Upacara Daring? Kenapa Tidak?

Tahun 2020 menjadi tahun yang memprihatinkan namun sekaligus istimewa bagi bangsa Indonesia. Di tengah pandemi, ternyata kita masih bisa merayakan HUT Kemerdekaan sekalipun dalam keterbatasan.

Untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan upacara peringatan kemerdekaannya secara digital akibat pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih belum reda. Demi memeriahkan acara tersebut, panitia telah menyediakan 17845 undangan digital yang bisa didapatkan secara daring oleh para peserta upacara melalui link registrasi pandangistana.setneg.go.id. Bukan itu saja, para peserta upacara yang telah melakukan registrasi dapat mengikuti gladi bersih upacara dan upacara secara langsung via Zoom.

Presiden Joko Widodo hadir secara langsung dengan didampingi sejumlah pejabat dan pejabat negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 17 Agustus 2020. Dalam balutan pakaian adat Nusa Tenggara Timur, kain motif Berantai Kaif Nunkolo, Presiden Joko Widodo memimpin upacara peringatan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI dalam suasana khidmat.

Rangkaian upacara pengibaran bendera yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 10.30 itu diawali dengan tayangan rekaman wawancara dengan mantan presiden Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, ditampilkan pula pertunjukan musik pra-rekaman yang memberikan penghormatan kepada para pahlawan bangsa.

Dalam salah satu segmen video, penyanyi Raisa membawakan lagu “Indonesia Pusaka” dengan latar belakang tayangan sejumlah petugas medis yang tengah berjuang di garis terdepan dalam melawan penyebaran Covid-19.

Tidak seperti upacara di tahun-tahun sebelumnya, peringatan HUT RI Ke-75 ini tidak menampilkan susunan lengkap tim pengibaran bendera nasional (Paskibraka). Kalau biasanya ada 8 orang Paskibraka, tahun ini hanya ada 3 anggota Paskibraka Nasional 2020 yang bertugas untuk mengibarkan Sang Merah Putih. Semua dilakukan dalam jumlah terbatas, namun tidak mengurangi esensi dan kekhidmatan upacara itu sendiri.

Jika tahun sebelumnya seusai upacara di kantor saya langsung menuju ke Istana Merdeka untuk menyaksikan secara langsung upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI, tahun ini saya mengikuti secara daring bersama 17845 undangan lainnya.

Memang jujur rasanya pun berbeda. Karena upacara via daring ini sama seperti menyaksikan upacara secara langsung melalui televisi. Bedanya, karena ini dilakukan via aplikasi Zoom, maka para peserta di bagi ke dalam beberapa room dengan beberapa MC yang mendampingi para peserta upacara hingga upacara berakhir. Selain itu, selama menunggu upacara dimulai, MC menyampaikan beberapa informasi terkait hal-hal yang berhubungan dengan upacara, dan ada gimmick berupa kuis pertanyaan seputar acara dengan hadiah berupa souvenir upacara yang akan dikirimkan ke alamat peserta yang berhasil menjawab pertanyaan.

Oh ya, ada satu hal menarik pada pelaksanaan upacara peringatan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI ini, yaitu diberikannya anugerah penghargaan oleh MURI yang diserahkan kepada Sekretariat Presiden, Kementerian Sekretariat Negara, sebagai pemrakarsa dan penyelenggara upacara peringatan HUT kemerdekaan secara daring dengan peserta terbanyak di dunia. Sebab belum ada negara yang menggelar upacara kemerdekaan secara daring yang diikuti oleh ribuan peserta secara langsung.

Dirgahayu Indonesiaku! Mari berjuang dan menjadi pahlawan sesuai dengan porsi dan posisi masing-masing. Tidak tertular dan tidak menularkan COVID-19 adalah cara berjuang terbaik untuk saat ini.

Merdeka dari COVID-19, merdeka Indonesia!

Continue Reading

Catatan di Hari Ke-138

Tak terasa kita sudah 138 hari melakukan segala aktivitas dari rumah. Tahun yang lumayan berat bagi semua orang. Tentu masih segar dalam ingatan ketika pandemi melumpuhkan hampir seluruh negara di dunia, dan bagaimana pandemi mengubah seluruh tatanan sosial, ekonomi, budaya, hingga kepemimpinan politik.

Pandemi menjadikan semua terpaksa harus dilakukan dari rumah. Salah satunya adalah sekolah. Bukan sebuah hal yang mudah terutama bagi anak, yang nature-nya adalah bermain, menyentuk, memeluk, berinteraksi secara langsung dengan teman-temannya.

Demikian halnya dengan Alea. Anak yang baru senang-senangnya bermain bersama teman-temannya ini terpaksa harus bersekolah di rumah hingga menjelang akhir masa sekolah TK-nya. Zaman sekarang, berhubung level TK saja sudah mengenal istilah wisuda, maka wisuda TK Alea pun terpaksa harus dilakukan secara daring. Semua bahan untuk pembuatan video wisuda harus dikumpulkan secara digital melalui google drive sesuai dengan format yang telah ditentukan. Semua prosesi wisuda, pengalungan medali kelulusan dan pemberian ucapan selamat pun dilakukan oleh orang tua siswa. Ya, anak-anak wisuda sendiri di rumah.

Sekalipun mereka belum paham sepenuhnya makna dan tujuan wisuda, tapi saya yakin kelak era wisuda online ini akan menjadi kenangan tersendiri ketika mereka dewasa. Ketika pandemi telah usai, dan manusia bisa kembali beraktivitas dan berinteraksi dengan manusia lainnya secara normal.

Tahun 2020 juga menjadi tahun awal Alea masuk SD. Beruntung semua proses seleksi siswa sudah dilakukan di akhir tahun 2019. Jadi siswa yang dinyatakan lolos seleksi tinggal masuk dan mulai bersekolah di tahun ajaran baru. Tentu saja proses pembelajaran masih dilakukan jarak jauh secara daring. Berbekal pengalaman di masa TK yang sudah mengena pembelajaran daring, maka ketika beralih ke SD dan masih menggunakan cara belajar yang sama, Alea relatif lebih mudah menyesuaikan. Walau tentu tidak semua anak betah berada di depan PC/laptop dalam waktu yang lama, ya.

Sesekali siswa (didampingi orang tua) harus ke sekolah, sekadar untuk mengambil bahan pembelajaran atau memenuhi jadwal vaksin. Namun, walau hanya sebentar, dan tidak sempat bertemu dengan semua teman sekolahnya, Alea gembiranya bukan main. Serindu itu dia bersekolah.

Semoga semua anak era Covid-19 ini masih betah belajar daring hingga pandemi berakhir. Dan, yang lebih penting adalah semoga para orang tua masih punya stok sabar yang berlimpah dalam menemani anak-anak belajar di rumah, ya.

Selamat menjalani tahun ajaran baru, anak-anak. Tetap semangat belajar walau masih di rumah, ya. Semangat, semuanya!

Continue Reading