Ini Soal Kebiasaan

Sebenarnya ini cerita guyonan antara teman-teman kantor. Awalnya gara-gara beli sarapan kebetulan kok ya pikiran & moodnya sama pengen sarapan indomie rebus pake sayur sama telur. Ealah, kok ya sarapannya indomie-indomie juga ya. Rombongan kami berjumlah 5 orang. Sambil menunggu sarapan kami matang, ngobrollah sana-sini, becanda ini itu & setelah menunggu selama 15 menit akhirnya sarapn kami yang terlihat sangat yummy itu tiba (padahal cuma indomie, dirumah juga sering bikin). Kenapa ya kalau dibikinin selalu terlihat & terasa lebih enak dibanding kalau bikin sendiri? ;)) . Gak ah, saya bikin sendiri juga enak kok. Apalagi kalau nggak ada makanan lain, ya wis mau nggak mau makannya ya itu :))

Kalau soal menyantap makanan mungkin saya yang (selalu) paling cepat, sejak jaman jadi callcentre kayanya. Waktu, menjadi hal yang sangat diperhitungkan saat itu. Betapa tidak, semua serba terukur & terjadwal, mau makan, istirahat, shalat ad jadwalnya dan bergantian dalam jumlah tertentu supaya service level tetap terjaga. Ya itulah kalau kita bekerja di bidang pelayanan pelanggan.

Nah kebetulan ada teman yang ketika semua sudah selesai dia belum selesai dan kalau dilihat kok kaya masih utuh ya ;)) .
Teman 1 : ” Pak, kok makannya lama sih?”

Bapak : “yaa.. saya itu kalau makan harus saya kunyah 33x. Devi tuh, diliatin doang sama dia udah ilang lho makanannya..”

Saya : “jangankan makanan Pak, coba bapak periksa di saku bapak, dompetnya masih ada apa nggak?;)) ”

Bapak : “ah bisa aja kamu :)). Lho, iya’i.. dompet saya mana Dev? Tapi iya ya, mungkin Devi dulu karena orang callcentre ya, jadi makan serba terjadwal waktunya..” *sambil mengunyah & keseretan. Ambil minum*

Saya : “ah ya nggak gitu juga kok Pak, awalnya saya dulu pas kecilnya juga makannya lama. Trus tante saya yang suka nggertak-nggertak saya katanya makan itu cepet dikunyah, nanti biar giginya nggak rusak. Nggak tau ya hubungannya apa, tapi ya saya nurut tuh.. ;)) ”

Bapak : “pantes gigi saya item-item, gara-gara makannya lama ya?”

=)) . Itu sih karena bapak jarang sikat gigi aja kayanya :))

Sarapan yang penuh gelak tawa. Belum lagi si bapak itu masih cerita lagi ditengah kunyahan dan tampang kita yang menunggu dengan tidak sabar karena ditengah kunyahan itu diinterupsi dengan tergigitnya cabe rawit yang membuat muka si bapak itu merah kuning ijo menahan pedas :))

Bapak : “kita itu ya.. beda sama pegawai swasta. Kalau swasta kan waktunya sama kaya kita, tapi kerjaan banyak. Jadi makan tuh mesti cepet. Telat dikit aja kerjaan bisa nggak selesai. Nah kalau kita kan waktunya sama tapi kerjaannya kurang, jadi jangankan makan.. minum aja kalau bisa dikunyah 33x..” =))

Aduh ngakak saya dengernya. Konyol banget nih si Bapak. Itu guyonan ala PNS ya. Padahal kenyataannya ya nggak gitu-gitu amatlah. Wong saya aja kerjanya sudah muter kaya gasing kok. Belum selesai ini, sudah datang itu. Belum lagi yang ini urgent minta didahulukan karena mau tandatangan ke pejabat negara. Jadi ya nggak ada diemnya. Siapa bilang PNS (kaya saya) bisa kelayapan ke mall di jam kerja? Nggak bisa :(( . Ah tapi saya nggak jadi PNS atau pegawai swasta juga nggak pernah ngelayap ke mall di jam kerja kok. Serius :D. Karena menurut saya semua itu ada waktunya sendiri. Kapan mesti ke mall, kapan mesti dikantor. Bukan berarti kalau jam pelajaran..eh jam kerja lagi kosong trus main kabur ke mall. Kan semua itu masih bisa dilakukan pas jam pulang kantor.

“ah males lagi Dev, kalo pulang kantor bawaannya pengen pulang, istirahat, ketemu sama anak.. Kalau bisa ke kantor sambil belanja gitu kan enak..”
“ya kenapa nggak kerja di mall aja sekalian? kan enak tiap hari bisa ke mall, hehehe..”

Bukan mau sok tertib sih. Basilah ya kalau saya ngomong tentang ketertiban, hari gini gitu lho. Yang sudah bekerja pasti umurnya juga bukan anak-anak lagi, seharusnya sudah tahu mana yang bagus mana dan mana yang enggak kan? Nggak perlu lagilah didoktrin masalah ketertiban. Semuanya terpulang pada diri sendiri kok. Inget kan, dulu pas kita masih nganggur, ngoyo pengen banget dapat kerjaan. Sekarang sudah dikasih pekerjaan kok bawaannya pengen kabur melulu :p .

Eh, beneran ini nggak nyindir lho 😉 . Saya cuma ingin menggarisbawahi bahwa peraturan memang harus dibikin biar kita punya batasan dan aturan main yang jelas. Tapi soal nantinya setelah peraturan itu dibuat lalu kita mau patuh atau melanggar peraturan ya monggo, terserah pribadi masing-masing aja 🙂 . Toh nantinya reward & punishment juga pasti akan diberlakukan kan? 🙂

[devieriana]

Continue Reading