Mencairkan Dana Jamsostek

Setelah sekian tahun bekerja di swasta, saya sampai lupa kalau saya masih punya ‘simpanan’ dana Jamsostek. Lah, lupa? Tumben sama uang kok lupa :mrgreen: Iya, beneran lupa. Saya resign dari perusahaan tempat saya bekerja dulu sekitar tahun 2010, dan saya lupa kalau selama saya bekerja di sana gaji saya pernah dipotong sekian ribu rupiah untuk disetorkan ke Jamsostek sebagai Jaminan Hari Tua.

Nah, biasanya kita baru ingat kalau masih punya simpanan atau piutang ke orang lain kalau pas kita lagi butuh uang 😆 . Dari sana biasanya tiba-tiba teringat semua ‘simpanan’ keuangan yang kita punya untuk kemudian dicairkan/ditagihkan ke yang berhutang :D. Begitu pula saya. Pas sekarang saya lagi B.U alias Butuh Uang, kok ya ndilalah 2 kartu Jamsostek saya mendadak jadi lebih eye catching dibandingkan dengan kartu-kartu yang lain di dompet saya, misalnya kartu ATM, kartu berobat, dll. Aha! Inilah sumber dana saya yang lain, setelah mengingat kalau masih punya piutang dengan teman di sebelah dalam jumlah yang lumayan. Akhirnya, tanpa berpikir panjang dan lama, dengan semangat ’45 saya segera menyiapkan segala yang berhubungan dengan pencairan dana Jamsostek. Kebetulan ini adalah pencairan dana Jamsostek yang kedua. Dulu sih sudah pernah mencairkan dari perusahaan yang berbeda dengan yang ini, tapi berhubung belum tahu cara dan alurnya jadi kesannya sedikit agak ribet. Tapi kalau yang sekarang, berhubung sudah tahu caranya, ya terasa lebih simple 😀

Yang dibutuhkan untuk pencairan dana Jamsostek sederhana sekali, cukup menyiapkan kartu Jamsostek asli dan fotokopi, KTP/SIM yang masih berlaku (asli dan fotokopi), Kartu Keluarga (asli dan fotokopi), dan surat referensi kerja (asli dan fotokopi). Masukkan dalam sebuah tempat yang ringkas supaya tidak tercecer ke mana-mana. Kebetulan klaim pencairan dana Jamsostek saya bisa diproses di kantor Jamsostek cabang Setiabudi yang ada di Jln. Gatot Subroto, jadi setelah izin dengan Si Bapak, segeralah saya meluncur ke sana.

Alhamdulillah lalu lintas sedang bersahabat dengan saya, sehingga kurang lebih pukul 09.30 saya sudah tiba di sana. Saya lihat ruang tunggunya sudah penuh dengan orang-orang yang juga akan mengajukan klaim. Tapi tenang, di sini semua prosesnya teratur kok, petugasnya pun sangat helpful, informasi yang diberikan juga sangat jelas. Jadi, kalau semua persyaratan sudah lengkap, kita akan diberi form isian dalam sebuah map bening dan nomor antrean. Jika form sudah selesai kita isi dan persyaratan yang dibutuhkan sudah lengkap, semuanya tinggal masukkan ke dalam map bening tersebut untuk kemudian diletakkan di keranjang khusus untuk diverifikasi oleh petugas yang berwenang.

berkas kelengkapan pencairan dana Jamsostek
berkas kelengkapan pencairan dana Jamsostek

Tanpa perlu menunggu terlalu lama, nama saya pun akhirnya dipanggil untuk menerima kembali berkas tersebut dan menunggu untuk dipanggil oleh customer service. Proses menunggunya pun tidak terlalu lama, selang 10 menit kemudian saya sudah dilayani oleh customer service yang ramah. Dalam waktu kurang lebih 15 menit semuanya selesai. Tinggal menunggu proses pencairan dana di rekening yang memakan waktu kurang lebih 7 hari kerja (pada praktiknya sih kurang dari 7x 24 jam dana sudah cair kok) 😀

Alhamdulillah dananya sudah cair tepat di 3 hari kerja, dan jumlahnya alhamdulillah, ternyata melebihi ekspektasi saya, hihihik. Jadi, siapa bilang proses pencairan dana Jamsostek itu ribet? Dua kali pencairan dana, alhamdulillah dua-duanya relatif lancar dan mudah kok 😀

[devieriana]

Continue Reading