Nostalgia SMA

Pagi ini saya menerima email dari milist SMAN 3 Malang yang isinya mengabarkan kalau ada teman kami yang sudah merilis buku pertamanya yang berjudul The Way to Happiness Menapaki Jalan Kebahagiaan yang Membebaskan – Arief Alamsyah N. Ini yang menulis kebetulan adalah mantan ketua OSIS kita lho.. Seorang mantan siswa yang dulunya juga sudah pinter banget, dan sekarang berkarir sebagai seorang dokter 🙂

Hmm, jadi ingat 15 tahun yang lalu pas jaman-jaman SMA nih.

Masih ingat dulu ketika dia menjadi ketua OSIS, sekolah kami mendatangkan DEWA 19 sebagai bintang tamu di acara PSCS di GOR Pulosari Malang.. Nah nggak tahu bagaimana cerita detailnya krn saya nggak ikut kepanitiaan, yang jelas mendekati waktu pementasan GOR sudah penuh ma fans-fans fanatiknya Dewa. Tapi entah kenapa juga yang namanya sound system belum lengkap datang semua ke GOR..

Panik dong, jelas. Yang namanya crowd sudah berisik banget nggak sabar lantara jam pertunjukan sudah melebihi jam yang dijanjikan. Nah si Arief ini , yang punya beban tugas berat sebagai ketua OSIS sekaligus Ketua panitia akhirnya maju ke panggung untuk menenangkan penonton sekaligus menenangkan kepanikan panitia di backstage.. Dengan lantang dia maju ke panggung, “tenang saudara-saudara, saya pastikan Dewa 19 akan tampil malam ini !”.. (padahal panitia di belakang panggung nangis semua). Salut deh buat ketenangannya..

Nah yang namanya panik, pasti akan bikin otak nggak jernih mencerna omongan atau apapun kan? Disaat panitia mengadu ke salah satu guru yang juga terlibat dalam kepanitiaan jadi ada percakapan lucu deh..

Siswa : “Pak, soundnya belum datang!”
Guru : “Wis, gampang, Sonya nanti tak susule” (sudah, gampang, Sonya nanti aku yang jemput)
Siswa : “Lho pak.. SOUNDnya SOUNDnya..”

Hyahahahahaha, pak, yang belum dateng itu SOUND SYSTEM-nya .. bukan temen kita yang namanya Sonya.. Ah gimana sih Bapak nih.. :D. Ternyata kalau lagi panik kita bisa lucu juga ya..

Anyway, selamat buat bukunya ya Rif. Goodluck for you 🙂

Continue Reading

Secret Admirer ..

Beberapa waktu lalu, waktu istirahat dirumah (bedrest). Saya mendadak terima sms & miscalled dari nomor yang tidak saya kenal. Sebenarnya sih sudah beberapa hari lalu nomor ini masuk ke nomor handphone saya tapi selalu saya abaikan. Ya memang apa awalnya saya angkat & sempat ngobrol, tapi berhubung dianya yang sok misterius & nggak mau bilang dia siapa, ya sudajh selanjutnya saya abaikan.

Anehnya, dia sejak awal tahu siapa saya lho. Nomornya simPATI area Jakarta 081389304xxx. Dengan sok akrab si beliau ini ngatain saya sombong kalau sms/telponnya saya cuekin. Lha saya ya males tho kalau berhubungan sama orang yang nggak jelas & belagak sok misterius gitu. ~X( .Awalnya sih saya pikir pasti nomor salah sambung. Lha tapi masa salah sambung kok terus? Malah  pas saya jutekin dia bilang “ah, Devi ternyata orangnya sombong..”. Yaelah, nih orang. Kenal aja enggak malah ngatain saya sombong pula :((. Gini lho maksud saya, iya kalo ternyata saya memang Devi yang dia maksud, lha kalo ternyata Devi yang lain, kan jadi sama-sama kecele tho?

Dia mengaku bernama Joseph. Duh, ini Joseph yang mana lagi ya? Ada sih temen yang namanya Joseph tapi dia temen di Telkomsel Surabaya & kayanya nggak mungkin banget dia ngisengin saya samapai kaya begini. Lagian juga ngga ada urusan dia sama saya, nomornya pun bukan nomor area Jakarta, melainkan nomor dinas Telkomsel. Saya juga hafal sama body suaranya, nggak medok Jakarta kaya yang sekarang ini. Nah lho, terus Joseph yang mana coba? 😕

Nah ada kejadian yang sempat bikin saya BT tapi sekaligus menggelikan buat saya ;)). Sewaktu saya habis pulang dari rumah sakit Medistra pasca sectio melahirkan almarhumah putri saya, masih kliyeng-kliyengannya kena obat, alhasil saya tidur pulas. Saya bangun gara-gara ada telpon masuk & saya nggak inget kalau itu nomor dia, tapi ya sudahlah saya angkat sambil mata kriyep-kriyep.

Saya  : halo..
Joseph  : hai.. Devi, apa kabar? *nada sok akrab*
Saya : mmh..baik
Joseph : ummh.. lagi sibuk ya? lagi di kantor?
Saya : enggak, dirumah.. lagi tidur nih, .. kenapa? *males*
Joseph : ooh.. kamu pasti lagi cuti yah… *sok tahu*
Saya  : enggak, agi bedrest aja..
Joseph : lho.. emang Devi sakit apa? kok nggak bilang-bilang sih kalau lagi sakit? ini lagi dimana? sama siapa?
Saya : bukan, aku nggak sakit. Tapi lagi istirahat aja habis operasi caesar 4 hari yang lalu..
Joseph : (diam beberapa saat) .. mmm.. mak..mak.. sud kamu gimana? *gagap*
Saya : iya, caesar.. habis melahirkan..
Joseph : HAH?? tapi.. tapi.. kkk.. kamu punya suami kan? *gagap beneran*

G U B R A A A A A A A K… !!!

Pertanyaan yang bodooooohh…

.. sabar.. sabar ..

Saya : Hya iyyyyyalaaaahhh.. Kamu pikir aku aku wanita apaan yang hamil tanpa bersuami? Maksud kamu apa? *nyolot*
Joseph : oo.. oh.. kalo gitu. maaf.. maaf.. Ya udah deh, met istirahat ya Dev.. Sori dah ganggu..
Saya : ok, ok.. makasih..

… klik…

Sejak saat itu, dia nggak pernah telpon lagi.. ;)) . Hmm, sampai sekarang saya masih heran, dia dapat nomor telfon saya dari mana? Kalau iya iseng, masa iya sampai segitunya. Bahkan dia tahu nama saya, saya kerja dimana. Kalau iseng kan nggak mungkin kaya begitu. Itu asumsi saya sih :-?. Asli deh penasaran 😀

Ya udahlah ya..buat yang mengaku bernama Joseph & nelpon saya kapan hari, sekedar saran, makanya lain kali nggak usah sok misterius gitu ya. Kalau ada kejadian kaya gini yang kaget siapa? Situ kan? ;)). Kalau niatnya mau kenalan ya ayo, saya welcome kok sama temen baru. Saya juga nggak akan menyembunyikan identitas saya kok. Ketika saya single ya saya bilang single. Kalau saya sudah punya pacar ya saya bilang punya pacar. Sekarang saya sudah berkeluarga ya pasti saya bilang I’m not available anymore, alias sold out ;;)

[devieriana]

ilustrasi saya ambil dari sini

Continue Reading

Aku Ikhlas Ya Allah ..

 

lavender-necklaces

 

 

Entah kenapa akhir-akhir ini Allah menjawab semua pertanyaan-pertanyaanku dengan caranya secara tidak langsung.. Kadang kalo aku punya pertanyaan dalam waktu yang tak terlalu lama (dalam hitungan hari) Allah “menjawab”-ku.. Entah dalam bentuk tindakan, perbuatan, atau melalui orang lain yang seolah seperti sengaja dihubungkan ke arahku..

Subhanallah.. Apakah ini artinya Allah sayang sama aku ya?

Seperti beberapa bulan yang lalu ketika aku bertanya-tanya kenapa sih Allah memberikan pasanganku bukan dengan si A, si B, atau si C.. atau kenapa sih tidak semua manusia diberikan kebahagiaan, kenapa harus ada si miskin & si kaya, kenapa harus ada kesedihan & kegembiraan, atau kaya kejadian yang aku alami beberapa waktu yang lalu.. Sampe merinding aku kalo mengingat jawaban-jawaban pertanyaanku sendiri.. karena apa? jawabannya ga pake lama.. dalam hitungan hari langsung terjawab.. Subhanallah..

