Dear mantan kekasih..

 

 

Tidak semua hubungan pasti berjalan mulus sesuai rencana. Yang namanya halangan yang menyebabkan gagal ke pelaminan pasti juga banyak. Tapi semua itu masih terbilang wajar, lumrah. Namanya juga bukan jodoh, mau bagaimana lagi? Realistis aja.. Sesuatu yang sudah kita relakan untuk dilepas sebaiknya itu tidak perlu diutak-atik lagi. Yang sudah jadi masa lalu ya biar jadi masa lalu. Karena jelas, bukan saja dia akan menjadi penyakit hati, tapi juga akan selalu menghantui, mengiringi setiap langkah kita (bahkan ketika kita sudah memiliki pasangan sekalipun). 

 

Banyak diantara kita yang terpaksa putus karena ketidakcocokan sifat & perilaku, ada orang ketiga, atau karena suatu sebab yang bukan disebabkan karena adanya pertengkaran antar pribadi, bisa jadi karena dijodohkan (jangan salah ya, jaman sekarang aja masih banyak yang kaya gitu lho). Ya jelas akhirnya jadi hal yang sulit untuk diterima oleh salah satu pihak (atau justru keduanya?). Nah yang bahaya adalah ketika “the flame” itu kembali muncul setelah sekian lama tidak bertemu & ketika bertemu, mulai berkomunikasi secara intens dan.. taraa “bara” itu menyala kembali. O’ow.. don’t try this at home.. Syukur-syukur kalau ketemunya masih sama-sama masih single. Nah kalau ternyata sudah sama-sama (atau salah satu)  punya pasangan lalu diam-diam bara itu menyala kembali? Apa bukan cari penyakit namanya?

 

Buat saya, orang-orang seperti ini kok seperti tidak punya masa depan ya.. Orang-orang yang terlalu sering melayangkan ingatan kepada memori yang ditinggalkan oleh hubungan yang sudah berlalu. Orang-orang yang masih merindukan mantan-mantan pacarnya ini, seringkali tidak menyadari bahwa mantan pacarnya sekarang sudah punya kehidupan yang lain. Sudah punya dunia baru yang diisinya dengan pasangan/keluarganya yang sekarang.

 

Come on.. get real. Don’t give a shit on that, guys, girls !! It’s your life, remember your family,  your  treasure ..

 

Go straight to yourself. Pilihan hidup mana sih yang akan kita prioritaskan jika kita yang masih single & dianya yang sudah double (atau sebaliknya)? Keluarga kita, keluarganya, atau kenangan masa lalu kalian? Kalau pilihan terakhir yang kita pilih, Oh no, Man.. itu akan sama-sama menjadi pilihan yang menyakitkan. Bukan hanya menyakiti jiwa kalian, utamanya akan menyakitkan buat orang terdekat kalian.

 

Lalu adakah cara melupakan mantan pacar? Here are some tips , mungkin a little bit hard, sharp & straight way. But it works, anyway.. :

1. Selama kita masih punya keluarga, sahabat, atau teman dekat sebisa mungkin hindari curhat-curhat dengan mantan pacar. Dengan alasan untuk menjaga tali silaturahmi, kadang-kadang banyak orang yang tetap berhubungan sebagai teman walaupun sudah tidak berpacaran lagi. Dan ketika bermasalah dengan pasangan yang sekarang, biasanya berusaha mencari tempat curhat yang lain, yaitu teman dekat atau bisa juga mantan pacar.  Iya kalau masalah bisa selesai. Lha kalau ternyata bikin masalah baru?

2. Jangan berusaha untuk menghubungi mantan pacar , baik lewat telepon, SMS, chatting maupun e-mail. Sebaliknya abaikan juga semua telepon, SMS, chatting dan e-mail darinya. Sangat tidak adil jika kita masih mengirim SMS kepada mantan, sementara kita sudah memiliki orang yang sangat kita kasihi.

3. Tidak perlu menyimpan benda-benda kenangan masa lalu, foto atau benda-benda lain yang pernah diberikan sang mantan kepada kita. Karena ketika benda itu masih dekat dengan kita, pasti kita akan mengingatnya terus.

4. Usahakan jangan datang ke tempat-tempat yang pernah kita kunjungi bersama mantan pacar , sebab hal ini justru bisa membuat kita kembali teringat padanya.
“Eh gue pernah mojok di sana, di bawah pohon mengkudu” , atau “di sana tempat kita makan bareng, gue melulu yang bayarin”, hehehe.. itu misalnya.

5. Hapus profil mantan dari facebook, friendster atau situs jejaring sosial kita. Bukannya apa, yang namanya ikut situs pertemanan seperti itu kan semua kegiatan kita & mantan yang ditampilkan akan selalu terlihat. Nah bukan tidak mungkin, kita akan memberikan komentar di situs mantan dan inilah yang menjadi “bibit penyakit” bagi kita. Mending kalau semua komennya netral, tapi kebanyakan tanpa disadari pasti salah satu ada yang menjurus-menjurus ke kenangan masa lalu.

6. Saatnya untuk konsentrasi kepada orang yang jauh lebih peduli kepada kita (baca : keluarga/sahabat).  Jika Anda sekarang masih single, mungkin saja akan ada orang yang dapat mencintai Anda secara lebih pantas.. 😉

7. Banyak diantara kita yang berdalih sekarang hubungan dengan mantan sekarang hanya sebatas teman baik, sahabat. Sering saya dengar,  “we’re a good friend now”. OK, persoalan akan menjadi lain kalau hubungan pertemanan itu diketahui oleh pasangan masing-masing. Kalau hubungan pertemanan itu diketahui oleh pasangan masing-masing & pasangan masing-masing sama sekali tidak keberatan dengan hubungan pertemanan itu, ya tidak masalah. Tapi pada kenyataannya, hubungan pertemanan dengan mantan pacar selalu disembunyikan dengan dalih menjaga perasaan pasangan yang sekarang. Akibatnya ketika pasangan yang sekarang mengetahui hubungan pertemanan tersebut, dia pun bisa menjadi lebih marah. Tidak ada seorangpun yang mau hubungannya di ganggu. Jadi sebaiknya mulai lupakanlah dalih ” teman baik” itu.

8. Menempatkan posisi kita ke dalam posisi orang lain. Coba saja kalau ternyata pasangan kita yang sekarang ternyata masih juga berhubungan dengan mantan pacarnya, apakah kita tidak akan cemburu? Kok kayanya tidak mungkin ya. Orang-orang yang masih ingin berhubungan dengan mantan pacarnya sebaiknya berkaca pada diri sendiri dan menyadari apakah dia sendiri akan rela apabila hal seperti itu terjadi padanya.

 

Yang namanya mantan hanyalah sekedar kenangan masa lalu. Kita hidup di masa sekarang. No more “if supposed”, “if only”, “kalau saja”, “andai..” and etcetera, etcetera, etcetera.. Mengingat mantan pacar, menyendiri dan berlarut-larut hanyut dalam keadaan melankoli tentu bukan hal positif yang patut dilanjutkan.

 

Memang agak sulit, tapi semua bisa kita lalui kalau ada niat kuat di dalam diri & pikiran kita. Pendapat, saran, opini sebagus apapun akan menjadi sebatas sampah ketika dari kitanya sendiri ga ada niatan untuk itu.

 

Jangan pernah membawa kenangan masa lalu ke dalam hubungan masa depan Anda, karena hanya akan menyebabkan rasa sakit untuk orang-orang yang Anda kasihi ..

 

 

[devieriana]

 

 source gambar dari sini

 

 

You may also like

12 Comments

  1. Jangan pernah membawa kenangan masa lalu ke dalam hubungan masa depan Anda, karena hanya akan menyebabkan rasa sakit untuk orang-orang yang Anda kasihi ….

    benar itu…karena ….cinta yang benar adalah saat ini…bukan saat lalu…yang lalu hanyalah kenangan…

  2. aih so sweeettt.. Bener banget mas, kasian sama pasangan yang sekarang mendampingi.. Be wise ajalah pokoknya 🙂
    Makasih yah, salam kenal 🙂

  3. ahhh…pengen di lupaiinn. hindari tmpet2 kenangan. jngan sringan ketemu dia…gimana mau ngindar kalo tiap hari ktemu di kampus dan lingkungan rumah??

  4. ya udah berarti harus pindah rumah atau kampus.. Lho?! hehehehe..
    mantanku dulu juga sekampus kok dear.. se-fakultas pula. Pasti adalah saat-saat kita ketemu. Tapi ya udah realistis aja, sekarang kan statusnya salah satu udah in a relationship. Ya coba hargai pasangannya juga. Dikembalikan ke diri sendiri aja jeng, kalau pasangan kita masih berhubungan sama mantan, kita juga ga mau kan? Jadi yo wis,
    diniatin .. moga-moga sih bisa ya.. oia, malah sekarang kami semua sahabatan baik lho 😉

  5. bener banget..kalo inget2 kenangan masa lalu pacarku justru bikin aku sakit ati.. ya..mendingan mikirin masa depan ngapain mundur kebelakang ga ad gunanya..

  6. tsaaaah…..dokter boyne… hihihihi…

    mba mba, kalo misal, kita ngehapus nomor atau fesbug atau apalah dari mantan dan kita dibilang ngga ngejalin tali silaturahmi gimana?? padahal kita udah ngerasa dan ngebuang jauh jauh perasaan masa lalu, kenangan masa lalu?? what should they do, anyway…. 😀

  7. hmmmm, intinya niat ya? kalau memang niat melupakan dan fokus pada keluarga sekarang, pasti bisa, tapi kalau emang niat menyalakan “bara” itu lagi, mau diapakan pasti akan jadi masalah 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *