Dibalik tulisan tangan saya

Grafologi adalah seni membaca karakter tulisan tangan. Semirip-miripnya tulisan seseorang dengan lainnya pasti ada bedanya karena tulisan tangan seseorang itu khas. Dari tulisan tangan pula karakter dan kepribadian kita bisa terbaca. Ada yang menyatakan bahwa tulisan tangan disebut juga dengan tulisan otak sebab perintah gerak yang membuat tulisan itu berasal dari otak, bukan dari tangan.

Nah, kemarin, gara-gara saya ngambeg sama salah satu sahabat saya yang super sibuk, akhirnya dia “meluluhkan hati saya” (halah) dengan mau membaca karakter saya melalui tulisan tangan. Aheey!\:D/. Padahal kita sudah hampir 5 tahunan kenal dan (kayanya sih) sudah sama-sama tahu karakter masing-masing. Tapi tak apalah, hitung-hitung buat menebus kesalahan dia karena sudah nyuekin saya selama beberapa waktu karena kesibukannya itu. Halah.. ;)).

Berhubung sayanya di Jakarta, dan dia di Tangerang maka percakapan dilangsungkan via chat di gtalk. Pertama-tama saya diminta menuliskan tentang apa saja di selembar kertas HVS polos (jangan kertas koran), semakin banyak apa yang saya tulis semakin bagus. Saya diminta menulis pakai bolpoin yang biasa aja, nggak usah pakai yang mahal-mahal. Ya iyalah, saya mana punya bolpoin mahal sih. Blah! Menghina! [-(. Jangan lupa di akhir tulisan disertakan tanda tangan. Nah, nanti kalau sudah selesai, tulisannya langsung di-scan dan dikirimkan ke email dia.

Akhirnya saya pun mulai menulis dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Tak terasa hampir 2 paragraf tulisan berhasil saya selesaikan, yang kalau dilihat-lihat tulisan saya itu lebih mirip tulisannya bebek ketimbang tulisan manusia..

Saya : udah aku kirim tuh, ternyata tulisanku kalau diliat-liat jelek ya 😐

Teman : OK, aku analisa dulu ya..

Saya : gaya deh bahasanya sekarang analisaaa.. ;))

Teman : kamu yang gaya, pakai di-convert ke pdf segala :p

Saya : ih itu otomatis tau! Trus, gimana? Apa yang bisa kamu baca dari tulisan tanganku?

Teman : yaelah, sabar dong, Bu. Ini juga baru mau dibaca.. ~X(

Saya : ah, bilang aja kamu mau buka contekan.. *nuduh semena-mena*

Teman : ih, kagaaaak! Serius nih, lagi mengamati tulisan kamu.. :-B

Saya : :> :p

Teman : sambil melihat apakah ada perilaku seksual kamu yang aneh.. :))

Saya : wooogh, emang bisa juga, ya? *mulai panik, mulai panik* 😮

Teman : hoho, ya bisalah.. Kenapa, lo? Panik ya? Panik ya? :p ;))

Saya : haduh, perilaku seksualku selama ini menyimpang nggak ya? :-s

Teman : hayoh loooh. Udah sana, sambil diingat-ingat gih, jangan-jangan beneran ada yang menyimpang, entah berapa derajat gitu.. :p

Saya : ih, kampret deh.. [-( . Udah, buruan!

Teman : hiiih, sabar Bawel! Lagi ditulis iniiiih… ~X(

Saya : :-w

Semenit. Dua menit. Tiga menit. Enam menit. Sepuluh menit. Lima belas menit. Triiing! Bebe saya pun akhirnya berbunyi, satu email saya terima. Kemunculannya bak suara oven toaster memunculkan roti panggang yang sudah matang. Saya dengan harap-harap cemas seperti sedang menanti kelahiran bayi, mulai membaca dengan seksama dari atas ke bawah. Ya iyalah masa mau dari kanan ke kiri, emangnya tulisan Arab. Mendadak senyum-senyum sendiri, kadang ngikik-ngikik sendiri. Sedikit surprise karena kok banyak benernya ;)). Ya setidaknya ada deh beberapa poin yang saya akuin iya saya banget. Tumben dia agak-agak jenius membaca karakter saya.