(related to this post : http://devi123.multiply.com/journal/item/95/Friday_Learning)

 

Seperti saat aku masih berduka karena kehilangan my beautiful baby girl Sophie beberapa waktu yang lalu, aku sempat bertanya.. “kenapa Engkau memanggil dia secepat itu? saat kami mulai merasakan kebahagiaan & mulai menyayanginya ya Allah..”

Dan .. ternyata Allah menjawabku melalui renungan berikut ini.. Sampe nangis aku bacanya..

 

*****

Ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia lima tahun. Pada suatu sore, Anisa menemani Ibunya berbelanja di suatu supermarket. Ketika sedang menunggu giliran membayar, Anisa melihat sebentuk kalung mutiara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik. Kalung itu nampak begitu indah,sehingga Anisa sangat ingin memilikinya.

 

Tapi… Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji: Tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli.  Dan tadi Ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik. Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya :

 

“Ibu, bolehkah Anisa memiliki kalung ini ? Ibu boleh kembalikan kaos kaki yang tadi… ” Sang Bunda segera mengambil kotak kalung dari tangan Anisa.  Dibaliknya tertera harga Rp 15,000. Dilihatnya mata Anisa yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas. Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tak mau bersikap tidak konsisten…

 

“Oke … Anisa, kamu boleh memiliki kalung ini. Tapi kembalikan kaos kaki yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, Ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju ?” Anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke raknya.”Terimakasih. .., Ibu”.

 

Anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya.  Menurutnya, kalung itu membuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik Ibunya.  Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur. Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab, kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau…

 

Setiap malam sebelum tidur, Ayah Anisa akan membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita, Ayah bertanya

 

“Anisa…, Anisa sayang ngga sama Ayah ?”

“Tentu dong… Ayah pasti tahu kalau Anisa sayang Ayah !” 

“Kalau begitu, berikan kepada Ayah kalung mutiaramu…”

“Yah…, jangan dong Ayah ! Ayah boleh ambil “si Ratu” boneka kuda dari nenek… ! Itu kesayanganku juga”

“Ya sudahlah sayang,… ngga apa-apa !”. Ayah mencium pipi Anisa sebelum keluar dari kamar Anisa.

 

Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, Ayah bertanya lagi,

 

“Anisa…, Anisa sayang nggak sih, sama Ayah ?”

“Ayah, Ayah tahu bukan kalau Anisa sayang sekali pada Ayah ?”. 

“Kalau begitu, berikan pada Ayah kalung mutiaramu.”

“Jangan Ayah… Tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie ini..” Kata Anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain. Beberapa malam kemudian, ketika Ayah masuk kekamarnya, Anisa sedang duduk diatas tempat tidurnya.

 

Ketika didekati, Anisa rupanya sedang menangis diam-diam.  Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan. Dari matanya, mengalir bulir-bulir air mata membasahi pipinya…

” Ada apa Anisa, kenapa Anisa ?” Tanpa berucap sepatah pun, Anisa membuka tangannya. Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya

 

” Kalau Ayah mau… ambillah kalung Anisa”  Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Anisa.

 

Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih… sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi Anisa…

 

“Anisa… ini untuk Anisa. Sama bukan? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau” Ya…, ternyata Ayah memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi Anisa.

 

Demikian pula halnya dengan ALLAH. Terkadang Dia meminta sesuatu dari kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang-kadang kita seperti atau bahkan lebih naif dari Anisa : Menggenggam erat sesuatu yang kita anggap amat berharga,dan oleh karenanya tidak ikhlas bila harus kehilangan.. . baik itu berupa barang/harta ataupun orang yang kita kasihi..

 

Untuk itulah perlunya sikap ikhlas, karena yakinlah bahwa ALLAH tidak akan mengambil sesuatu dari kita jika Dia tidak akan menggantinya dengan yang lebih baik.

 

 

.. Ya Allah, maafkan aku.. sekarang aku udah ikhlas kok. .

