A Self Reminder: Allah Sang Mahasutradara

-----

“Sesuatu yang kita anggap baik belum tentu baik di depan Allah, begitu pula sebaliknya, sesuatu yang kita anggap buruk belum tentu buruk di depan-Nya. Dialah Sang Mahatahu akan segala sesuatu…”

—–

Buat saya, hidup itu seperti layaknya sebuah film. Kita adalah aktor-aktor yang sedang menjalani sebuah script atau skenario, sedangkan Tuhan adalah sutradaranya. Film (kehidupan) saya dan film (kehidupan) kamu, pasti berbeda. Tapi, meski berbeda bukan berarti kita tidak pernah ada dalam satu frame yang sama. Mungkin saja kita yang berada di belahan bumi yang berbeda dipertemukan oleh-Nya untuk menjalani sebuah skenario; misalnya saling bertemu, mengerjakan sesuatu bersama, atau cuma sekadar saling sapa satu sama lain. Tapi sebaliknya mungkin saja kita yang duduk bersebelahan justru tidak saling mengenal satu sama lain karena kita lalu pergi begitu saja tanpa ada percakapan/perkenalan sama sekali. Bisa saja, kan? 🙂

Sesekali dalam hidup, kita pasti akan tertawa. Dan sebagai penyeimbang, kita pun pasti pernah menangis. Walau demikian hidup harus tetap berlanjut, kan? Dalam skenario itu mungkin kita harus beradegan berlari, terjatuh, berjalan, merangkak, bahagia, terluka, menangis dan tertawa, begitu seterusnya untuk menggenapkan skenario yang sudah ditulis oleh-Nya.

Saya adalah salah satu yang telah menjalani sebagian skenario-Nya. Hidup saya tidak selalu bahagia, tapi juga tidak selalu sedih. Namun apapun itu saya syukuri tiap sesi dalam hidup saya, karena saya yakin bahwa Allah punya rencana mahaindah yang tidak saya ketahui. Saya juga yakin dengan janji Allah, bahwa Dia tidak akan memberikan suatu cobaan di luar batas kemampuan umat-Nya. Dan, Dia menepatinya. Saya adalah salah satu ‘korban’ ketakjuban betapa indah skenario yang telah dibuat Allah bagi hamba-hamba-Nya.

Sebagai manusia yang punya banyak sekali kekurangan, saya juga sering melakukan perbuatan dosa, baik sengaja atau tidak. Dan selama itu pula Allah masih bersabar melihat tingkah laku saya. Hingga akhirnya Allah menegur saya dengan sebuah kejadian yang menjadi sebuah turning point dalam hidup saya. Kejadian yang sempat membolak-balikkan hati saya, menjungkirbalikkan nalar saya, me-roller-coaster-kan hidup saya. Di titik itulah saya sadar bahwa Allah sedang menegur saya dengan cara yang radikal; sekaligus menyapa saya dengan lembut.

“Kalau sudah begini, kamu mau minta tolong sama siapa? Manusia?”

Tuhan memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Sejak itulah kehidupan spiritual saya berubah 180 derajat, karena sejatinya dengan dekat dengan-Nya-lah hidup saya jauh lebih tenang. There’s a blessing in every disguise. Saya yang dulu sering meninggalkan shalat, saya yang jarang bersedekah, saya yang jarang mengingat Allah, saya yang pecicilan sana-sini, pelan-pelan berubah. Saya luruh dalam tangis memohon ampun hampir di setiap sujud di sepertiga malam. Padahal sebelumnya, jangankan untuk tahajud, menggenapkan shalat 5 waktu saja rasanya enggan. Shalat hanya saya lakukan ketika ingin, ketika sempat, ketika ada maunya. Ya, saya pernah berada dalam fase sejahiliyah itu. Keimanan saya masih sangat tipis di usia saya yang sudah lebih-lebih dari seperempat abad ini 🙁

Seringkali kita menyebut sebuah kejadian itu cuma sebuah kebetulan, padahal tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Kalau (iseng) kita tengok lagi ke belakang tentang film kehidupan kita, pasti ada episode di mana kita mengalami adegan-adegan layaknya sebuah kebetulan, padahal semuanya adalah hasil campur tangan Allah.

Ya Allah, terima kasih untuk semua reminder-Mu. Terima kasih untuk semua peristiwa yang terjadi dalam hidup saya. Apapun itu. Terima kasih karena masih berkenan mengingatkan hamba-Mu yang suka bertingkah semau-maunya ini.

Terima kasih, karena masih Engkau izinkan kami untuk meneruskan film kehidupan kami di planet bumi yang merupakan panggung termegah kami ini…

 

 

[devieriana]

sumber ilustrasi: clipartbest.com

You may also like

2 Comments

  1. aku jd inget film Serendipity, katanya there’s no coincedence .. itu film keren sekali memggambarkan apa yg disebut faith & destiny, mana kate keren bingit disitu #ujung2nyamalahlospokus haha

  2. oiya satu lagi film ttg coincedence : 500 days of summer
    *ini knp saya ngoceh ttg film mulu* 😐

    dan dugaan saya bener kan? jalan hidupmu emang keren, hingga banyak ‘hadiah’ yg dikasih oleh-Nya, smoga terus begitu selama2nya ya, amin 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *