata masih banyak orang baik di dunia ini. Kok kesannya saya skeptis bahwa sudah tidak ada orang baik di dunia ini ya? Sudah terlalu banyakkah saya menelan berita yang kurang bagus selama ini? Mungkin ya.. πŸ™

Anda pasti mengenal sosok Anne Avantie bukan? Sosok seorang perancang kebaya yang selalu menghasilkan karya masterpiece dalam setiap goresan kebayanya, salah seorang perancang terbaik yang dimiliki Indonesia. Selama ini kita hanya mengenalnya sebagai seorang perancang busana, tanpa mengetahui kiprah kemanusiaan apa yang telah dilakukan oleh wanita satu ini. Rumah Singgah Kasih Bunda, adalah sebuah yayasan sosial yang didirikannya sebagai tempat anak-anak orang tak mampu untuk mendapat pengobatan gratis berkaitan dengan penyakit hydrocephalus, atresia ani tumor, bibir sumbing, labiopalataschisis, dan penyakit lain yang memerlukan penanganan darurat. Yang membuat terharu adalah statement dia yang menyebutkan, “Apapun penyakit mereka, siapapun mereka, darimanapun mereka, apapun keluhan mereka, ketika mereka datang ke tempat ini, pasti akan kami terima dengan tangan terbuka. Mereka butuh kaki, akan kami buatkan kaki buat mereka. Semuanya kami lakukan tanpa pamrih, ikhlas..”.

Ketika ditanya oleh Andy F. Noya, apakah semuanya ketika membutuhkan operasi semuanya akan dibantu? Anne Avantie pun menjawab dengan senyum tulus seorang ibu, “ya, akan kami bantu..”. Teduh sekali mendengar jawaban itu ya. Melegakan. Begitu pula ketika ditanya apa yang menjadi obsesi terbesar dalam hidupnya. Dijawab dengan menahan tangis, “saya ingin punya klinik sendiri. Selama ini kami kurang tahu mana yang perlu perawatan lebih dahulu, pasien mana yang harus diprioritaskan. Jika saya punya klinik sendiri saya tidak akan lagi tergantung dengan rumah sakit yang sudah ada..”. Mulia sekali. Setidaknya akan ada secercah harapan, Melihat begitu banyak masyarakat kurang mampu yang mengalami masalah serius dengan kesehatannya.

Berikutnya, tak kalah mengharukan bahkan cukup membanggakan bagi kita orang Indonesia. Dimana sosok yang ternyata sangat peduli terhadap bangsanya, namun justru tidak terlihat oleh mata bangsanya sendiri, ternyata mendapat perhatian dari CNN. Dialah sosok Capt. Budi Soehardi yang dianugerahi sebagai CNN Heroes 2009 karena karena dedikasinya menjalankan sebuah panti asuhan di Kupang NTT.

Capt. Budi Soehardi, seorang pilot asal Indonesia yang bekerja untuk Singapore Airlines, one of the best airline in the world, tinggal di Singapura bersama sang istri, Peggy, dan 3 orang anak kandungnya, rela bolak-balik Singapura – Jakarta – Kupang untuk tinggal & menjaga 54 anak-anak di panti asuhan Roslin yang mereka dirikan. Memiliki hubungan yang erat dengan masing-masing dari mereka & menganggap mereka bagian dari keluarga mereka. Mereka masuk panti asuhan sebagai bayi kebanyakan dari keluarga kurang mampu -beberapa dari mereka kecil korban dan pengungsi dari konflik di Timor Timur- sengaja diasuh agar bisa mendapat pendidikan dan kesehatan yang layak. Diharapkan mereka nantinya akan mampu menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri & mampu mengembangkan diri & lingkungannya kelak. Untuk kepentingan pendidikannya, setiap anak dibekali asuransi sampai perguruan tinggi. Kemandirian yang ditanamkan sejak kecil juga melekat dihati Gerson. Salah satu anak asuh Budi ini, sebentar lagi jadi dokter.

Sambil menangis Budi menceritakan awal ide mengulurkan bantuan untuk mereka di Atambua adalah ketika dia bersama keluarganya di Singapura, hendak melakukan perjalanan keliling dunia. Namun ketika melihat tayangan di televisi yang menggambarkan betapa menderita & mirisnya memakan sebungkus mie instant berduabelas orang, keluarga yang tinggal di kardus, anak-anak mengenakan kain untuk pakaian, dan sanitasi yang nyaris tidak ada. Batinnya terketuk untuk membantu mereka, membatalkan perjalanan keliling dunianya bersama keluargam beralih menjadi misi sosial ke Atambua.

