Bulan Yang Terluka ..

Malam itu bulan pucat kembali terluka. Tusukan-tusukan pedang  sang ilalang muda menginfeksi luka lama sang bulan pucat. Luka yang belum mengering itu kembali berdarah & bernanah. Perih itu, nyeri itu, ngilu itu, tiba-tiba menyerang & kembali meradang. Hujan badai menerpa liar padang rumput itu. Sang ilalang muda tertawa angkuh memegang pedang yang ujungnya berlumur darah.

Sang bulan pucat berteriak, mengaduh, menangis menahan ngilu. “Kau tak tahu maksudku, ilalang muda!”, teriaknya parau disela gemuruh hujan. Lukanya berdarah, makin terasa pedih luka yang menganga itu. Teriakan minta pertolongannya tak mampu mengalahkan gemuruh petir yang bersahut-sahutan. Kilat yang menyambar-nyambar & angin topan badai itu..

Sampai akhirnya badai menghempas sang bulan pucat luruh, teronggok kuyu menancap di karang yang terjal..

Sang ilalang melangkah menghampiri bulan yang terkoyak. Matanya hanya menatap hampa pura-pura kasihan.. “Itulah bayaran untuk kebebasan yang kuminta, Bulan.. “, serunya sambil menghamburkan pasir ke wajah sang bulan yang pucat, pias, tak bernafas..

Mati bersama tawa angkuh sang ilalang muda & auman serigala…

[devieriana]

You may also like

16 Comments

  1. xixixixixix… itu kan emang ngawur-ngawuraaaaan.. :mrgreen:
    kalo arti seriusnya? biasalah, ada orang yang pacaran, tapi karena adanya kesalahpahaman diantara sehingga sampai akhirnya saling menyakiti. Daripada diterusin mending udahan aja 😀
    Ya gitulah kurang lebihnya 🙂
    menye-menye banget yeeee… *ngikik*. Tapi itu real yang terjadi di sekitar kita bukan? Bukaaaaann.. *mlipir* 😀

  2. halo Dita, haduh. makasih banyak. Masih belajar menulis.. 😀
    Numpang lahir di Surabaya, gede di Malang, begitu ayah pensiun pindah ke Sidoarjo, sekarang aku domisili di Jakarta.. Surabayanya dimana, pindah-pindah 😀

  3. soka pernah crita kl mbak devi suka nulis…. Trus aq jd penasaran…. Aq pengen baca sendiri blog2nya mbak… Wuuuiiikkk,,,ternyata emang kereeeeenn…dalem bgt mbak… Emang bener kata soka…mbak emang multitalenta… 🙂

  4. hihihihhiihi.. tau nggak, baru kali ini dia mengakuiku :D. Adikku 1 itu orangnya pelit pujian.. Bilangin makasih ya.. xixixixi 😀
    Tengkyu udah main-main ke sini ya Put.. mmuah :*

  5. hmmm…
    sebenarnya tak pantaslah kesalahpahaman mendasari saling menyakiti…
    Klo udahan ya udahanlah dgn baik…
    😀

    *Mendadak sok pintar masalah cinta”an… hahaha

  6. @Bandit : ya itu idealnya.. Kadang banyak kok yang putusnya nggak baik-baik. Beraantem, ujung-ujungnya ya saling nyakitin itu tadi.. Bersyukurlah yang masih bisa putus dengan baik-baik.. Lho?! xixixixix.. :p