11 Agustus 2008

Lama saya nggak update blog yah, karena kemarin-kemarin saya lagi depresi & males berat. Tapi lama-lama kok jadi kangen sama tulis-menulis yah. Padahal kemarin habis “musuhan” sama blog & sosialisasi di dunia maya 🙂 . Wajarlah terasa masih ada beban berat yang mengganjal hati & pikiran yang belum bisa hilang sampai sekarang. Ya mungkin karena kejadiannya masih baru. Ibarat luka operasi yang masih belum kering, jadi masih berasa ngilu & perih.

Beberapa waktu yang lalu kayanya berat banget menerima kenyataan bahwa kita harus rela kehilangan sesuatu. Sesuatu yang nyaris jadi milik kita, sesuatu yang sudah kita tunggu-tunggu, sesuatu yang akan membuat hidup kita terasa lebih lengkap. Namun kenyataannya “hak” itu belum bisa jadi hak kita karena keburu diambil lagi sama Pemiliknya..

Lost.. Saya kehilangan calon baby saya dalam kandungan usia 6 bulan. Dunia rasanya runtuh aja waktu saya lihat wajah dokter yang tertunduk lesu sambil memegang alat USG dan menyatakan “Maaf, saya tidak bisa menemukan detak jantung bayi ibu lagi…”.

DHHHIIIAAARR .. berasa tersambar petir di siang bolong..

Ingin rasanya berteriak, merasa nggak terima.. Ingin bilang kalau dokternya bohong, semua itu nggak bener. Cari detak jantung bayi saya sampai ketemu!Tapi jelas nggak mungkin saya bilang kaya begitu.  Jangankan buat  ngomong, untuk menyangga tubuh saya sendiri saja rasanya berat banget. Seolah-oolah rumah sakit itu mendadak rubuh menimpa tubuh kecil saya. Perjalanan dari RS ke rumah juga terasa jauhnya berkilo-kilo. Malam itu rasanya lebih panjang daripada malam-malam biasanya. Saya hanya tidur selama 2 jam. Tak sabar rasanya menunggu pagi untuk melakukan USG ulang di RS yang berbeda.. Malam itu saya gunakan untuk membaca Qur’an seperti biasa, tapi kali ini dengan linangan airmata.. Huruf-huruf Qur’anku terlihat buram karena tak mampu lagi membendung luapan airmata yang spontan menganak sungai..

Pagi..

Pagi yang biasanya cerah hari itu seakan-akan  ikut berduka bersama kami. Mendung sejak semalam & hujan menyertai sepanjang perjalanan kami ke RS Medistra. Kamipun berangkat ke RS dengan nyaris sudah tanpa harapan, dengan tubuh yang sedikit menggigil kehujanan tapi terasa ringan. Entah hanya perasaan saya saja atau memang kandungan saya terasa lebih ringan lantaran tidak ada nyawa lagi didalamnya. Pikiran saya sudah blank tidak menentu. Mata saya sudah sembab sejak semalam. Keluarga & teman-teman bergiliran telpon & sms mengucapkan ikut berduka cita. Saya bukan tak peduli, tapi lebih sibuk menenangkan pergumulan batin saya yang belum sepenuhnya ikhlas..

USG untuk kesekian kali mengatakan hal yang sama, bayi saya sudah tidak bernafas. Terlihat dia sedang tertidur pulas untuk selamanya diatas plasentanya. Ya, placenta previa. Plasentanya menutupi jalan lahir anak saya, sehingga saya terpaksa harus operasi cesar. Dr Rama Tjandra yang menangani saya waktu itu dengan bijak bilang , “yah sudah.. direlakan yaa.. Mungkin Allah belum berkenan menitipkan si kecil pada kalian berdua..  Insyaallah nanti segera dapat penggantinya yang jauh lebih baik, lebih sehat.. Walau bagaimanapun , si kecil tetap harus dilahirkan, karena buat apa lagi dia berlama-lama di kandungan ibunya sementara dia sendiri sudah tidak bernyawa, nanti malah meracuni tubuh ibunya.. Jadi, nanti sore kita lakukan operasi pukul 16.00 yah.. Sekarang udah harus puasa.. “, kata dokter yang sudah setengah baya itu bijak & menenangkan sekali..

Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 wib. Tubuh saya  rasanya sangat limbung, otak rasanya mampet nggak bisa, airmata mengembung di pelupuk mata.. Lost.. Yah.. I lost my little angel.. 🙁

Siang

Kunjungan tak terduga di RS Medistra dari seluruh staf kantor PT Gema Graha Sarana (kantor suami) & all staf backoffice callcentre Telkomsel-Jakarta (kantor saya).  Kesedihan jelas masih tergambar di wajahku & suami meskipun sesekali saya meningkahi dengan canda & tawa walaupun mungkin terasa dipaksakan. Gimana mau becanda wong ada yang meninggak kok becanda. Tapi sedikit terhibur dengan kehadiran mereka sebelum saya menuju ke ruang operasi cesar untuk melahirkan bayi perempuan tercinta nanti pukul 16.00 wib.

Sore..

Waktu rasanya bergulir begitu cepat. Seperti tiba-tiba meloncat ke pukul 16.00 & tiba-tiba saja saya sudah berada di Ruang Operasi lengkap dengan kostum & headcap. My goodness, we’re gonna be separated.. 🙁 . Saya hanya bisa mengingat saat saya didorong menuju ruang operasi, saya melihat tim dokter sudah siap dengan kostum & peralatannya masing-masing. Lalu ada seorang dokter anastesi yang menyuntikkan sesuatu di punggung dekat tulang belakang (cmiiw) lalu beberapa saat kemudian saya merasa kesemutan, dingin, tebal, dan seolah ada yang mengalir dari arah kaki menuju kepala saya. Pening sekali. Setelah itu saya sudah tidak ingat apa-apa lagi.. Ketika saya membuka mata, waktu sudah menunjukkan pukul 18.05 wib. Itu berarti saya tidak  sadarkan diri selama kurang lebih 2 jam karena anestesi.

Malam yang panjang & berat..

Malam itu sekitar pukul 02.00 dini hari saya mendadak menggigil hebat padahal AC di kamar sudah dikecilkan. Antara lapar & entah pengaruh obat yang jelas saya merasa sangat kedinginan. Belum lagi ruangan yang hanya tersekat kelambu disebelah saya ibu yang juga habis melahirkan. Suara tangisan bayinya memecah keheningan malam. Saat itu saya merasa dunia sedang tidak berpihak pada saya. Kenapa bayi itu ada disebelah saya? Sambil menggigil kedinginan saya menangis dibawah selimut. Suami yang mendampingi saya agaknya juga bisa merasakan “topan badai” yang sedang saya alami. Ya karena kegagaln itu bukan hanya milik saya, tapi juga milik dia.

Ya Allah, beri hamba kekuatan untuk menjalani cobaanmu ini Ya Allah. I believe, there’s a blessing in every disguise..

Amien..

[devieriana]

Continue Reading

.. unhappy ..

Hummm. Kenapa pagi ini kok saya BT banget ya? 🙁  . Tapi semoga nggak berlangsung lama deh ya. Nanti jadi makin nggak semangat kalau BT-nya kelamaan. Heran sih, padahal sudah nggak ngalamin PMS lagi kok ya masih BT? ;)). Jangan-jangan bawaan hormon nih.. 😕

Ya sudahlah, yuk ah, semangat.. semangat!!! Masih banyak kerjaaan nih *push up* . Eh nggak boleh ya? ;))

Bismillah..

[devieriana]

Continue Reading

.. Better :)

Alhamdulillah, kemaren abis dari dokter demam saya sudah turun, dan yang membuat saya sedikit lega si kecil juga sudah mulai aktif bergerak2 di perut .. :). Sepertinya memang kesehatan ibu sangat berpengaruh pada aktivitas janin dalam kandungan ya. Kalau mamanya sehat dia pasti aktif, tapi kalau pas mamanya teler kaya kemaren.. gerak aja enggak.. hiks.. sedih.. :((

Sekarang alhamdulillah sudah kembali ceria lagi, semangat lagi.. Udah minum obat/vitamin lagi, makan buah lagi, minum susu lagi.. 🙂

Makasih ya Allah…  🙂

Yuk sayang, kita have fun lagi yuk…. Mama sayang kamu, Nak >:D<

[devieriana]

Continue Reading

Berubah!

Sudah kurang lebih 5-6 bulan yang lalu saya merasakan ada banyak sekali perubahan yang terjadi pada diri saya & itu amat sangat signifikan. Mungkin juga karena kehamilan pertama saya ini ya 🙂

Sejak saya resmi dinyatakan hamil oleh dokter, semuanya berubah. Saya yang dulunya termasuk orang yang aktif, kadang “pethakilan” sekarang jadi lebih kalem,yang dulunya termasuk manusia dengan ego tinggi berubah jadi lebih mau mengalah, lebih open mind & cenderung mikir dulu sebelum ngomong. Ya, bukan berarti dulu-dulunya saya nggak pernah mikir sebelum ngomong ya, cuma sekarang sebelum mengutarakan pendapat lebih disertai pemikiran yang lebih matang (berasa ngomong sama mangga 😀 ). Yang dulu bacaannya chicklit, novel-novel populer, majalah, tabloid, berubah jadi majalah Parents, Parenting, Ayah Bunda, 9 Months & sejenisnya. Yang kemarin-kemarin kalau pagi sukanya minum kopi dengan alasan biar lebih konsentrasi kalau waktu kerja, sekarang berhenti total dan berubah ke susu untuk ibu hamil. 😀

Lucunya, selama hamil kok berasa jadi banyak yang curhat & meminta pendapat ya? Kadang saya sampai heran sendiri, karena biasanya nggak begini-begini amat. Setiap hari ada saja yang curhat, mulai teman, saudara, suami, sampai pembantunya ibu kos pun ikut curhat sama saya. Heran kan? Topiknya pun macam-macam. Mulai curhat masalah cinta, pekerjaan, keluarga, pengaturan lay out ruang kantor, manajemen perkantoran, penyusunan schedule harian, cara menjawab pertanyaan saat interview, bahkan penentuan cover buku yang akan diterbitkan pun juga minta pendapat saya ;))

Tapi jujur,  memang akhir-akhir ini (semoga bukan cuma sugesti) saya jadi merasa communication skill saya menjadi sangat berkembang. Tadi dapat “surprise” dari temen bangku sebelah ketika saya mengutarakan pendapat saya tentang dia, semacam teguran halus begitulah :D. Awalnya dia terkejut, karena selama ini belum pernah ada yang mengomunikasikan tentang hal itu sama dia. Alhamdulillah dia nggak marah, malah sambil cengar-cengir bilang,  “woogh, masa sih mbak aku kaya gitu? Oh ya? Hwaa.. iyakah? :-o”. Tapi ujung-ujungnya dia malah curhat & bilang kalau saya punya pemikiran yang berbeda sama teman-teman yang lain, melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda tanpa langsung menghakimi : “kamu salah!”.

Dalam hati sedikit GR sih ;)). Tapi ya sudahlah, I take it as compliment :D.

Hanya mencoba bagaimana menjadi seorang calon ibu yang baik, isteri yang baik, teman yang baik untuk keluarga dan orang-orang di sekeliling saya

[devieriana]

Continue Reading

lagi ga sehat..

                                                                 

Masih efek semalem nih, kayanya  badanku masih belum begitu fit. Semalem keringat mengucur deras sampe ga bisa tidur. Kayanya my baby juga bisa ngerasain mamanya kurang begitu sehat & lagi ga bisa tidur. Tapi alhamdulillah masih bisa kurasakan gerakannya beberapa kali tadi malam. Pagi ini badan alhamdulillah udah ga gitu demam, udah adak mendingan, tapi masih belum sepenuhnya fit. Untungnya nanti malem jadwal kontrol ke dokter. Jadi bisa sekalian minta tambahan suplemen atau apalah untukmenunjang kesehatan tubuhku.. sekalian mo beli susu buat calon si kecilku.. 🙂

Doain mama cepet sehat ya Sayang.. mama luv you.. 🙂

Continue Reading