MJ : diantara pengagum & peniru sosoknya

Heran deh, kenapa ya kok sejak Michael Jackson (selanjutnya saya sebut MJ) meninggal kok mendadak jadi banyak banget yang mengidentifikasikan dirinya menjadi atau mirip Michael Jackson? Oke taruhlah dia memang sebuah sosok yang fenomenal di bidangnya, sosok megabintang a.k.a superstar, misterius, hits maker, sampai dengan hobby operasi plastiknya yang mengubah total wajah aslinya dari sosok negroid ke sosok kaukasoid. Tapi above all dia toh hanya seorang manusia.

 

Jujur saya bukan penggemar berat MJ. Saya hanya sebagai penikmat sebagian karyanya, tapi bukan berarti kalau saya menikmati setiap karyanya saya lantas mengglorifikasi dia sebagai sosok mahadewa. Hello.. he’s just a human being, sama seperti artis lainnya. Makanya saya sampai geleng-geleng kepala karena sejak MJ diberitakan meninggal langsung semua peniru-peniru karakter MJ muncul ke permukaan. Mulai yang dandanan sama, cara bicara, make up lengkap dengan lipstik merah, gaya moon walker dancing-nya, atribut yang samasekali mirip dengan MJ semasa hidup intinya para copycaters dan sayangnya itu diatasnamakan “pekerja seni, artis”.

 

Tak dipungkiri memang MJ adalah alah satu artis yang punya kekhasan sendiri dalam hal stage performance. Karena ya memang seharusnya seperti itulah seorang performer sejati, harus bisa memunculkan karakter sejak awal kemunculannya di depan publik. Punya kekhasan sendiri entah dalam hal voice, style (gaya rambut, berbusana, gaya bicara), intinya ada sesuatu yang membuat dia berbeda dari performer yang lain (original & bukan imitasi). Yang bisa bikin orang setiap kali melihat penampilannya atau jangankan melihat baru mendengar suaranya saja bisa langsung dipastikan bahwa ini karakter suaranya dia. Karena kekhasan itulah yang bisa membuat setiap album atau konsernya selalu ditunggu & dielu-elukan para fans sejatinya.

 

Buat saya seorang imitator akan tetap imitator, dia tidak akan menjadi sama seperti yang ditirunya. Contohnya ya  yang sekarang banyak kita lihat di televisi (baca : para peniru MJ). Dengan bangga mereka menyebut bahwa merekalah “kloningan” si MJ. Bahkan ada yang dengan bangga bilang :
“MJ itu ya saya. Jiwa saya adalah jiwanya si MJ”
“saya selalu kerasukan gaya MJ di setiap stage performance saya”

Oh My God, kok kaya gak punya jati diri banget ya?

 

Kalau memang sudah memutuskan untuk menjadi seorang artis atau performer sejati kenapa tidak menciptakan image, kekhasan atau gaya sendiri? Itu baru namanya punya jati diri. Selama dia hanya sebagai peniru, akan selamanya dia terjebak dalam image yang ditirunya.
“artis XYZ itu yang mana sih?”
“itu lho, yang gayanya mirip sama MJ.”


Lepas dari artis siapa yang kita kagumi (mau MJ atau Ike Nurjannah sekalipun), kalau memang sudah niat terjun ke dunia selebritis ya coba buatlah image/karakter kalian sendiri. Orang akan jauh lebih mengenal kalian sebagai diri kalian, bukan sebagai imitasi dari artis yang kalian tiru. Kecuali kalau kalian memang sengaja memanfaatkan diri kalian sebagai sosok peniru yang tidak berani tampil menjadi diri sendiri ya..

[devieriana]

 

 

 

Continue Reading