A Year Older Again

birthday-gift

“Do not count the candles but notice the light they give. Do not count the years; look at the life you live… “

Sehari sebelum ulang tahun, adik saya dan beberapa teman menanyakan saya ingin kado apa. Hihihik, biasalah basa-basi 😆 . Eh, tapi adik saya serius, ding. Bahkan sampai hari ini dia masih menanyakan saya ingin dikado apa. Ah, kalau saya minta kado beneran, saya bisa sekalian minta yang mahal lho. Misalnya dibeliin lemari, kasur, atau… minta dibiayain persalinan saya. Hayo, gimana? *kikir kuku* :mrgreen:

Sebenarnya, saya bukan tipikal orang yang mengeramatkan hari ulang tahun, apalagi mengharuskan orang-orang terdekat saya untuk memberikan kado. Walaupun kalau dikasih, jelas nggak bakal nolak sih :D. Jangankan dikasih kado, hari ulang tahun saya diingat saja saya sudah senang bukan main kok.

Di sekian tahun perjalanan usia yang telah saya lalui, tentu bukan melulu hal-hal yang manis saja yang saya alami, pasti juga banyak hal yang kurang menyenangkan. Bukankah kehidupan itu seperti rollercoaster yang meliuk-liuk dan terjungkir balik? Seperti itulah kurang lebih perjalanan kehidupan saya selama sekian puluh tahun terakhir ini. Hingga akhirnya Allah menyentuh saya dengan sangat halus dan mengantarkan saya pada sesi kehidupan yang sekarang. I am so thankful for that.

Tadi malam, di sela dialog saya dengan-Nya, dengan khusuk saya memanjatkan segenap doa terbaik untuk perjalanan kehidupan saya ke depan. Bukan cuma untuk saya dan keluarga saya, tapi juga untuk calon anggota baru keluarga kami yang sekarang insyaallah sedang tumbuh kembang dalam rahim saya. Mohon doanya semoga kami berdua diberikan kesehatan dan kelancaran hingga saatnya lahiran nanti, ya. Aamiin…

 

 

[devieriana]

 

ilustrasi dipinjam dari sini

Continue Reading