Hari itu juga dia mulai menulis email untuk mulai mengkoordinasi sumbangan keuangan, makanan, pakaian, peralatan mandi, obat-obatan, dll. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, terkumpullah sekitar 40 ton sembako & kebutuhan hidup bagi mereka di Timor Timur. Yang membuat saya merasa amazed adalah, semua dilakukan tanpa publikasi, tanpa sorotan media cetak maupun elektronik yang mengekspos layaknya yang selama ini kita lihat. Yang biasa kita lihat kan pejabat memberi beras sekilo aja ke fakir miskin minta diekspos wartawan ya. Tapi tidak demikian dengan keluarga Budi Soehardi. Semuanya dilakukan dalam diam, namun nyata adanya.

Yang tak kalah hebatnya adalah, Panti Asuhan Roslin ini juga berusaha untuk berusaha bagaimana berswasembada beras. Jaman sekarang jarang sekali yang bersedia sampai sedemikian uletnya, berswasembada beras. Ah salut sekali saya sama pasangan mulia ini.. πŸ™‚

Jerih payah Budi dan Peggy akhirnya berbuah manis, usaha mulia mereka ini ternyata mendapat perhatian dunia. Pada bulan Desember 2009 di Los Angeles, Amerika Serikat, Budi dinobatkan jadi salah satu CNN Heroes. Wow.. Saya tersenyum sendiri ketika mendengar pertanyaan Andy F. Noya yang menanyakan dengan nada bercanda, “bagaimana sih Pak, rasanya dicium Kate Hudson? Kalau saya yang jadi Anda, saya bakal kepikiran berhari-hari..” ;)). Kate Hudson adalah salah satu aktris International yang juga aktif di Wild Aid.

Lebih terharu lagi saat mendengar Budi menjelaskan, β€œHeroes sebenarnya adalah istri dan 3 anak saya, mereka mengorbankan liburan mereka selama ini, walau sebenarnya bisa travel dengan fasilitas first class yang saya dapatkan dari fasilitas jabatan sebagai pilot. Tapi mereka memilih budget liburan dipakai untuk membantu Roslin Orphanage”.

Lain lagi kisah seorang Daniel Alexander. Pria asal Jawa Timur itu sudah menjelajahi hampir seluruh belahan dunia, mulai Eropa, Amerika hingga Australia dia jelajahi untuk memberikan pelayanan di bidang agama. Salah satu obsesi terbesar dalam hidupnya adalah ingin membantu orang-orang miskin yang daerahnya sangat tertinggal. Terdengar idealis ya? Memang. Tapi jika niat tulus itu direalisasikan, masihkah kita mengatainya dengan ide yang terlalu idealis? Namun ironisnya, suatu ketika secara tidak sengaja dia membaca sebuah buku yang berjudul From Jerusalem to Irian Jaya (kenapa bukan Jerusalem to Indonesia? kenapa Irian Jaya?), kisah tentang para misionaris yang hidupnya benar-benar didedikasikan untuk membantu masyarakat yang tinggal didaerah-daerah tertinggal, ternyata justru sejak saat itulah dia merasa terpanggil untuk datang & membantu masyarakat di pulau paling Timur Indonesia itu. Jauh-jauh melanglang buana ternyata “pulangnya” ke Indonesia juga ya Pak Daniel πŸ™‚

Sekali lagi, kenyataan yang harus dia (dan kita juga) terima adalah pulau yang kaya akan sumber daya alam itu ternyata penduduknya banyak yang terbelakang terutama di bidang pendidikan, juga tuli πŸ™ . Itulah kenapa akhirnya dia bertekad untuk memajukan pendidikan dan penghidupan mereka. Bukan sebuah hal yang mudah untuk mengubah pola pikir & cara pandang masyarakat yang sudah puluhan tahun hidup dalam tatanan kehidupan yang sudah sedemikian terpola. Namun toh akhirnya setelah melalui perjuangan yang keras, Daniel Alexander ditemani istrinya Louise yang warga negara Kanada akhirnya berhasil mendirikan sekolah mulai TK hingga SMA. Sekolah dengan sistem asrama yang didirikan oleh Daniel itu sudah tersebar di berbagai pelosok Papua lho, diantara Jaya Wijaya, Nabire, dan Kerom. Ah, keren banget yah? πŸ™‚

Menolong sesama bukan berdasarkan nilai seberapa besar yang sudah kita berikan, namun seberapa ikhlas kita melakukannya. Semoga kisah-kisah tersebut mengilhami kita untuk tetap ikhlas dalam menolong sesama ya.. πŸ™‚

[devieriana]

gambar dari sini

You may also like

21 Comments

  1. Iya, sempet nonton pas hari jumat malem (sepotong) dan di siaran ulangnya di hari minggu sore (sepotong juga), takjub atas dedikasi orang-orang ini, saya percaya kita tak akan pernah kehabisan orang-orang berhati mulia, tapi tentu bangsa kita butuh lebih banyak lagi orang-orang berhati mulia untuk membangun negeri ini menjadi lebih baik.

