That Fabulous Hair

fab hair

 

Syarat : rambut hitam, lurus, panjang, wajah cantik, tinggi badan proporsional

Dulu, almarhum eyang saya sering sebal sama iklan shampoo. Tiap kali liat iklan shampoo pasti mukanya eneg. Bukan apa-apa, karena berasa iklan shampo itu selalu menggunakan “figur” yang sama dengan syarat kurang lebih kaya yang saya tulis diatas itu. Apa karena ukuran cantik/sempurna itu masih berdasarkan fisik yang sempurna dari ujung kepala sampai ujung kaki ya?

“kenapa sih iklan shampoo itu selalu harus pakai model yang rambutnya item, panjang, & lurus? Mbok ya sekali-kali pakai model yang rambutnya keriting, ikal, kulitnya nggak kaya orang-orang Indonesia Timur gitu. Kan konsumen mereka bukan hanya orang-orang yang rambutnya panjang, item & lurus.. Memangnya pemasarannya nggak nyampai ke Indonesia Timur ya?”

Saya dulu ketawa aja. Lha ya bener dong, namanya juga jualan, kalau bintang iklannya nggak representatif apa ya laku barang yang dijual? Contohnya jual obat pelangsing tapi yang jadi model iklannya gendut, ya mana ada yang percaya sama dia kalau abis mengkonsumsi pil diet? Atau iklan vitamin/susu tapi yang ngiklanin cungkring, lemes, kantung mata menghitam & tak bergairah. Ini jual vitamin apa pil koplo sih? Begitu juga dengan iklan shampo. Namanya juga menjual kelebihan produk ya dimaksimalkan sampai dengan pemilihan bintang iklan yang “representatif” itu tadi

Image bintang iklan shampoo sampai sekarang masih didominasi oleh wanita cantik, bentuk & tinggi badan yang proporsional, & berambut panjang tergerai. Walaupun dalam perkembangannya sekarang sudah berubah, ada yang rambut pendek & rambut tanggung (nggak panjang banget tapi juga nggak pendek banget), nggak melulu lurus tapi juga mulai ada yang wavy. Kenapa dari dulu image perempuan dengan rambut hitam & panjang jadi favorit ya karena kita kan orang Indonesia pastinya mayoritas rambutnya hitam. Dulu punya rambut hitam, lurus, panjang jadi cita-cita semua perempuan di Indonesia lho *sok tahu*.

Pernah lho gara-gara rambut saya yang nggak hitam ini (maklum kan blasteran… hueekk3x plus cuiih..) kemakan iklan penghitam rambut gara-gara ngeliat rambut adik saya yang hitam banget (alami), sementara rambut saya tebal tapi tumbuh dengan warna kecoklatan. Asli, bukan karena saya kebanyakan main layangan, sumpah.. ini emang dari sononya begini. Mungkin Tuhan ingin menyesuaikan dengan wajah saya yang bule ini ya.. *digampar pake gilesan*. (Kiddinglah, wajah saya Jawa banget kok.. ) Akhirnya saya beli & pakai tuh macam leave on conditioner secara rutin.. dan hasilnya adalah.. Taraaaaa…

 

TETEP nggak item..  *putus asa* 🙁

Berbagai cara saya coba untuk menghitamkan rambut biar kaya yang di iklan-iklan itu sampai akhirnya saya pakai Henna penghitam rambut. Sejauh itu saya puas dengan hasil rambut hitam instan ala India itu. Sampai akhirnya saya bosan sendiri dengan rambut hitam legam yang pelahan tapi pasti “menyoklat” lagi (eh, menyoklat?bahasa apa pula itu?). Maksudnya jadi kecoklatan lagi gitu. Yo wis akhirnya sekarang malah saya coklatin beneran :D.

Dalam perkembangannya sekarang ternyata banyak tuh iklan shampoo yang tidak lagi menggunakan model berambut panjang nan hitam & legam.. Sekarang banyak yang pakai model dengan rambut kecoklatan, bergelombang, bahkan keriting. Mungkin karena cara pandang orang tentang rambut ideal sudah banyak berubah. Bukan lagi hanya pada rambut hitam lurus, panjang tergerai saja, tapi jualan produknya juga sudah lebih beragam. Sudah banyak yang bergeser ke arah perawatan rambut. Menjadikan rambut lebih sehat dari akar hingga ujung rambut apapun warna & seberapa panjang rambutnya. Mau sepanjang/sependek apapun kalau kurang terawat juga jatuhnya nggak enak dilihat bukan?

Akhirnya sayapun juga mikirnya sama.. Ya sudahlah, yang penting rambutnya sehat. Mau (di)warna(in) macam apapun juga asal perawatannya bener ya hasilnya akan bagus.
*ngibasin rambut sampai kutu berjatuhan* ;))

Bukan berarti kalau sekarang rambut saya kecoklatan karena saya pengen jadi (sok) bule ya? Halah, nggak mungkin banget. Mana ada bule muka Jawa & logat medok kaya saya… :D. Tapi lebih karena menyesuaikan dengan warna asli rambut saya yang emang nggak hitam itu, malah ada unsur keperakannya (halah, baca aja : uban) ;)). Kalau uban emang sejak SMA udah mulai muncul karena faktor keturunan (papa saya SMA udah mulai ubanan dikit-dikit). Jadi, mewarnai rambut selain untuk menyesuaikan dengan warna rambut saya juga untuk nutupin uban =))

Eh, tapi tetep saya belum dapet tuh produk yang pakai model asli dari Indonesia bagian Timur yang keriting abis kaya finalis Putri Indonesia yang dari Papua itu. Padahal mereka eksotis banget ya.. Kayanya juga bagus kalo juga diberi kesempatan jadi bintang iklan shampo. Biar gimana juga kan mereka juga konsumen produk shampo yang membuat rambut indah itu ya.. 🙂

[devieriana]

 

gambar dipinjam dari sini

Continue Reading