*lap-lap blog biar bebas dari sarang laba-laba*
Maklum, berhubung sekarang ada kesibukan baru; mengurus Alea yang lagi lucu-lucunya itu ternyata membuat blog ini bukan lagi menjadi satu-satunya hiburan buat saya, hihihihi. Kalau dulu sih iya. Bahkan kalau sedang banyak ide saya bisa posting sehari 2x. iya, mirip seperti minum obat. Jadi harap maklum kalau postingan blog ini tidak sesering dulu karena tenaga, pikiran dan prioritasnya sudah mulai bergeser ke Si Kecil.
Saya lagi punya hobby baru, mendandani Si Kecil itu dengan berbagai baju dan pernak-pernik bayi perempuan yang lucu-lucu. Nggak semuanya saya beli secara langsung di toko sih, kebanyakan justru saya beli via online shop. Sekarang kan zaman serba-online, tinggal search di Instagram atau buka situs di internet saja belanja bisa dengan mudah kita lakukan. Nah, saya itu kalau sudah ketemu pernak-pernik lucu buat bayi suka agak kalap gitu. Baru beli topi, eh besok ketemu jaket bayi, saya beli jaket bayi. Besoknya ketemu lagi rok/jumper lucu, saya beli juga. Tahu-tahu, lho… saldo tabungan kok jadi segini? Maklum, ibu baru. Baru on the job training, jadi apa-apa masih suka kalap ;))
Eh tapi iya lho, sekarang saya lagi suka banget belanja online, padahal dulunya saya anti belanja online karena ya menurut saya meragukan aja sih. Kan kita nggak lihat dan pegang langsung barangnya, cuma bermodal foto dan deskripsi produk saja; kalau tertarik ya silakan pesan, kalau nggak ya tinggal skip. Kalau saya, dengan modal bismillah saja sih sekarang.
Alhamdulillah selama ini sih nggak pernah ada masalah soal jual beli via online. Pilihan cara pembayarannya pun fleksibel, bisa bayar langsung ketika barang diterima atau yang lebih sering disebut Cash On Delivery (COD), atau bisa juga secara transfer. Nah, kalau saya lebih sering menggunakan fasilitas transfer via ATM atau mobile banking daripada COD, karena menurut saya sih lebih praktis.
Pernah juga sih pakai fasilitas COD tapi waktu itu saya lebih sering menggunakan alamat kantor sebagai alamat penerimaan barang karena di rumah tidak ada orang, alhasil delivatornya suka telisipan sama saya. Dianya sampai di kantor tapi sayanya pas keluar kantor atau bahkan pernah saya sudah pulang.
Ngomong-ngomong soal mobile banking, eh beneran lho, mobile banking atau sms banking atau aplikasi perbankan yang bisa diakses dengan mudah melalui HP itu memang ‘racun’ buat saya. Karena saking mudahnya bertransaksi, saya tinggal masuk ke aplikasi, tekan permintaan yang dibutuhkan… TARAAAAA! Transaksi pun berjalan dalam hitungan detik, dan dalam sehari dua hari barang sudah saya terima. Dan setelah itu… tinggal cek saldo. Hppffft! 😐
Jadi ingat, dulu saya pernah bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi. Di rentang tahun 2004-2006 layanan m-banking masih belum se-booming sekarang. Mengapa bank bekerja sama dengan operator telekomunikasi?
Ya karena operator telekomunikasi memiliki basis pelanggan yang besar dengan jangkauan luas sehingga mampu menjangkau kalangan yang belum bankable supaya ikut mulai menggunakan layanan perbankan via mobile. Waktu itu bank yang sudah bekerja sama dengan operator telekomunikasi tempat saya bekerja yaitu Bank BCA.
Masih saya ingat m-banking BCA saat itu masih merupakan layanan single banking, di mana kartunya pun dibuat secara khusus yaitu kartu yang dilengkapi dengan fitur layanan Bank BCA. Jadi untuk nasabah Bank BCA yang ingin menggunakan layanan ini bisa langsung menukarkan kartu selulernya di pusat layanan pelanggan operator telekomunikasi. Di call center pun setiap harinya, sejak layanan m-banking BCA diluncurkan, ratusan call dari pengguna layanan Bank BCA antre untuk meminta penjelasan cara penukaran kartu, fitur kartu, hingga tarif per transaksi.
Kalau sekarang BCA sudah jauh lebih fleksibel. Tinggal klik saja https://m.klikbca.com atau tinggal masuk ke Application Store smartphone kita di Google Play Store untuk Android, App Store untuk iPhone/iPad, BlackBerry World untuk BlackBerry , terus pilih/search Info BCA, dan… TARAAAA! Aplikasi itu tinggal diinstal. Atau mau cara lain? Tinggal ketik saja https://downloadmbank.klikbca.com/infobca , install dan seluruh layanan transaksi keuangan bisa kita akses dari handphone.
Dari semua itu yang paling penting buat saya yaitu semua sistemnya sudah pasti secure karena semuanya sudah terproteksi. Hmm, jadi ingat lagi pelajaran di pelatihan yang kemarin, bahwa atribut keamanan informasi itu ada 3, yaitu Confidentiality (menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses), Integrity (informasi tidak boleh diubah tanpa seizin pemilik informasi, keaslian pesan yang dikirim melalui sebuah jaringan dan dapat dipastikan bahwa informasi yang dikirim tidak dimodifikasi oleh orang yang tidak berhak dalam perjalanan informasi tersebut), dan Availability (ketersediaan informasi). Bukan hanya instansi pemerintah, militer, dan rumah sakit saja yang sudah menerapkan tiga hal itu, semua institusi perbankan juga sudah pasti mengutamakan tiga atribut tersebut.
Kalau soal teknologi perbankan sepertinya kita sudah tidak perlu heranlah ya, karena memang kita sudah masuk ke era less cash society, di mana preferensi penggunaan uang kertas (uang tunai) mulai tergantikan ke sistem pembayaran non-tunai. Masyarakat pun sekarang sepertinya lebih suka memanfatkan fasilitas e-money (uang elektronik) sebagai alat transaksi yang praktis. Bank BCA sebagai salah satu institusi penyedia layanan perbankan sudah lama menyediakan layanan perbankan bertajuk m-BCA yang mudah diakses di mana saja dan kapan saja. Saya sering melakukan transaksi keuangan tanpa saya harus beranjak dari tempat duduk saya, hihihik. Dasar pemalas!
Ya misalnya kita sedang sibuk atau sedang tidak memungkinkan untuk bertransaksi di ATM/bank, kita tinggal masuk saja ke aplikasi m-BCA, di sana bisa kok melakukan pembayaran tagihan telepon seluler/listrik, isi pulsa, melakukan transfer antarbank, cek saldo tabungan, dan lain-lain tanpa kita perlu pergi ke ATM atau ke bank. Bahkan di saat kita butuh informasi lokasi ATM terdekat pun bisa dengan mudah kita dapatkan. Ibarat memiliki ATM dalam genggaman gitu.
Waktunya belanja bulanan juga gitu, saya lebih suka membawa uang tunai secukupnya, selebihnya saya bertransaksi menggunakan kartu debet sebagai alat pembayaran di kasir. Pernah dengar kartu Flazz-nya BCA? Ya, itu saya juga pakai sebagai alat pembayaran. Sampai halnya untuk pembelian tiket bioskop pun saya juga lebih sering menggunakan e-money ketimbang tunai.
Bawa uang tunai itu sudah pasti, ya karena belum semua merchant menerima pembayaran dengan menggunakan e-money (misalnya di warung-warung, toko/merchant yang belum ada kerja sama dengan bank), tapi kalau untuk di merchant-merchant yang sudah ada kerja sama dengan bank, saya cenderung menggunakan alat bayar elektronik untuk praktisnya.
Jujur, saya bukan orang yang gampang tergiur promo, tapi suami sayalah yang paling ‘aware’ dengan promo-promo. Misalnya ada promo diskon pemasangan tv kabel, promo di tempat-tempat makan, atau merchant-merchant tertentu, biasanya itu yang selalu dia infokan. Tapi yang paling sering diperhatikan sih biasanya promo tempat makan… Ngomong-ngomong tempat makan, hiks… apa kabar diet? Kabar baik… *ngelap timbangan badan*
Harapan saya sih dengan adanya segala kemudahan yang disediakan oleh berbagai institusi layanan perbankan ini tidak malah menjadikan kita sebagai generasi yang konsumtif, tapi justru menjadikan kita sebagai generasi yang smart dan bijak dalam mengelola keuangan dengan memaksimalkan penggunaan fitur-fitur yang telah disediakan oleh penyedia layanan perbankan itu ya 😉
Aamiiinn…. 😀
Eh iya, kalau mau bagi-bagi ilmu nggak dosa kan, ya? Untuk info lebih lengkap tentang BCA bisa lihat-lihat di sini ya
Memanfaatkan teknologi perbankan itu ternyata seru, ya?
Selamat hari Kamis, Temans! 😉
[devieriana]