 

 

Continue Reading

Malaikat Duniaku ..

Suatu ketika, seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Menjelang diturunkannya, ia bertanya kepada Tuhan :

“Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimkanku ke dunia. Tapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah” kata si bayi..

Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu”

“Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini cukup bagi saya untuk bahagia”, demikian kata si bayi..

Tuhan pun menjawab,, “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu, akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia”

Si bayi pun bertanya kembali, “Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?”

Sekali lagi Tuhan menjawab, “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo’a”

Si bayi masih belum puas. Ia pun bertanya lagi, “Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya ?”

Dengan penuh kesabaran Tuhan menjawab, “Malaikatmu akan melindungimu bahkan dengan taruhan jiwanya sekalipun”.

Si bayi pun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya, “Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi.. “

Dan Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku. Dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku. Walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu”

Saat itu surga begitu tenangnya. sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya, “Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat di rumahku nanti ?”

Tuhanpun menjawab,  “Kamu dapat memanggil malaikatmu…  IBU”

Kenanglah ibu yang menyayangimu.. Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi..

Ingatkah engkau, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu. Ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu? Dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit ?

Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan. Kembalilah memohon maaf padanya yang selalu rindu akan senyumanmu. Jangan sampai kau kehilangan saat-saat yang kau rindukan di masa datang.

Ketika ibu telah tiada. Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita. Tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia. Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya. Yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya. Tak ada lagi. Dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo’akanmu disetiap hembusan nafasnya.

Kembalilah segera peluk ibu yang selalu menyayangimu. Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik untuk ibu..

dicuplik dari email seorang sahabat

[devieriana]

teruntuk Mamaku tercinta… makasih buat semuanya kemarin ya Ma.. perhatian & kasih yang tak putus-putusnya..

.. I love you..

.. I owe you much things in life my Dear Angel ..

Continue Reading

Thank You ..

Bagaimana rasanya kembali masuk kantor setelah hampir selama limabelas hari kita bedrest dirumah? Rasanya, seperti anak sekolah yang baru masuk sekolah. Semua terasa kembali “baru”. Campur aduk, antara sedih, dejavu, senang karena kembali bertemu dengan teman-teman, mendadak amnesia karena lupa semua login & password aplikasi kinerja ;))

Yang jelas, rasa kehilangan itu masih ada. Tapi ya mungkin ini adalah bagian dari rencana-Nya. Mungkin Allah punya rencana yang jauh lebih indah untuk kami yang tidak kami ketahui. Atau mungkin Allah ingin mempersiapkan kami secara lahir bathin dulu ya? Entahlah, wallahualam bisshawab, yang penting berbaik sangka saja sama Allah ya.. 🙂

Hari pertama masuk kantor apa yang kulakukan? Konferensi pers, pastiny. Karena ada banyak teman yang belum tahu kronologisnya kenapa saya lama tidak terlihat. Bahkan ada yang menyngka saya sudah cuti melahirkan atau resign :). Menjelaskan satu persatu tentu saja melelahkan ya, sama saja seperti mengulang-ulang cerita duka. Kalau bisa direkam mending saya rekam saja ya, biar kalau ada yang bertanya saya tinggal menekan tombol “play” 😀

Tapi alhamdulillah, ternyata semua peduli & sayang sama saya. Perhatian mereka luar biasa. Lebih dari apa yang saya bayangkan sebelumnya. Bahkan teman-teman callcentre yang tidak semuanya saya kenal, ketika saya masuk kantor banyak yang menyapa & mengucapkan ikut berduak cita. Haduh, jadi terharu saya.. :((

Terimakasih untuk semua perhatian & doanya. Untuk kunjungan seluruh teman-teman & manajemen callcentre Telkomsel Jakarta. Terimakasih juga untuk Mas Safir, buket bunganya cantik :). Terimakasih untuk semua sms, email dan telepon yang masuk selama saya dirawat di RS Medistra kemarin. Terimakasih untuk semua dukungannya. Dan tak lupa untuk seorang sahabat yang rajin mengirimkan offline message-nya di YM .. >:D<

Terimakasih ya.. Saya alhamdulillah sudah sehat & siap beraktivitas kembali kok :-bd. It’s nice having friends like all of you.. >:D<

[devieriana]

Continue Reading