Mau tahu nggak hasilnya seperti apa? Tapi sengaja nggak saya tulis semua ya, saya rangkum aja soalnya panjang. Kalau saya tulis semua jadi terbongkar dong daftar panjang kejahatan kemanusiaan saya :-“. Ini dia hasilnya :

” Pengendalian diri kamu bagus. Seringkali kalau punya keinginan, cenderung “memaksakan” kehendakmu pada orang lain, tapi dengan cara yang diplomatis. Sadar keindahan. Punya jiwa bisnis. Ekspresif. Cukup well organized. Mudah bosan, tapi tetap punya optimis, ambisi yang bagus dalam mencapai tujuan, inisiatif dan proaktif yang baik. Mampu bekerja dalam tim. Bisa merespon ide baru, dan tidak gampang berkecil hati. Kamu sangat talkative, senang bicara, fasenya sudah tergolong gawat. Dapat memutuskan sesuatu dengan cepat dan terarah. Multi talented, bakatnya banyak. Bisa observasi dengan baik sebelum mengambil keputusan. Yang mengagumkan dari kamu, kamu dapat memutuskan sesuatu dengan cepat tapi tetap berusaha mendapatkan data yang banyak terlebih dulu sebelum memutuskan sesuatu. Nggak segan-segan untuk berbohong walaupun itu untuk kebaikan. Suka menolong orang lain. Pikiranmu kritis. Mampu berpikir cepat. Punya antusiasme yang besar. Cerdas, dapat diandalkan. Kemampuan sosial dan inisiatifmu baik. Terbuka banget orangnya. Punya cita-cita yang tinggi. Tidak punya masalah sex. Hubungan sosial bagus, dan ingin mempertahankan hubungan sosial yang sekarang sudah dimiliki… dst “

Alhamdulillah.. Nggak sia-sia deh saya nulis sampai jari minta di-makarizo. Sebagian sih benar. Sebagian besar saya baru tahu kalau saya ternyata begitu orangnya. Terutama pas dibilang talkative dan fasenya sudah cukup gawat :-s. Selama ini nyadar kalau saya orangnya cerewet, tapi stadiumnya nggak sampai parahlah, biasa aja gitu. Sebagian lagi, “ah sebenernya saya nggak gitu-gitu amat kok..”. Nggak gitu-gitu amat cerdasnya.. *sibakkan poni, benerin sanggul.

Tak lama setelah menerima email balasan, saya langsung merespon untuk bilang terimakasih dong sama sahabat saya itu.

Teman : hmm, ok.. trus gimana komentarmu? Berapa persen kebenarannyaa? 100%? Ayo cerita sama aku.. 😕

Saya : hahaha, aku nggak tahu harus berapa persen ngasih ukuran keakuratannya. Tapi kayanya sih antara 80% – 90% bener deh. Tumben pinter.. *puk-puk*

Teman : hmm gitu deh pasti. Kalau yang bagus-bagus aja dibilang bener. Tapi coba kalau aku kasih yang jelek-jelek pasti dibilang salah semua [-(. Itu sih belum seberapa, Neng. Tadinya mau aku kasih yang bagus-bagus semua. Bisa kuduga pasti tingkat prosentase akurasi yang bakal kamu kasih ke aku adalah 100%. :))

Saya : Eh siapa bilang itu nggak ada negatifnya? Ada dong, dan aku setuju dengan itu.. Tuh yang kamu bilang aku “talkative parah”, negatif kan? Serius aku baru tahu. Huhuhu, emang aku separah itu ya? Mesti bawa lakban dong kalau kemana-mana.. :-?. Terus, yang memaksakan kehendak, itu juga bener. Aku kadang suka begitu sih #-o

Teman : :-” *ngikir kuku*

Jadi begitulah.. Sedikit banyak saya jadi tahu siapa saya sebenarnya. Berasa jadi pahlawan pembasmi kejahatan nggak sih? >-). Ya walaupun jujur sampai sekarang sebenarnya saya lebih penasaran sama hasil psikotest yang dulu sering saya ikuti itu. Apalagi pas sesi menggambar orang, pohon, atau menggambar lainnya. Pengen tahu aja sebenernya saya pantes ikut lomba menggambar apa enggak, gitu.. :-B

*PLAAAKKK!!*

[devieriana]

Continue Reading