  2. @clingakclinguk : iya, semuanya memang menakjubkan ya. Yang paling berkesan itu yang pas Budi Soehardi, kok kayanya ironis banget, beliau nggak pernah disebut media kita ya, sementara media luar justru yang mengekspos keberhasilannya. Pemerintah aja paling juga nggak tahu siapa beliau kecuali setelah nonton tayangan ini ya…

  3. aku nonton juga mbak yg episode itu. miris bangeeet. plus salut sama pak pilot satu itu.
    duh nggak ngebayangin ya mie sebungkus buat orang duabelas, gimana bisa kenyang.
    kalo kita mikir, besok makan apa ya? mereka mikir, besok bisa makan nggak ya? ):
    pengeeeen deh bisa bantu juga.

  4. aku gak nonton, tapi baca timeline di twitter. trus capt budi, aku waktu itu jg ikut vote dia dan alhamdulillah kepilih.

    masih banyak orang2 baik di bumi ini, jeung. gak semuanya jahat dan tukang nyolong duit negara ternyata ya πŸ˜€

  5. di tengah maraknya markus
    ternyata masih banyak yang berjiwa halus
    dan selalu berbuat yang bagus bagus
    nice post
    salam kenal devi yg baik hati πŸ™‚

  6. episode ini malah aku kelewat nonton :(( tapi makasih ya mba dev dah diposting..
    terharu, ternyata emang masih ada orang baik di dunia ini.

  7. saya pertama kali tau ttg Capt. Budi Soehardi dari kawan nge-gym saya yg adl anak asli NTT yg merantau di Jakarta

    waktu kawan saya itu cerita ttg beliau, saya waktu itu berpikir, kapan sosok beliau ini akan terdengar secara luas dan mendapatkan dukungan minimal secara moril atas apa yang dia lakukan

    gara gara melihat satu contoh ini pula saya jadi berpikir, diluar sana mungkin masih banyak orang orang yang melakukan sesuatu demi keperduliannya thd sesama namun tidak diketahui banyak orang.

    kalo ttg ibu Anne Avantie, saya pernah melihat liputan ttg rumah singgah yang beliau dirikan, dan waktu itu mata saya berkaca kaca karena waktu liputan itu terlihat seorang anak kecil yang memiliki penyakit dimana kepalanya membesar melebihi ukuran normal. saya beneran mau nangis lho waktu itu

    satu kerinduan saya… rindu utk bisa melakukan sesuatu demi sesama

  8. episode Kick Andy yang satu ini terlewatkan ndak ditonton, tapi abis baca artikelnya mba devi jadi ikutan merasa ‘segar’. ternyata masi ada lho orang baik eh ralat masi banyak orang baik πŸ™‚

    mari berbagi dan tolong menolong >:D<

  9. @Dedet : iya ya say, kadang kita aja makan mie sebungkus satu masih belum nampol (atau cuman saya aja ya? ;)) ), ini sebungkus mie buat rame-rame :((

  10. @Nurrahman : iya keren yah, nggak nyangka justru dia dapet penghargaannya dari luar negeri, bukan dari bangsanya sendiri.. Ironic :(. Salutlah buat beliau-beliau itu :-bd

  11. @Venus : iya mbok.. ternyata dari tayangan itu jadi keliatan mana yang tulus & mana yang pura-pura tulus πŸ˜€

  12. @Mikekono : hihihi, ternyata masih ada ya ya the real hero yang nggak usah gembar-gmbor kesana kemari buat nunjukin jasa/kebaikannya.. Salam kenal juga mas Mikekono πŸ™‚

  13. @titin : sudah, cup..cup, jangan nangis ;)) . Iya sih, waktu nontonnya juga terharu, soalnya narasumbernya juga nangis πŸ™

  14. @Yohanes : salut sama si mas satu ini yang senantiasa (halah) memberikan komen yang panjang ;)) . Kalo Anne Avantie emang saya tahu kalau beliau bergerak di bidang sosial. Kalau Pak Budi & Pak daniel itu yang saya samasekali masih awam.. Two thumbs up buat kerja keras dan ketulusan mereka :-bd

  15. @kucing Usil : iya, masih ada orang baik ternyata ya ;)) . Kapan saya dibukakan hati untuk bekerja setulus itu buat sesama ya πŸ™

  16. duh sayang kelewat..nda nonton πŸ™
    ijin copy ya mbak, buat bahan sharing di kantor

  17. Thanks Mba,
    Bgm cara dowload tayangan Kick Andhy ter-utama saya butuh yg Anne Avantie. Thanks

    saya yg ter-inspirasi dan mulai belajar melayani

    Thanks
    GBU

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *