Physical beauty or inner beauty?

beautyBeberapa waktu lalu saya di tag oleh seorang penulis dalam notes-nya di Facebook, “Ladies, let yourself be beautiful”. Tulisan yang membahas tentang bahwa “semua wanita sebenarnya cantik”.

Kecantikan itu relatif. Saya katakan relatif karena jika dilihat dari point of view orang lain, bisa jadi beda. Tapi kecantikan itu menjadi jelas terlihat ketika pikiranlah yang menjadikan seseorang itu cantik. Setidaknya jika itu yang ada di pikiran kita. Bingung? Maksud saya, ketika kita merasa cantik, secara otomatis that will boost our confidence. Benar begitu bukan? 😉

Tergelitik dengan pembicaraan dengan seorang sahabat pagi tadi ketika saya iseng tanya, “pernah nggak kamu ngerasa bosen ngobrol sama saya? ya nggak tahu, kali aja sayanya yang kurang pinter milih topik gitu, atau sayanya yang moody kadang suka ngomong seenak udel. Kamunya bosen tapi gak mau bilang. Kalau iya, maap yee, kan bentar lagi puasa..;)) “. Lha kok jawabannya sangat fisikal, “enggak, you’re beautiful, never get bored of you, it’s an easy question I have to answer it anyway” . Hwee? But, thanks for the compliments anyway ;;) *nyisir poni* .

Lah, tapi kok saya jadi mikir ya, berarti dia hanya melihat saya secara fisik dong (ya walaupun fisik saya juga pas-pasan sih ;)) ), bukan melihat saya in a whole package, menilai saya sebagai sosok utuh sebuah pribadi. Dia tidak bosan karena saya (katanya) cantik? Hwee..mosok seeeh? ;;) mendadak jadi pengen ngaca & ngerasa jadi Luna Maya nih :)). Maaf soalnya baru kali ini ada yang bilang kaya gitu. Semoga pas ngomong itu dia nggak sedang dibawah pengaruh hipnotis atau obat tidur ya ..
* dijambak *
Tapi jujur kacang ijo nih ya, saya menangkap kesan “it’s too shallow to say, dear.. Sorry 🙁 “

Benarkah kebanyakan ketertarikan seorang pria kepada wanita, dilanjut dengan obrolan selanjutnya salah satunya dikarenakan dari segi fisik? Ok, saya tahu, nanti pasti kalian pada koor bilang “ENGGAK!!” semua kan ;)) *dikemplang*. Memang sih, tidak dipungkiri bahwa pertama kali yang dilihat adalah penampilan, baru yang lain-lain. Nggak mungkin begitu ketemu langsung bilang, “ah dia orang yang rajin menabung ya, suka berkebun, latihan semaphore & tali temali”. Nggak mungkin kan? Semua itu adalah hasil kesimpulan setelah kita mengenal dia lebih jauh.

Kebetulan mama saya adalah orang yang mengajarkan betul masalah penampilan. Bukan apa-apa, memang itu adalah salah satu bentuk/cara menghargai diri sendiri. Ketika kita berpenampilan rapi, menarik, sesuai dengan acara/kesempatan selain akan lebih enak dipandang, kita juga akan lebih percaya diri. Tentunya yang lebih bagus kalau ditunjang dengan inner yang bagus juga ya :).

Kecantikan fisik akan menurun seiring dengan usia manusia (kecuali kita melakukan operasi bedah plastik, suntik botox, face lifting dan lain sebagainya) , berbeda dengan kecantikan inner yang tidak hilang sampai setua apapun kita. Kecantikan fisik tanpa diimbangi dengan kecantikan diri pribadi ibarat sayur tanpa garam. Kecantikan pribadi jauh lebih menarik karena akan terbawa keluar & bukan kecantikan yang sifatnya fatamorgana.

Then if you have to choose, physical beauty or inner beauty ? ;;)

[devieriana]

Continue Reading